Lombok barat,suarautama.id-
Kepolisian Republik Indonesia resmi menahan Briptu Rizka Sintiyani setelah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan suaminya, Brigadir Esco. Pasangan muda yang dikenal sebagai keluarga harmonis ini ternyata menyimpan konflik rumah tangga yang berujung pada tragedi.
Briptu Rizka sehari-hari bertugas di Humas Polres Lombok Barat, sementara Brigadir Esco merupakan anggota intelijen Polsek Sekotong. Dari pernikahan mereka, keduanya telah dikaruniai dua anak. Fakta bahwa pelaku dan korban sama-sama anggota kepolisian membuat kasus ini menjadi sorotan publik dan memunculkan pertanyaan serius tentang kesejahteraan mental anggota Polri.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
> Anton, perwakilan keluarga korban, menegaskan:
“Kami kehilangan anak, saudara, sekaligus harus menerima kenyataan bahwa menantu kami diduga menjadi pelaku. Kami minta kasus ini diungkap seterang-terangnya, jangan ada yang ditutup-tutupi. Keadilan harus ditegakkan.”
Kabid Humas Polda menyatakan bahwa penahanan dilakukan untuk memperlancar penyidikan dan mencegah hilangnya barang bukti. Penyidik tengah mendalami motif pembunuhan dan kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat.
Kasus ini menjadi alarm bagi institusi kepolisian terkait pentingnya pendampingan psikologis dan manajemen konflik rumah tangga bagi personel. Publik mendesak proses hukum yang transparan dan akuntabel, karena tragedi ini bukan hanya kehilangan bagi keluarga, tetapi juga mencoreng citra institusi.
Penulis : Ziqro fernando
Editor : Ziqro fernando
Sumber Berita : Humas lombok barat














