SUARA UTAMA, Probolinggo – Beredar informasi pengukuhan paguyuban baru kepala desa kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Paguyuban yang di kenal oleh masyarakat luas, Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI). Sementara, paguyuban yang di informasikan baru di bentuk dan di kukuhkan pada tanggal 03 November 2025 persaudaraan kepala desa Indonesia (PKDI). 03/11/2025.
Namun, struktur organisasi kepengurusan PKDI menjadi sorotan dari berbagai kalangan. Adanya Pembentukan dan pengukuhan paguyuban kepala desa tandingan, di nilai dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, terutama terkait konflik internal, perpecahan, dan ketidakefektifan organisasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pembentukan dan pengukuhan pengurus paguyuban yang baru PKDI mendapat tanggapan yang serius dari Ketua Projamin kabupaten Probolinggo “Budi Harianto” yang tergabung di komunitas Pakopak. Ia mempertanyakan kapan di bentuk nya struktur organisasi paguyuban tersebut.
“Informasi yang beredar ada pengukuhan paguyuban kepala tandingan. Nah ini perlu di pertanyakan ada apa ini sampai membentuk paguyuban baru. Jika maksud dan tujuan nya sama kenapa harus mendirikan rumah baru. “Ucap nya.
Paguyuban kepala desa di bentuk bertujuan untuk mempererat silaturahmi, memperkuat koordinasi, dan menyamakan persepsi antar kepala desa guna meningkatkan kualitas desa. Budi Harianto mengungkapkan di balik pembentukan organisasi yang baru,ada indikasi yang akan memback up oknum kepala desa yang melakukan kesalahan.
“Kami mendapatkan informasi pembentukan organisasi paguyuban kepala desa yang baru, terindikasi dugaan iming iming. apabila ada oknum kepala desa melakukan kesalahan, maka ada oknum yang akan memback up. Kenapa harus di lindungi?. bukan memberikan sanksi, teguran, malah mau melindungi oknum yang terindikasi melakukan kesalahan. “Ucap nya dengan nada tinggi.
Lebih lanjut Budi mengatakan, jika ada warga masyarakat yang krisis kepercayaan terhadap oknum kepala desa. Ia meminta agar tidak menyalahkan masyarakat. Pasal nya oknum kepala desa adalah cermin buat warga nya.
“Jangan salahkan kami, apabila kami tidak percaya terhadap oknum kepala desa, karena mereka sesama kepala desa saja sudah saling tidak percaya, apalagi kepada kami sebagai rakyat jelata. Kepala desa itu pimpinan tertinggi di tingkat desa. Jika sesama pimpinan sudah saling tidak percaya, apalagi masyarakat. “Pungkas nya.
Sementara “Sanemo” yang di informasikan sebagai ketua paguyuban PKDI yang baru di kukuhkan. Enggan menjawab konfirmasi Media melalui jejaring sosial Whatsap via chat. Prihal pembentukan pengurus organisasi serta pengukuhan paguyuban tersebut.
Penulis : Ali Misno














