Suara Utama, Sejak tahun 1985, WHO (World Health Organization) telah memprediksi bahwa sekitar 80% penduduk dunia telah memanfaatkan tumbuhan obat (herbal medicine, phytotherapy, phytomedicine, atau botanical medicine) untuk kesehatan. Salah satunya adalah tanaman secang, kulit kayunya yang dimanfaatkan sebagai obat herbal.
Kayu Secang (Caesalpinia sappan L), merupakan tanaman semak atau pohon rendah dengan ketinggian 5-10 m. Tanaman ini termasuk famili Leguminoseae dan tersebar di wilayah Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika. Secang merupakan jenis tanaman perdu atau pohon yang berukuran kecil. Batang dan percabangannya berduri yang bentuknya bengkok dan letaknya tersebaran di batang pohon, batang berbentuk bulat, warnanya hijau kecoklatan.
Secang tergolong tumbuhan herbal yang tumbuh alami pada hutan-hutan sekunder. Secang mengandung senyawa fenolik seperti flavonoid, yang bersifat antioksidan penangkap radikal bebas. Kayu Secang biasanya dijadikan minuman herbal tradisional yang digunakan untuk meredakan gejala masuk angin, batuk, pilek, dan bermanfaat untuk menghangatkan tubuh.
Ekstra kayu secang juga dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami dengan cara direbus, air rebusan kayu secang umumnya berwarna merah terang, air rebusan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pewarna makanan dan juga minuman.
Manfaat kayu secang untuk kesehatan telah digunakan sebagai pengobatan tradisional selama bertahun-tahun. Kayu secang, yang juga dikenal sebagai kayu Brazil, tanaman kayu secang tumbuh di daerah yang sangat kering. Oleh karena itu, disarankan untuk mengembangkan tanaman ini di kawasan Indonesia bagian Timur, seperti Nusa Tenggara Timur, yang memiliki iklim yang cenderung kering.
Kayu secang adalah jenis pohon kecil dengan tinggi sekitar 5 – 10 meter. Permukaan batangnya kasar dan terdapat duri yang tersebar di sekitarnya. Daunnya terdiri dari daun majemuk yang menyirip, dengan setiap sirip memiliki 10 – 20 pasang anak daun yang berhadapan, dan memiliki daun penumpu.
Perbungaan kayu secang terdiri dari tandan bunga berwarna kuning terang yang tidak terbatas jumlahnya. Buahnya berbentuk polong berwarna hitam dan mengandung 3 – 4 biji yang berbentuk bulat memanjang. Kayu secang mengandung berbagai zat yang bermanfaat bagi kesehatan, termasuk asam galat, tanin, resorsin, brasilin, brasilein, d-alfa-phellandrene, antibakteri, oscimene, alkaloid, flavonoid, saponin, fenil propana, terpenoid, dan minyak atsiri. Berkat kandungan-kandungan ini, kayu secang memiliki manfaat, antara lain:
Mengatasi tumor. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa kayu secang memiliki aktivitas antitumor yang dapat membantu dalam pengobatan kanker., Menurunkan kadar gula darah. Kayu secang dapat membantu Menurunkan kadar gula darah. Ini dapat menjadi bantuan bagi individu dengan diabetes atau orang yang ingin menjaga kadar gula darah mereka tetap stabil.Selain itu juga bermanfaat :
Mengobati diare.
Kayu secang telah digunakan secara tradisional untuk mengatasi masalah pencernaan seperti diare. Ekstrak kayu secang memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu mengurangi infeksi yang menyebabkan diare.
Mengatasi sifilis.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kayu secang memiliki sifat antimikroba yang efektif melawan bakteri penyebab sifilis. Ekstrak kayu tersebut dapat membantu dalam pengobatan penyakit ini.
Membersihkan darah kotor.
Kayu secang diketahui memiliki sifat detoksifikasi yang membantu membersihkan darah dari racun dan kotoran. Ini dapat membantu meningkatkan kesehatan umum dan mengurangi beban kerja pada organ-organ tubuh yang terlibat dalam detoksifikasi.
Meredakan berak darah.
Ekstrak kayu secang memiliki sifat penyembuhan dan antiinflamasi yang dapat membantu meredakan berak darah atau perdarahan dalam sistem pencernaan.
Mengobati malaria.
Kayu secang mengandung senyawa aktif yang memiliki sifat antimalaria. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa dapat membantu dalam pengobatan malaria dengan menghambat pertumbuhan parasit malaria.
Menjadi penawar racun.
Kayu secang memiliki sifat antidotum yang digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan efek racun atau zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh.
Membantu pemulihan pasca persalinan.
Kayu secang digunakan dalam pengobatan tradisional untuk membantu pemulihan pasca persalinan. Kayu ini diketahui memiliki sifat antiseptik dan antiinflamasi yang dapat membantu membersihkan dan menyembuhkan luka setelah persalinan.
Menghilangkan jerawat.
Kayu secang mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid yang dapat membantu mengurangi peradangan dan merawat kulit. Ini dapat membantu mengurangi jerawat dan mencerahkan kulit.
Pembuatan minuman tradisional Betawi.
Kayu secang digunakan dalam pembuatan minuman tradisional seperti bir pletok, yang memberikan pewarna alami dan sedikit rasa khas.
Merelaksasi pembuluh darah.
Kayu secang diketahui memiliki sifat vasorelaksan, yang dapat mem bantu merelaksasi pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi darah. Melindungi hati.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kayu secang memiliki sifat hepatoprotektif, yang berarti dapat melindungi hati dari kerusakan dan gangguan fungsi hati,
Penulis : Tonny Rivani
Editor : Tonny Rivani
Sumber Berita : Sember : https://www.alodokter.com/7-manfaat-kayu-secang-untuk-kesehatan