Breaking! Ribuan Warga Pati Kepung Pendopo, Bupati Sudewo Nyaris Terjebak Massa

- Penulis

Rabu, 13 Agustus 2025 - 16:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sudewo, lahir 11 Oktober 1968 adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai Bupati Kabupaten Pati untuk periode 2025 hingga 2030 (Sumber : Wikipedia/SUARA UTAMA

Sudewo, lahir 11 Oktober 1968 adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai Bupati Kabupaten Pati untuk periode 2025 hingga 2030 (Sumber : Wikipedia/SUARA UTAMA

SUARA UTAMA, Pati – Ribuan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan Pendopo Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). Massa menuntut Bupati Pati Sudewo untuk mundur dari jabatannya, meski kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen telah dibatalkan beberapa hari sebelumnya.

Ribuan Warga Pati Desak Bupati Sudewo Mundur, Aksi Damai Berubah Ricuh (Foto : Redaksi & Andre Hariyanto/SUARA UTAMA)
Ribuan Warga Pati Desak Bupati Sudewo Mundur, Aksi Damai Berubah Ricuh (Foto : Redaksi & Andre Hariyanto/SUARA UTAMA)

Tuntutan Meluas

Koordinator aksi, Husen, menyampaikan bahwa pembatalan kebijakan tidak menghapus kekecewaan masyarakat. “Masalahnya bukan cuma soal pajak. Ini tentang cara memimpin yang tidak berpihak pada rakyat,” tegasnya.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Breaking! Ribuan Warga Pati Kepung Pendopo, Bupati Sudewo Nyaris Terjebak Massa Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain PBB-P2, massa juga memprotes kebijakan regrouping sekolah yang menyebabkan banyak tenaga honorer kehilangan pekerjaan tanpa pesangon.

Simbol Protes

Dalam aksi tersebut, massa membawa keranda mayat dan memarkir truk tronton di sekitar lokasi sebagai sindiran bahwa “kepemimpinan Sudewo sudah mati di mata rakyat”. Spanduk dan poster dengan kalimat sindiran pedas membentang di berbagai sudut alun-alun. Orasi silih berganti diiringi teriakan “Sudewo Mundur!”.

Pernyataan Bupati yang Memicu Gelombang

Sebelum aksi, Bupati Sudewo sempat menyatakan dirinya tidak akan gentar meskipun 5.000 atau bahkan 50.000 orang menggelar demo. Pernyataan ini dinilai warga arogan dan justru memanaskan suasana. Meski akhirnya ia membatalkan kenaikan PBB pada 8 Agustus, langkah itu dianggap terlambat.

BACA JUGA :  AR Learning Center Sebagai Pusat Pembelajaran Pendidikan Pengkaderan Terbaik
Ribuan Warga Pati Desak Bupati Sudewo Mundur, Aksi Damai Berubah Ricuh (Foto : Redaksi & Andre Hariyanto/SUARA UTAMA)
Ribuan Warga Pati Desak Bupati Sudewo Mundur, Aksi Damai Berubah Ricuh (Foto : Redaksi & Andre Hariyanto/SUARA UTAMA)

Aksi Damai Memanas

Sekitar pukul 10.00 WIB, Bupati Sudewo muncul di tengah massa dengan menaiki mobil taktis (rantis) milik polisi. Ia menyampaikan permohonan maaf dan berjanji akan lebih mendengar aspirasi masyarakat. Namun sebagian massa tidak puas, dan ketegangan meningkat. Botol plastik dan tomat busuk dilemparkan ke arah pendopo, pagar keamanan terdorong, hingga aparat terpaksa menembakkan gas air mata dan menyemprotkan water cannon.

Situasi semakin memanas ketika satu unit mobil polisi dibakar di lokasi.

Aparat Perketat Pengamanan

Kepolisian Resor Pati bersama TNI berjaga ketat untuk mengendalikan situasi. Kapolres Pati mengimbau massa agar tidak terprovokasi dan tetap menyampaikan aspirasi secara damai. Hingga sore hari, sebagian massa bertahan dan menduduki halaman DPRD Pati.

Akar Masalah: Krisis Kepercayaan

Pengamat politik lokal menilai, pembatalan kebijakan PBB tidak serta-merta memulihkan kepercayaan publik. “Krisisnya ada pada trust. Sekalinya kepercayaan hilang, kebijakan apapun yang dibatalkan tidak akan menghapus tuntutan mundur,” ujar Arif Sugiarto, analis politik Universitas Muria Kudus.

Catatan Redaksi: Hingga berita ini diturunkan, Bupati Sudewo belum memberikan pernyataan resmi apakah akan mempertimbangkan mundur dari jabatannya atau tetap melanjutkan masa kepemimpinannya hingga akhir periode.

Penulis : Andre Hariyanto

Editor : Andre Hariyanto

Sumber Berita : Redaksi Suara Utama

Berita Terkait

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal
Semakin Memanas, Terindikasi Dugaan Pesanan Dalam Rotasi/Mutasi Pegawai Perumda Air Minum Tirta Argapura 
Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 
Warga Desa Tegalwatu di Dampingi Pakopak, Terduga Pelaku Penipuan Asli Kelahiran Dusun Klagin Desa Brabe
Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif
Polsek Tabir Bergerak Cepat Usai Viral Dugaan Penampungan Emas Ilegal Milik Badi
Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  
Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan
Berita ini 168 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 21:28 WIB

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal

Jumat, 5 Desember 2025 - 19:21 WIB

Semakin Memanas, Terindikasi Dugaan Pesanan Dalam Rotasi/Mutasi Pegawai Perumda Air Minum Tirta Argapura 

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:08 WIB

Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 

Jumat, 5 Desember 2025 - 12:32 WIB

Warga Desa Tegalwatu di Dampingi Pakopak, Terduga Pelaku Penipuan Asli Kelahiran Dusun Klagin Desa Brabe

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:26 WIB

Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:29 WIB

Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:14 WIB

Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:37 WIB

Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas

Berita Terbaru