SUARA UTAMA, SUMUT – Hari bersejarah bagi Zainal Abidin yang resmi meraih gelar Doktor Pendidikan Islam (S3) dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan. Gelar tersebut ia peroleh setelah mempresentasikan disertasi berjudul Peranan Perguruan Tinggi dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Asahan pada Sidang Terbuka Promosi Doktor yang berlangsung di Ruang Sidang Pascasarjana UINSU Medan, (Kamis, 14/11/2024).
Foto Dokumentasi Suhardi : Zainal Abidin Raih Gelar Doktor Pendidikan Islam
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sidang promosi doktor ini dihadiri oleh sejumlah tokoh akademik, pejabat penting, serta keluarga besar Zainal Abidin, baik dari UINSU Medan maupun IAIDU Asahan, tempat Zainal Abidin mengabdi sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah. Sidang dipimpin oleh Ketua Sidang, Prof. Dr. Syukur Kholil, M.A., yang juga menjabat sebagai Direktur Pascasarjana UINSU Medan. Acara turut dihadiri oleh Wakil Direktur Pascasarjana UINSU Medan, Prof. Dr. Nurussakinah Daulay, M.Psi., yang juga berperan sebagai Promotor I, bersama dengan Promotor II, Dr. Zulkarnaen Nst, M.A.
Sidang promosi doktor ini menjadi puncak perjalanan akademik Zainal Abidin yang didukung oleh berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar kampus. Prof. Dr. Syukur Kholil, yang memimpin sidang, menyatakan bahwa Zainal Abidin adalah contoh teladan bagi mahasiswa dan akademisi, terutama dalam menghubungkan antara ilmu dengan permasalahan sosial yang lebih luas. “Penelitian Zainal Abidin ini bukan hanya memberi kontribusi pada dunia akademik, tetapi juga memberikan dampak langsung bagi masyarakat, khususnya di Asahan,” ujarnya. Rabu, (13/11/2024).
Selain itu, turut hadir penguji eksternal Dr. Hj. Nilasari Siagian, S.H., S.Pd.I., M.H., yang merupakan Rektor IAIDU Asahan, serta penguji internal antara lain Prof. Dr. Rusydi Ananda, M.Pd., Kaprodi PEDI UINSU Medan, dan Dr. Junaidi Arsyad, M.A., Sekretaris Prodi PEDI UINSU Medan.
Foto Dokumentasi Suhardi : Promosi Doktor Zainal Abidin
Sidang ini juga mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak terkait, termasuk Ketua Yayasan Pesantren Modern Daar Al-Uluum Asahan Kisaran, Ust. Drs. H. A. Muin Isma Nasution, dan Dr. H. Makmur Syukri, M.Pd., yang merupakan bagian dari keluarga besar IAIDU Asahan.
“Saya ingin penelitian ini tidak hanya menjadi dokumen akademik, tetapi juga menjadi alat untuk perubahan nyata. Pendidikan adalah jembatan untuk menyelesaikan masalah sosial yang ada di sekitar kita,” ujar Zainal Abidin, yang dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan para mahasiswa dan masyarakat.
BACA : Pesantren Pertama Di Asahan
Fokus Penelitian pada Masalah Sosial yang Mengancam Generasi Muda
Zainal Abidin dalam disertasinya mengangkat isu serius yang tengah mengancam generasi muda di Kabupaten Asahan, yakni penyalahgunaan narkoba. Data dan fakta yang ia kumpulkan menunjukkan bahwa angka penyalahgunaan narkoba di kalangan Usia pelajar dan mahasiswa di daerah tersebut cukup tinggi, sehingga menjadi perhatian utama bagi masyarakat dan lembaga pendidikan.
Sebagai salah satu solusi yang ia tawarkan, Zainal Abidin mengusulkan agar perguruan tinggi memainkan peran aktif dalam pencegahan narkoba. Dalam disertasinya, Zainal Abidin mengemukakan sejumlah langkah strategis, seperti memasukkan materi pencegahan narkoba dalam kurikulum pendidikan, melakukan tes urine secara berkala sebagai deteksi dini, serta memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi, lembaga pendidikan lainnya, tokoh agama, dan masyarakat dalam upaya mencegah penyalahgunaan narkoba.
Foto Dokumentasi : Suhardi Promosi Doktor Zainal Abidin
“Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi positif dalam mengatasi masalah sosial yang semakin meresahkan, khususnya di Kabupaten Asahan. Perguruan tinggi harus memiliki peran penting dalam menjaga generasi muda agar terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba,” ujar Zainal Abidin dengan penuh semangat saat mempresentasikan hasil penelitiannya.
Prestasi Akademik dan Dukungan yang Mengalir
Sidang promosi doktor Zainal Abidin berakhir dengan hasil yang memuaskan. Zainal dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan, meraih nilai disertasi 91,1 (A) dan prestasi kumulatif 3,67. Keberhasilan ini menjadikannya sebagai alumni ke-655 dari Program Doktor UINSU Medan. Tidak hanya Zainal Abidin yang merasa bangga, tetapi keluarga besar IAIDU Asahan juga turut merasakan kebahagiaan atas prestasi yang diraih oleh salah satu tokoh akademik mereka.
BACA : Indonesia Darurat Narkoba dan Judi 1445 H
Dalam kesempatan tersebut, Zainal Abidin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, mulai dari pihak UINSU Medan, IAIDU Asahan, hingga keluarga yang selalu memberikan dorongan sepanjang perjalanan akademiknya. “Gelar doktor ini bukanlah akhir dari perjuangan saya, melainkan awal dari langkah baru untuk terus berkontribusi dalam dunia pendidikan dan masyarakat,” ungkap Zainal Abidin.
Foto Dokumentasi Suhardi : Promosi Doktor Zainal Abidin
Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Lebih dari sekadar pencapaian pribadi, Zainal Abidin berharap dengan diraihnya gelar doktor ini, ia dapat semakin memperkuat sinergi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan tokoh agama untuk memerangi penyalahgunaan narkoba. Ia juga berkomitmen untuk menjadikan risetnya sebagai salah satu bagian dari solusi bagi permasalahan narkoba di Kabupaten Asahan.
“Semoga dengan kontribusi yang saya berikan melalui penelitian ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi generasi muda di Kabupaten Asahan. Tidak hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga dalam aspek sosial yang lebih luas,” ujar Zainal Abidin penuh harap.
Momen ini juga menjadi simbol penting bagi IAIDU Asahan dan UINSU Medan, yang semakin memperkuat komitmennya dalam mencetak akademisi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli terhadap permasalahan sosial di sekitarnya. Dengan penelitian ini, Zainal Abidin berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya mengurangi angka penyalahgunaan narkoba, serta menciptakan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas di Indonesia.
Penulis : Dr.Suhardi,S.Pd.I,MA