Diduga Abaikan Perawatan Sekolah, Kepala SDN 156 Durian Betakuk Marwiyah Disoal Warga

- Penulis

Kamis, 9 Oktober 2025 - 07:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA, Merangin – Kondisi memprihatinkan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 156 Durian Betakuk, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, menuai sorotan tajam dari warga. Sejumlah plafon sekolah tampak jebol, dinding kusam, dan fasilitas ruang belajar rusak di sana-sini.

Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya kepada media ini, Rabu (8/10/2025), menuturkan bahwa bangunan sekolah tersebut seakan dibiarkan tanpa perawatan.

“Sekolah itu nampak buruk sekali. Banyak plafon yang jebol-jebol dan kerusakan di mana-mana. Padahal setahu kami, dana BOS bisa dipakai untuk rehab ringan seperti itu. Tapi kok tidak diperbaiki juga?” ujarnya dengan nada kesal.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Diduga Abaikan Perawatan Sekolah, Kepala SDN 156 Durian Betakuk Marwiyah Disoal Warga Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Warga menduga, pihak sekolah tidak melakukan rehab ringan sebagaimana mestinya menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Padahal dalam Juknis BOS 2024, disebutkan bahwa salah satu komponen penggunaan dana BOS adalah pemeliharaan dan perawatan sarana-prasarana ringan, termasuk pengecatan, perbaikan plafon, pintu, jendela, dan fasilitas belajar yang rusak ringan.

Ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kepala SDN 156 Durian Betakuk, Marwiyah, membenarkan bahwa pihaknya belum melakukan perbaikan berarti terhadap bangunan sekolah.

“Kami sebenarnya berharap ada bantuan dari dinas. Tapi sampai sekarang bangunannya belum datang. Kalau terkait dana BOS, memang ada digunakan untuk rehab-rehab kecil, tapi saya tidak tahu pasti berapa jumlahnya karena saya sedang di Bangko,” ujarnya kepada media ini.

Marwiyah menambahkan, pihaknya hanya menunggu adanya paket bantuan pembangunan dari dinas yang sebelumnya disebut akan turun ke sekolah tersebut, namun hingga kini belum terealisasi.

“Untuk tahun depan mudah-mudahan bisa kami perbaiki yang rusak-rusak itu,” tambahnya.

Pernyataan tersebut justru memicu reaksi dari sejumlah warga dan wali murid. Mereka menilai kepala sekolah seharusnya tidak hanya menunggu bantuan, karena dana BOS setiap tahun seharusnya bisa digunakan untuk perawatan ringan.

BACA JUGA :  Kajian Remaja SMAN 3 Sidoarjo bersama Pemuda Berbakat Coach Mas Andre Hariyanto

“Jangan tunggu viral dulu baru diperbaiki. Kita bicara bukan soal rencana tahun depan, tapi soal tanggung jawab yang seharusnya sudah dijalankan selama ini,” kata salah satu tokoh masyarakat setempat.

Mereka menilai, jika kepala sekolah membiarkan kondisi sekolah rusak dan membahayakan murid, hal itu merupakan bentuk kelalaian dan tidak profesional.

Dalam Petunjuk Teknis (Juknis) BOS 2024 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, disebutkan bahwa dana BOS reguler mencakup komponen ke-9, yaitu pemeliharaan dan perawatan sarana prasarana sekolah.

Termasuk di dalamnya kegiatan seperti:

Perbaikan ringan plafon, pintu, jendela, atau atap bocor

Pengecatan ruang kelas

Perbaikan meja, kursi, atau papan tulis

Pemeliharaan saluran air, kamar mandi, dan lingkungan sekolah

Artinya, alasan menunggu bantuan dinas tidak dapat dijadikan pembenaran untuk mengabaikan tanggung jawab perawatan sekolah yang mendesak, apalagi jika kondisinya sudah membahayakan siswa.

Melihat kondisi tersebut, publik mendesak PLT Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin agar segera turun tangan mengevaluasi kinerja kepala sekolah.

“Kalau kepala sekolah sudah tidak mampu memanfaatkan dana BOS dengan benar, dinas harus memanggil dan mengevaluasi. Jangan sampai sekolah makin mundur gara-gara kelalaian,” tegas salah satu pengamat pendidikan di Merangin.

Ia juga menekankan bahwa kerusakan plafon yang dibiarkan bisa mengancam keselamatan siswa dan guru.

“Bayangkan kalau plafon yang jebol itu jatuh mengenai anak-anak. Siapa yang tanggung jawab?” ujarnya.

Kondisi SDN 156 Durian Betakuk menjadi potret nyata lemahnya pengawasan dana BOS di tingkat sekolah dasar. Harapan masyarakat kini tertuju pada PLT Kadis Pendidikan Kabupaten Merangin untuk bertindak cepat, memanggil kepala sekolah terkait, dan memastikan dana BOS benar-benar digunakan sesuai aturan demi keselamatan dan kenyamanan siswa.

Penulis : Ady Lubis

Sumber Berita : Wartawan Suara Utama

Berita Terkait

Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  
SD YPPK Goodide Resmi Luncurkan Program Sekolah Sepanjang Hari
Sejarah Baru! Institut Nasional Flores Wisuda Angkatan Pertama Berjumlah 36 Sarjana
Refleksi Hari Guru Nasional 2025
Dari Kota ke Kampung: Semangat Sarjana Bina Desa Mengubah Pelosok Negeri
Pungutan di SMAN 1 Labuhan Haji Mengacu pada Surat Edaran Gubernur Tentang Moratorium Pemungutan BPP
Dikpora Dogiyai David Goo: Tes Kemampuan Dasar Perlu Dievaluasi Total
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tama Jagakarsa Memperoleh Prestasi Nasional Sebagai Dosen Peneliti Terbaik Dari ADAI
Berita ini 108 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:29 WIB

Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  

Jumat, 28 November 2025 - 19:17 WIB

SD YPPK Goodide Resmi Luncurkan Program Sekolah Sepanjang Hari

Kamis, 27 November 2025 - 18:59 WIB

Sejarah Baru! Institut Nasional Flores Wisuda Angkatan Pertama Berjumlah 36 Sarjana

Selasa, 25 November 2025 - 11:34 WIB

Refleksi Hari Guru Nasional 2025

Sabtu, 22 November 2025 - 10:58 WIB

Dari Kota ke Kampung: Semangat Sarjana Bina Desa Mengubah Pelosok Negeri

Senin, 17 November 2025 - 17:26 WIB

Pungutan di SMAN 1 Labuhan Haji Mengacu pada Surat Edaran Gubernur Tentang Moratorium Pemungutan BPP

Sabtu, 15 November 2025 - 13:26 WIB

Dikpora Dogiyai David Goo: Tes Kemampuan Dasar Perlu Dievaluasi Total

Kamis, 13 November 2025 - 09:04 WIB

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tama Jagakarsa Memperoleh Prestasi Nasional Sebagai Dosen Peneliti Terbaik Dari ADAI

Berita Terbaru