Front Rakyat dan Mahasiswa-Pelajar Demo Hari HAM, Dihadang Polisi

- Penulis

Rabu, 10 Desember 2025 - 23:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARAUTAMA, Nabire – Front Rakyat bersama mahasiswa dan pelajar menggelar demonstrasi damai memperingati Hari HAM Sedunia pada 10 Desember 2025 di Nabire, Papua Tengah.

Aksi damai yang berlangsung di beberapa titik ini dihadang ketat oleh aparat kepolisian.

Massa yang berkumpul di Pasar Karang Tumaritis tetap bertahan sebelum kemudian memulai long march menuju Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua Tengah  (DPRPT).

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Front Rakyat dan Mahasiswa-Pelajar Demo Hari HAM, Dihadang Polisi Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam aksi tersebut, massa membawa sejumlah tuntutan, di antaranya penarikan militer dari Papua serta penyelesaian berbagai kasus pelanggaran HAM berat sejak 1960-an hingga 2025. Menurut mereka, situasi HAM di Papua hingga kini belum menunjukkan perbaikan.

BACA JUGA :  Silaturahmi : Halal Bi Halal Keluarga Bani Kasiyo Kab. Wonosobo Jawa Tengah

Kapolres Nabire, AKBP Samuel Tatiratu, menyatakan bahwa kepolisian tidak melarang demonstrasi damai, namun tidak mengizinkan long march karena dinilai berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat dan menimbulkan kericuhan. Akibatnya, massa dihadang dan diarahkan menuju Kantor DPR Papua Tengah (DPRPT).

Koordinator lapangan, Ando Douw, sempat melakukan negosiasi dengan aparat keamanan. Setelah proses dialog, massa akhirnya diperbolehkan melanjutkan long march hingga tiba di Kantor DPRPT.

Setibanya di kantor dewan, peserta aksi melakukan orasi secara bergantian dan membacakan pernyataan sikap rakyat Papua di hadapan anggota DPRPT.

Aksi kemudian berakhir dengan tertib setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai, dan massa membubarkan diri.

Berita Terkait

Pembangunan JUT di Desa Rantau Bayur Senilai Rp150 Juta Dikeluhkan Warga: Diduga Asal Jadi dan Tak Sesuai Spesifikasi
Tim Medis IDI Cabang Kota Bogor Kirim Dokter ke Lokasi Bencana di Sibolga
Darurat Banjir Boentuka, Majelis Ulama Indonesia Kabupaten TTS, Buka Program Bantuan
Oknum Petugas BRI Unit Banyuanyar Menjadi sorotan, Belum Kelar Desa Liprak wetan Kini Melebar Ke Desa Liprak kulon 
Kasus Dugaan Perdagangan Anak Libatkan Warga SAD, Mijak Tampung SH: “Ini Harus Diberantas!”
Konsumen PDAM Tirta Argapura Geram, Inspektorat kabupaten Probolinggo di minta Untuk Mengaudit 
Pengunjung Gelora SAE Mulai Ramai, PKL Saling Menjaga Kondusifitas dan Ini Harapan Paguyuban 
Eben Diduga Jadi Penampung Emas Ilegal di Desa Lantak Seribu, Warga Mendesak APH Bertindak
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 10 Desember 2025 - 23:20 WIB

Front Rakyat dan Mahasiswa-Pelajar Demo Hari HAM, Dihadang Polisi

Rabu, 10 Desember 2025 - 07:43 WIB

Pembangunan JUT di Desa Rantau Bayur Senilai Rp150 Juta Dikeluhkan Warga: Diduga Asal Jadi dan Tak Sesuai Spesifikasi

Selasa, 9 Desember 2025 - 21:08 WIB

Tim Medis IDI Cabang Kota Bogor Kirim Dokter ke Lokasi Bencana di Sibolga

Selasa, 9 Desember 2025 - 20:45 WIB

Darurat Banjir Boentuka, Majelis Ulama Indonesia Kabupaten TTS, Buka Program Bantuan

Senin, 8 Desember 2025 - 20:58 WIB

Kasus Dugaan Perdagangan Anak Libatkan Warga SAD, Mijak Tampung SH: “Ini Harus Diberantas!”

Senin, 8 Desember 2025 - 12:32 WIB

Konsumen PDAM Tirta Argapura Geram, Inspektorat kabupaten Probolinggo di minta Untuk Mengaudit 

Senin, 8 Desember 2025 - 08:41 WIB

Pengunjung Gelora SAE Mulai Ramai, PKL Saling Menjaga Kondusifitas dan Ini Harapan Paguyuban 

Senin, 8 Desember 2025 - 07:35 WIB

Eben Diduga Jadi Penampung Emas Ilegal di Desa Lantak Seribu, Warga Mendesak APH Bertindak

Berita Terbaru

Berita Utama

Front Rakyat dan Mahasiswa-Pelajar Demo Hari HAM, Dihadang Polisi

Rabu, 10 Des 2025 - 23:20 WIB