
SUARA UTAMA, Timor Tengah Selatan – Kementerian Agama Kabupaten Timor Tengah Selatan menggelar acara Revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid di Hotel Jati Asih Kota Soe, Nusa Tenggara Timur yang dilaksanakan pada hari Rabu (27/08) bersama pembicara H. Husen Anwar, Sekretaris MUI NTT sekaligus Ketua BWI Perwakilan NTT, Muhazir Syukur, Pengurus Yayasan Cahaya Hijrah sekaligus Aktivis Sosial Kemasjidan di Pedalaman Timor dan Ust. Moh. Maftukin Da’i dari Kota Soe.
Acara dimulai pada pukul 09.00 WITA yang dibuka oleh Kepala Kantor Kemenag TTS, Agus Nggiku, S.Pd., M.M. yang dihadiri oleh beberapa jajaran kepala seksi dari kantor kemenag TTS dan perwakilan beberapa takmir dan imam se Kabupaten Timor Tengah Selatan yang merupakan peserta dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya di acara pembukaan, Agus Nggiku menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besar kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi mensukseskan kegiatan ini, yakni semua panitia dari seksi Pendidikan Islam (pendis) kemenag TTS, juga bapak-bapak pengurus masjid yang datang dari pedalaman Timor untuk mengikuti dengan seksama acara ini dengan harapan sepulang dari kegiatan ini bisa merevitalisasi masjid-masjid yang ada di bawah kepengurusan para takmir dan imam untuk memberikan pelayanan keummatan yang lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami berharap dengan kegiatan ini semoga para takmir bisa menjadikan masjid yang tidak sekedar menjadi tempat untuk beribadah (sholat) semata, namun sebagai tempat untuk kegiatan-kegiatan sosial dan pemberdayaan ummat dan masyarakat.” Lanjutnya.
Sekertaris MUI NTT sekaligus Ketua Badan Wakaf Indonesia perwakilan Nusa Tenggara Timur (BWI NTT) H. Husen Anwar yang hadir sebagai pemateri pertamanya, menyampaikan tentang peran masjid sebagai pusat pembinaan ummat namun masih banyak yang belum optimal karena berjalan seadanya karena keterbatasan SDM professional sehingga belum fokus pada kesejahteraan masjid dan jamaah pada umumnya, sehingga pengurus masjid dituntut harus lebih adaptif sesuai kondisi jaman yang modern saat ini, diantaranya dengan penguatan struktur organisasi, pengembangan program, peningkatan partisipasi msyarakat, pengelolaan keuangan yang transparan dan kerja sama dengan pihak lain, sehingga kedepannya masjid mampu menjadi sarana pemberdayaan ekonomi ummat, ketahanan pangan dan energi.
Sementara pemateri kedua Muhazir Syukur, selaku Ketua Yayasan Cahaya Hjrah lebih menyampaikan tentang sharing kegiatan- kegiatan sosial kemasjidan di pedalaman Timor yang selama ini bersama para mitra dan donatur dalam pemberdayaan keummatan yakni pentingnya para pengurus masjid paham tentang informasi yang beredar media untuk dimanfaat dengan bijak dalam pengajuan kepada donatur agar masjid bisa bersinergi dalam program pemberdayaan. Muhazir juga menyampaikan perlunya kerja sama antar masjid untuk menyampaikan kendala yang ada di lapangan agar bisa sama sama mencari solusi atas permasalahan ummat yang ada dengan kegiatan sharing bersama.
Acara ditutup dengan penyerahan seperangkat sound system berupa amplifier, toa (speaker) dan mic juga jam digital sholat untuk masjid/ musholla di Pedalaman Timor yang merupakan titipan dari Donatur Cahaya Hijrah, usai penyampaian materi ketiga dari Ust Moh Maftukin yang memberikan motivasi dan semangat kepada para takmir dalam menjaga dan merawat rumah Allah dengan sebaik baiknya.
Penulis : Muhazir Syukur














