SUARAUTAMA,Dogiyai– Dalam rangka menanggapi meningkatnya pengaruh sosial dan lokal yang berdampak terhadap karakter anak-anak dan generasi muda, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Dogiyai menyelenggarakan kegiatan sosialisasi penghapusan perundungan dan kekerasan di lingkungan pendidikan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu, 17 Agustus 2025, bertempat di SMP YPPK Moanemani, dan diikuti oleh peserta dari tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK se-Kabupaten Dogiyai.
Pemuda Katolik Dogiyai Tanam 500 Pohon di Kaki Gunung Maago
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sosialisasi ini bertujuan untuk:
1. Menumbuhkan kesadaran semua pihak tentang bahaya perundungan (bullying) dan kekerasan fisik maupun verbal di sekolah,
2. Membangun lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang siswa, serta
3. Mendorong peran aktif guru, orang tua, dan siswa dalam menciptakan budaya pendidikan yang berkarakter.
Dalam sambutannya, perwakilan Disdikpora Benediktus Goo, menyampaikan bahwa kekerasan dalam bentuk apa pun tidak boleh ditoleransi di dunia pendidikan, karena akan merusak masa depan anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa.
“Kami melihat adanya pengaruh sosial yang mulai mengikis nilai-nilai kasih, toleransi, dan penghargaan antarsesama. Untuk itu, kegiatan ini menjadi langkah awal menciptakan kesadaran kolektif untuk menghentikan perundungan di semua jenjang pendidikan,” ujar Benny Goo dalam Narasumber kegiatan tersebut.
Tingkatkan Disiplin ASN, Satpol PP Dogiyai Gelar RDP dan Raker
Sosialisasi ini juga disertai dengan sesi diskusi interaktif, pemutaran video edukatif, serta pembagian materi kampanye anti-bullying kepada siswa dan guru.
Pemkab dan DPRD Dogiyai Bahas Transparansi Anggaran dalam Rapat Paripurna
Diharapkan, kegiatan ini menjadi langkah awal dari gerakan yang lebih luas dalam mewujudkan pendidikan yang ramah anak dan berbasis kasih di Kabupaten Dogiyai.














