80 Tahun Merdeka, Jalan ke Kecamatan Renah Pamenang Masih Berlumpur: DPRD Dapil 3 Tutup Mata?

- Penulis

Selasa, 30 September 2025 - 19:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA, Merangin– Delapan puluh tahun Indonesia merdeka, namun di Kabupaten Merangin, Jambi, akses menuju pusat pemerintahan Kecamatan Renah Pamenang masih harus ditempuh dengan cara “berenang di atas lumpur”. Jalan utama dari Desa Rasau menuju Desa Meranti – yang merupakan ibukota kecamatan – kini kondisinya lebih mirip kubangan sawah ketimbang jalan raya.

Padahal di Desa Meranti berdiri fasilitas penting seperti Kantor Camat, Puskesmas, SMA Negeri 5 Merangin, serta sejumlah kantor pemerintahan lainnya. Ironisnya, akses vital ini sudah bertahun-tahun tak tersentuh aspal, bahkan disebut warga sudah lebih dari 30 tahun tak diperbaiki sejak era Presiden Soeharto.

Pada Senin, 29 Oktober 2025, media ini memantau langsung kondisi jalan tersebut. Akibat hujan, lumpur setebal mata kaki hingga lutut menutup badan jalan, menyebabkan ratusan pelajar dari Desa Rasau, Desa Lantak Seribu, hingga Desa Tambang Emas gagal menuju sekolah mereka di SMA Negeri 5 Merangin.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 80 Tahun Merdeka, Jalan ke Kecamatan Renah Pamenang Masih Berlumpur: DPRD Dapil 3 Tutup Mata? Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Beberapa hari lalu jalan ini digreder, tapi bukannya tambah baik malah tambah hancur. Senin kemarin kami semua terpaksa libur karena tak bisa lewat,” ucap salah satu siswa.

Bukan hanya kendaraan roda dua, bahkan sebagian warga memilih berjalan kaki sambil menuntun sepeda motor agar tidak tergelincir. Beberapa siswa dilaporkan nyaris jatuh terpental karena licinnya lumpur.

Kemarahan warga pun tak terbendung. Agus S, warga Desa Rasau, menyebut pemerintah daerah dan DPRD Merangin seolah hanya hadir saat kampanye, namun lenyap saat rakyat butuh.

BACA JUGA :  Jual LPG 3 Kg di Atas HET, Pertamina Diminta Tindak Tegas Pangkalan H. Zipri Desa Lubuk Bumbun

“Dulu waktu zaman Pak Harto sempat diaspal manual. Setelah itu tak pernah lagi dijamah. Masa jalan menuju kantor camat dan sekolah negeri dibiarkan kayak kubangan sawah? Apa DPRD Dapil 3 tak pernah lewat sini?” sindirnya tajam.

Menurut warga, petugas PUPR Merangin sudah beberapa kali melakukan peninjauan. Namun setelah foto dokumentasi diambil, tak satu pun alat berat kembali datang.

“Sudah dari zaman Bupati Al Haris, petugas PU datang lihat-lihat. Tapi entah datanya hilang atau sengaja dilupakan, karena sampai sekarang tak kunjung diaspal,” tambah warga lainnya.

Kini harapan warga tertuju kepada Camat Renah Pamenang yang baru dilantik, Kusranto, SE. Namun kehadirannya bukan untuk menerima pujian, melainkan untuk membuktikan keberanian memperjuangkan jalan utama yang bahkan menuju kantor yang ia pimpin sendiri.

“Kami titip amanah ke Pak Camat Kusranto. Jangan tunggu viral dulu baru kerja. Jalan ini bukan milik satu desa, ini urat nadi kecamatan!” tegas warga.

Masyarakat menegaskan bahwa jalan utama sepanjang beberapa kilometer ini harus segera diaspal, bukan ditambal sulam atau digreder asal-asalan.

Karena kalau akses menuju ibukota kecamatan saja dibiarkan seperti kubangan kerbau, maka masyarakat berhak bertanya:

“Apakah Merangin ini benar-benar dipimpin, atau dibiarkan berjalan sendiri?”

Penulis : Ady Lubis

Sumber Berita : Wartawan Suara Utama

Berita Terkait

Eksorsisme atau Skizofrenia? Mengurai Ambiguitas Kerasukan dalam Perspektif Medis dan Teologis
Meriah West Java Festival (WJF) 2025 Guncang Kiara Artha Park Bandung
Tim Jelajah Titik Cahaya Tempuh Perjalanan Ekstrem untuk Survei Kebutuhan Masjid di Pedalaman Timor 
Ambiguitas Konsep ‘Menguji Kepatuhan’ dalam Pemeriksaan Pajak: Kritik terhadap Pasal 12A PMK 15/2025
Savira, Yatim Piatu Penderita Tumor Langka Butuh Pertolongan, Bupati Merangin Diharap Hadirkan Kepedulian
KWIP Merangin Kutuk Keras Aksi Premanisme terhadap Wartawan di Dam Betuk
Wabup Merangin Tegas! Minta Penambang Emas Ilegal Segera Angkat Kaki dari Dam Betuk
Pameran SI Expo Connect 2025 Tampilkan Ragam Produk Lokal dan Inovasi UMKM Daerah
Berita ini 122 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 21:28 WIB

Eksorsisme atau Skizofrenia? Mengurai Ambiguitas Kerasukan dalam Perspektif Medis dan Teologis

Sabtu, 8 November 2025 - 20:27 WIB

Meriah West Java Festival (WJF) 2025 Guncang Kiara Artha Park Bandung

Sabtu, 8 November 2025 - 13:19 WIB

Tim Jelajah Titik Cahaya Tempuh Perjalanan Ekstrem untuk Survei Kebutuhan Masjid di Pedalaman Timor 

Sabtu, 8 November 2025 - 09:49 WIB

Savira, Yatim Piatu Penderita Tumor Langka Butuh Pertolongan, Bupati Merangin Diharap Hadirkan Kepedulian

Sabtu, 8 November 2025 - 07:47 WIB

KWIP Merangin Kutuk Keras Aksi Premanisme terhadap Wartawan di Dam Betuk

Sabtu, 8 November 2025 - 06:30 WIB

Wabup Merangin Tegas! Minta Penambang Emas Ilegal Segera Angkat Kaki dari Dam Betuk

Jumat, 7 November 2025 - 19:27 WIB

Pameran SI Expo Connect 2025 Tampilkan Ragam Produk Lokal dan Inovasi UMKM Daerah

Jumat, 7 November 2025 - 19:14 WIB

Preman Bayaran Diduga Kawal Tambang Ilegal di Dam Betuk, Camat Dihadang, Wartawan di Cekik Gara-Gara Liput Aktivitas PETI

Berita Terbaru