SUARA UTAMA, Lumajang – Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Lumajang dari Fraksi Partai Gerindra, Deddy Firmansyah, menghadiri acara perdana Festival Kopi yang digelar oleh para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Alun-Alun Lumajang pada Sabtu malam (31/5/2025). Acara yang dikemas dalam suasana santai bertajuk “Ngopi dan Karaoke Bareng” ini menampilkan live akustik menghadirkan bintang tamu spesial, Freill Reborn, dengan personel Fredi Freill dan Said Barata dan berhasil menarik perhatian warga yang datang untuk menikmati suasana malam akhir pekan di pusat kota.
Dalam wawancara dengan Media Suara Utama, Deddy Firmansyah menyampaikan rasa senangnya atas terselenggaranya kegiatan kreatif tersebut. Ia menilai, kegiatan ini membuktikan bahwa alun-alun bisa menjadi ruang publik yang tidak hanya hidup, tetapi juga menghidupi masyarakat.

“Ini sangat positif. Masyarakat bisa menghidupi alun-alun, dan sebaliknya, alun-alun bisa menghidupi masyarakat. Ada interaksi ekonomi dan sosial yang saling menguntungkan,” ujar Deddy Firmansyah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan bahwa Festival Kopi ini merupakan acara perdana yang diadakan di alun-alun oleh para PKL, dan menjadi contoh bagus bagaimana ruang publik bisa dimanfaatkan dengan lebih kreatif. Oleh karena itu, ia berharap acara ini bisa diagendakan secara rutin ke depannya.
Deddy Firmansyah juga menekankan pentingnya penataan dan pengelolaan alun-alun agar tetap bersih, nyaman, dan tertib. Menurutnya, mekanisme tata kelola yang jelas sangat dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan acara serupa.
Menurutnya, meskipun acara ini merupakan yang pertama kalinya, ia berharap bisa terus diagendakan secara berkala. Namun demikian, ia mengingatkan pentingnya melakukan evaluasi menyeluruh agar pelaksanaannya dapat ditingkatkan di masa mendatang.
“Karena ini baru pertama, tentu harus ada evaluasi. Harapannya, ke depan acara semakin baik. Kita juga harus memperhatikan banyak aspek : kenyamanan pengguna jalan, masyarakat yang ingin menikmati suasana, dan tentu saja kepentingan PKL itu sendiri, Semua harus diakomodir,” jelasnya.
Deddy Firmansyah juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Kabupaten Lumajang, terutama kepada Bupati dan Wakil Bupati, yang tidak melarang masyarakat untuk berjualan di kawasan alun-alun serta tetap memberikan ruang bagi UMKM dan PKL untuk tumbuh.
“Saya sangat mengapresiasi sikap pemerintah daerah, khususnya Bupati dan Wakil Bupati, yang tidak melarang masyarakatnya berjualan di kawasan alun-alun. Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung ekonomi kerakyatan,” ujarnya.
Namun demikian, ia menekankan bahwa PKL harus tetap mematuhi aturan yang berlaku demi menjaga keberlangsungan kawasan alun-alun sebagai aset publik.
“Kami berharap para PKL tetap menaati aturan. Kita semua punya tanggung jawab untuk menjaga kebersihan, kenyamanan, dan ketertiban alun-alun agar tetap bisa dinikmati seluruh masyarakat Kabupaten Lumajang,” tambahnya.
Mengakhiri keterangannya, Deddy menegaskan pentingnya keberadaan PKL sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan alun-alun.
“Alun-alun harus hidup, dan alun-alun tanpa PKL tidak bisa hidup. Alun-alun menghidupi masyarakat, dan alun-alun dihidupi oleh masyarakat,” pungkasnya.
Festival Kopi ini menjadi bukti bahwa ruang publik yang inklusif dan dikelola dengan baik dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal sekaligus ruang interaksi sosial yang sehat bagi masyarakat.
Penulis : Hadi
Editor : Andre Hariyanto
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama














