Hidup tidak Layak: Masyarakat Palestina dalam Lingkungan yang Tidak Sehat, Tanpa Akses Dasar ke Kebutuhan Hidup

- Penulis

Minggu, 14 Juli 2024 - 12:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suara Utama – Sejarah penjajahan di Palestina adalah sebuah kisah yang penuh dengan dramatis dan penderitaan bagi rakyat Palestina. Pada awal abad ke-20, Palestina merupakan sebuah wilayah yang padat penduduk dengan mayoritas penduduknya adalah orang Arab Palestina.

Sejak dekade terakhir, serangan brutal terhadap warga sipil Palestina oleh Israel telah meningkat, yang secara buruk mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan mereka.

images30 Hidup tidak Layak: Masyarakat Palestina dalam Lingkungan yang Tidak Sehat, Tanpa Akses Dasar ke Kebutuhan Hidup Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama
Foto: dalam menyuarakan hak asasi dan kemanusiaan saudara di Palestina (Suarautama.id)

Tanah air mereka diberikan kepada Israel secara paksa, menghilangkan hak dan kemerdekaan mereka untuk membangun kehidupan yang stabil dan sejahtera.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Hidup tidak Layak: Masyarakat Palestina dalam Lingkungan yang Tidak Sehat, Tanpa Akses Dasar ke Kebutuhan Hidup Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Banyak korban-korban terutama bagi kalangan anak di bawah umur yang ikut merasakan bahkan mereka terlibat menjadi kekejaman dari Negara Israel.

Pengusiran paksa terhadap Palestina terutama Gaza (Yarusalem) dari tanah air mereka mengakibatkan penyimpangan hak-hak manusia yang melanggar hukum internasional.

Masyarakat Palestina terpaksa menempuh jalur sulit, hidup di lingkungan yang tidak sehat, tanpa hak-hak dasar seperti akses air bersih, pendidikan, dan perawatan medis yang layak, serta berada di bawah pengawasan militer Israel yang mengancam keamanan mereka setiap saat.

Keterlibatan internasional sangat penting dalam mengubah nasib masyarakat Palestina dan memberikan bantuan dalam upaya menyuarakan hak kebebasan masyarakat.

Beberapa negara yang wajib terlibat dalam membantu Palestina adalah negara-negara yang tergabung dalam (PBB), kelompok kuartet Timur Tengah, negara-negara di Uni Eropa dan Arab Saudi, serta negara-negara terkaya di Timur Tengah.

BACA JUGA :  Lancaran Serayu: Makna dan Pesan dalam Kehidupan

Negara-negara lain harus menganggap penting konflik yang sedang terjadi di Palestina dan memperjuangkan solusi yang berperikemanusiaan dan perdamaian bagi kedua belah pihak.

Sangat penting bagi negara-negara lain untuk melakukan tindakan konkrit untuk membantu Palestina dalam menghadapi kesulitan terutama bagi Negara Timur Tengah.

Perhatikan dengan seksama bagaimana kaum Zionis memperlakukan saudara-saudara di Palestina dengan secara tidak manusiawi dan di luar hati nurani manusia.

Negara-negara lain harus menekan dengan tegas Israel untuk menghentikan operasi militer dan pemukiman kolonialisme di wilayah Palestina. Mereka juga dapat memberikan bantuan finansial dan kehidupan lebih layak bagi masyarakat Palestina yang terdampak.

Agar konflik dapat diakhiri dan masyarakat Palestina dapat hidup dengan layak, tindakan konkrit harus diambil untuk melakukan pemulihan status tanah dan hak-hak masyarakat Palestina sesuai dengan hukum internasional.

Tidak semestinya masyarakat di Palestina mendapatkan kelakuan atau perbuatan buruk seperti yang di lakukan Kaum Zionis sekarang ini.

Dengan tindakan yang berani dan konsisten, kita dapat mencegah lebih banyak korban warga sipil Palestina dan mengembalikan hak-hak masyarakat Palestina yang telah dirampas.

Oleh karena itu, mari bersama-sama mengambil tindakan dan memperjuangkan hak-hak masyarakat Palestina sebagai bagian dari hak kemanusiaan yang mendasar. Kita harus tetap memelihara semangat perdamaian yang mempromosikan nilai-nilai toleransi dan harmoni, dan memperjuangkan solusi yang damai bagi kesejahteraan Palestina dan Israel.

 

ALLAHUAKBAR!

Penulis : Gusti Restu

Berita Terkait

Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  
Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia
Kepatuhan Pajak di Tangan Algoritma: Solusi atau Ancaman?
Friedrich Nietzsche dan Gema Abadi dari Kalimat “Tuhan Telah Mati”
Penulis Tak Lagi Dibebani Administrasi Pajak? Kemenekraf Mulai Lakukan Pembenahan
Eko Wahyu Pramono Gugat Politeknik Negeri Jember ke PTUN Surabaya
Janji Boleh Lisan, Pembuktiannya Harus Kuat: Pesan Advokat Roszi Krissandi
Membedah Pemikiran Filsuf Baruch De Spinoza
Berita ini 136 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:29 WIB

Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  

Kamis, 4 Desember 2025 - 16:12 WIB

Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia

Rabu, 3 Desember 2025 - 15:29 WIB

Kepatuhan Pajak di Tangan Algoritma: Solusi atau Ancaman?

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:43 WIB

Friedrich Nietzsche dan Gema Abadi dari Kalimat “Tuhan Telah Mati”

Selasa, 2 Desember 2025 - 14:11 WIB

Penulis Tak Lagi Dibebani Administrasi Pajak? Kemenekraf Mulai Lakukan Pembenahan

Selasa, 2 Desember 2025 - 12:48 WIB

Eko Wahyu Pramono Gugat Politeknik Negeri Jember ke PTUN Surabaya

Senin, 1 Desember 2025 - 20:03 WIB

Janji Boleh Lisan, Pembuktiannya Harus Kuat: Pesan Advokat Roszi Krissandi

Senin, 1 Desember 2025 - 14:21 WIB

Membedah Pemikiran Filsuf Baruch De Spinoza

Berita Terbaru