SUARAUTAMA,Dogiyai– Forum Solidaritas Mahasiswa/i Papua di Kota Makassar bersama Ikatan Pelajar Mahasiswa Yalimo (IPMY) menyampaikan pernyataan sikap tegas terhadap insiden rasisme yang terjadi di SMA Negeri 1 Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, pada 16 September 2025 yang lalu.
Pesan Yulian Keiya: Papua Lawan HIV/AIDS
Mereka mengutuk keras tindakan pelajar non-Papua yang melontarkan ujaran rasisme kepada pelajar Papua, yang kemudian memicu kemarahan di kalangan pelajar dan masyarakat Yalimo, Saat di hubungi via seluler di media suarautama.id pada Kamis, (25/9).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Musa Boma: Jangan Jual Tanah Papua
“Rasisme adalah musuh dunia dan musuh Tuhan, yang tidak bisa direndahkan oleh sesama manusia di dunia,” tegas pernyataan bersama tersebut.
Dalam aksi solidaritas yang digelar di Makassar, para mahasiswa menyampaikan 10 poin tuntutan untuk mendesak tindakan nyata dari berbagai pihak:
1. Menuntut aparat Polres Yalimo menangkap dan mengadili pelaku rasisme sesuai hukum Indonesia.
2. Menolak segala bentuk penyisiran terhadap rakyat sipil Yalimo oleh aparat TNI dan Polri.
3. Mendesak pemerintah Kabupaten Yalimo segera menangani insiden demi menjaga kondusifitas daerah.
4. Meminta penyelesaian konflik tanpa mencari kambing hitam atas rumah warga yang terbakar.
5. Menolak segala bentuk intimidasi terhadap mahasiswa Papua, khususnya di Makassar.
6. Menolak diskriminasi sistemik oleh negara terhadap rakyat Papua.
7. Menolak segala bentuk rasisme terhadap Orang Asli Papua (OAP) di seluruh wilayah Indonesia.
8. Mengadili pelaku penembakan terhadap Sadrak Yohame oleh aparat negara.
9. Menolak penambahan militer organik maupun non-organik di Yalimo dan Tanah Papua.
10. Menolak stigma negatif yang terus dipelihara terhadap rakyat Papua.
Solidaritas mahasiswa Papua ini merupakan bentuk keprihatinan dan tanggung jawab moral untuk menjaga harkat dan martabat Orang Asli Papua. Mereka menegaskan bahwa rasisme bukan hanya persoalan lokal, tetapi juga persoalan kemanusiaan.
Penanggung jawab pengurus IPMY kota Makassar.














