SUARA UTAMA. Kerinci. Minggu 29/12/2024. Kenduri sko adalah sebuah upacara tradisional yang telah menjadi bagian dari warisan budaya masyarakat Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
Kenduri adat kenduri sko dan kenduri sudah tuai serta Pameran budaya wilayah Kerapatan adat Negeri Jujun tahun 2024 di Desa Koto Agung Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci
Di adat negeri jujun acara ini diselenggarakan setiap setahun sekali sebagai bentuk perayaan dan rasa syukur atas hasil panen padi. Selain itu, Kenduri sko juga memiliki makna penting dalam konteks sosial dan budaya masyarakat Kerinci.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu aspek penting dari Kenduri sko adalah pengangkatan Depati,pemangku,Ninik mamak dan unsur adat lainnya,pencucian benda Pusako( Benda Pusaka ).
Proses pemilihan Kaum adat dilakukan secara adat sebagai pemimpin kepala dari masing-masing Luhah. Acara ini juga menjadi salah satu Tajuk untuk mewariskan benda-benda pusaka adat yang harus dijaga oleh keluarga-keluarga di masyarakat Kerinci.
Kenduri sko juga menjadi wadah untuk menampilkan kreasi seni dan budaya masyarakat Jujun, seperti tarian sekapur sirih dan tari Iyo-iyo yang digunakan untuk menyambut tamu dan pengunjung acara.
Arak-arakan yang melibatkan seluruh masyarakat desa juga menjadi bagian integral dari acara ini. Sebelum acara dilaksanakan, tradisi pembuatan lemang sebagai makanan khas juga dilakukan sebagai simbol rasa syukur terhadap panen yang melimpah.
Perayaan dan upacara adat, Kenduri sko juga memiliki tujuan sosial untuk mempererat tali kekeluargaan antar warga.
Acara ini menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh seluruh masyarakat desa karena menjadi waktu untuk berkumpul, bersilaturahmi, dan merayakan hasil panen bersama-sama.
Dengan demikian, Kenduri sko tidak hanya sebuah acara tradisional yang sakral, tetapi juga sebuah event yang menguatkan ikatan sosial dan budaya masyarakat .
Dalam konteks Kenduri sko, pentingnya melestarikan kebudayaan sebagai bagian integral dari identitas dan warisan bangsa yang tidak boleh terabaikan, terutama dalam era modern ini.
Penulis : Zakaria
Editor : Zakaria