new york,suarautama.id –
Indonesia kembali berdiri di garis depan membela hak-hak rakyat Palestina. Dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York, Presiden Prabowo Subianto dengan lantang menyerukan agar dunia segera menghentikan penjajahan dan kekerasan yang menimpa Palestina selama puluhan tahun.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Indonesia tidak akan pernah tinggal diam melihat ketidakadilan. Penindasan terhadap rakyat Palestina adalah luka bagi kemanusiaan. Dunia harus segera bertindak,” tegas Presiden Prabowo dalam pidatonya.
Meskipun sempat terjadi insiden mikrofon mati saat pidato berlangsung, Pemerintah memastikan bahwa seluruh sikap resmi Indonesia tersampaikan dengan jelas. Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa kejadian tersebut hanyalah prosedur teknis PBB dan tidak mengurangi makna maupun kekuatan pesan Indonesia di forum dunia.
Indonesia menyerukan kepada seluruh negara anggota PBB untuk:
Menghentikan segala bentuk agresi militer yang merenggut nyawa warga sipil Palestina.
Mendesak gencatan senjata permanen dan membuka akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan.
Mewujudkan solusi dua negara yang adil dan berkelanjutan sesuai mandat resolusi PBB.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa dukungan Indonesia bukan sekadar diplomasi, tetapi sikap moral dan politik yang berakar pada amanat konstitusi: penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
Pemerintah mengajak masyarakat Indonesia untuk terus menunjukkan solidaritas nyata, memperkuat doa, dan menggalang bantuan kemanusiaan. “Kita adalah bangsa yang pernah merasakan pahitnya penjajahan. Sudah seharusnya kita berdiri di garis terdepan memperjuangkan Palestina hingga merdeka,” tutup Presiden.
Penulis : Ziqro fernando
Editor : Ziqro fernando
Sumber Berita : Humas Sekretariat Negara














