SUARA UTAMA – KETAPANG, Pemadam kebakaran perempuan di Bolivia tidak hanya berjuang menumpas api yang membabat jutaan hektar hutan dan lahan di negaranya, namun juga stigma dan sarkasme
Mereka kerap dianggap lemah dibanding kolega pria dan tidak mampu mengerjakan tugas-tugas menantang.
“Hanya karena kami perempuan, kami dianggap tidak mampu,” kata Daniela Vera, pemadam kebakaran perempuan asal Cochabamba. “Kami dianggap tidak bisa membawa selang yang berat atau berjalan jauh hingga ke lokasi kebakaran
Kisah diatas juga bisa di patahkan oleh Komamdan Regu Daops kalimantan 10 Manggala Agni Ketapang Kalimantan Barat yang beralamat dijalan Robert Wolter mongonsidi Desa kungsi 8 (delapan) kecamatan Benua Kayong Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.
Sebelum kita baca kisah Komandan Regu tersebut, ada baik nya kita ketahui apa itu Mamggala Ani, adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara penuh oleh Pejabat yang Berwenang untuk melakukan kegiatan di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Ketika kita membahas tentang kegiatan di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan, maka kita akan bicara tentang struktur organisasi, sumber daya manusia dan sarana prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan itu sendiri.
Hal itulah yang sudah dilakoni Ria,, memiliki nama lengkap Fitria Sri Handayani yang sudah bekerja di Daops (daerah oprasional) kalimantan 10 Manggala Agni ketapang. Sejak 2008 hingga sekarang.
Kata Ria ” Pada tahun 2018 sampai dengan tahun 2023 saya di tunjuk sebagai Komandan Regu Daops Kalimantan 10 Manggala Agni ketapang, yang tentu nya tugas saya bersinggungan lansung dengan pengendalian dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan” jelas Ria kepada Jurnalis Suara Utama saat di temui pada jumat 31 mei 2024.
Ucap Ria kembali” menjadi komamdan Regu cukup berat tugas nya, apalagi pada saat musim kemarau dan terjadi kebakaran harus stay 24 jam, mau istirahat tidur pun HP (hand phome) harus dekat kita.
Kemudian Ria menjelaskan” mitra kerja dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan diri nya sebagai Komamdan regu Mamggala Agni dalam hal ini tentu bahu membahu bersama Tni, Polri, Bpbd, Kph, selatan – utata, Kecamatan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan perkebunam, Klhk, Mpa, Lphd, Iar, Fower of mama, dan lainya.
Terang Ria kembali, wilayah kerja Daops kalimantan 10 manggala Agni ada di dua wilayah , kabupaten ketapang (disemua kecamatan) dan kabupaten kayung utara. Dan manggala Agni di kongsi 8 ini adalah daops nya. Kemudian ada 2 pokja di kabupaten kayung utara dan kecamatan kendawangan.
“tapi pada. Musim. Panas dan terjadi kebakaran inten di pelang atau wilayah selatan, seperti negri baru, pematang gadong, pesaguan kita fokus di sana, karena diwilayah tersebut gambut nya cukup tebal,
Dan arah asapnya menuju ke arah utara daerah perkotaan masyarakat ketapang dan banda Rahadi Oesman akan terkena dampak asap nya.
Adapun teknis pengendalian kebakaran hutan dan lahan jelas Ria ” biasa nya kita mendapat laporan dari Mpa (masyarakat peduli api) Babinsa, Babimkamtibmas, kades, dan dari hot spoot.
Jika ada kondisi seperti diatas, biasa nya kita akan kirim dua orang utk side up, cek sumber air, jalur ke titik api, jalur evakuasi kebutuhan alat yang diperlukan. Kemudian anggota lapor ke saya dan kita lapor pimpinan jika perintah pimpinan exsekusi lansung kita exeskusi.
Bisa juga anggota kita yang patroli di daerah rawan kebakaran apabila sudah beberapa hari tidak hujan, jika ada api siapkan sarana sesuai kebutuhan lapor atasan perintah pimpinan padamkan lansung kita padamkan.
Suka dan dukanya menjadi komandan regu pengendalian kebakaran hutan dan lahan kata Ria ” suka sih kalau pas ada kegian kita bisa ketemu dengan mitra kerja diskusi dan tukaran fikiran.
nah untuk duka nya Sabung Ria kembali” apa lagi terjadi kebakaran, saya inikan selain komanda regu manggala Agni juga sorang ibu, pas amak saya sakit atau pas disekolah nya perlu kehadiram saya, jika masih bisa ditoleransi saya tetap mengutamakan tugas saya.
Kemudian ketika ditanya oleh jurnalis terkait pengalaman terberat pada saat pengendalaian dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan Ria menceritakan ” ada tutur ria itu kejadian tahun 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
saat kebakaran disalah satu yayasan (tidak disebut kode etik jurnalistik) tempat rehabilitasi orang hutan di pulau rangkong, tempat yang terkenal banyak buaya nya tergambar dari himbauan (awas hati-hati banyak buaya). Bahkan karna kebakaran nya sudah parah satwa nya(orang hutan) sudah di evakuasi.
Sambung Ria kembali” itu untuk menuju titik kebakaran kami harus jalan kaki berkilo-kilo meter memikul selang, mesin dan perlengkapan lainya.
Belum lagi ancaman serangan dari buaya kata ria, itu saya sangat dilema, kalau tidak dikirim anggota si jago merah semakin sulit di kendalikan
Kalau dikrim bagaimana kalau ada anggota saya yang di terkam atau di gigit buaya. Hanya bisa berdoa dan berharap semoga tidak terjadi apa, alhamdullihan semua. nya lamcar saya dan anggota selamat dan api bisa dikendalikan.
Namun srikandi manggala agni ini di tahun-tahun kedepan tidak akan bersama tim nya lagi dalam berjibaku mengendalikan dan memadamkan kebakaran hutan dan lahan.karna ada tugas baru yang menantinya.
Apa yang sudah Ria dan tim nya lakukan perlu. Mendapat apresiasi dari kita semua demi mejaga udara yang kita hirup ini terbebas dari karbon yang membahayakan bagi mahluk yang ada di muka buni ini.
Semua itu tentu tidak lepas dari arahan dan bimbingan dari pimpinan Daops kalimantan 10 Manggala Agni Ketapang.
Jelas Ria, ” umtuk tahun ini (2024) istirah dulu jadi Danru(komandan regu) jabatan saya sekarang ini adalah koordinator pencegahan dan inovasi.
Karna sekarang ini kami dari PPI(Pengendalian perubahan Iklim) dibawah Direktorat pengendalian perubahan iklim tengah gencar-gencar nya lebih ke pencegahan dengan melakukan patroli
Agar kebakaran hutan dan lahan tidak terulang lagi di tahun-tahun berikut nya. Untuk itulah saya memilih pencegahan untuk menguatkan pencegahan tersebut.
Himbauan Ria kepada masyarakat ketapang dan kayung utara agar kebakaran hutan dan lahan tidak terulang lagi
” agar lebih hati-hati dalam menggunakan api, memang benar api yang kecil bisa menjadi sahabat, tapi kalau sudah semakin besar akan sulit untuk dikendalikan.
“bagi yang membuka lahan peladangan agar dibuka dengan cara tidak Membakar, karna dampak nya bisa merugikan orang lain.
Nah mari kita cegah kebakaran hutan dan lahan agar zero asap di kota ketapang yang kita cintai ini.