SUARA UTAMA – Sumber-sumber media massa ramai memberitakan orang-orang yang berdatangan ke jalan Kertanegara no 4 Kebayoran Baru Jakarta selatan, mulai dari politisi, pensiunan TNI, aktifis, sampai selebritis, dipanggil atas undangan Prabowo untuk bertemu tatap muka. Hal ini terkait dengan semakin dekatnya pelantikan presiden dan wakil presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, pada tanggal 20 Oktober 2024 nanti. Undangan tersebut tentunya terkait dengan harus berfungsinya kesinambungan roda pemerintahan agar negara tetap dalam pengelolaan tata pemerintahan oleh pemerintah yang baru.
Tentunya orang-orang yang dipanggil akan diproses oleh suatu tim khusus, untuk mendapatkan finalisasi hasil yang nantinya akan memunculkan profil-profil yang akan menempati pos-pos baru dalam kabinet sebagai menteri departemen. Orang-orang yang dipanggil ini beruntung akan mendapatkan amanah dari presiden untuk membantu mengelola negara dan akan memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah 281.603,8 juta jiwa (BPS 2024).
Artinya orang-orang yang terpilih ini mempunyai tanggung jawab besar, didalam membantu presiden untuk membawa dan mengantarkan rakyat Indonesia ke arah yang lebih baik dan sejahtera. Sesuai dengan amanat UUD 1945 salah satu tujuannya adalah bahwa pemerintah Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonsesia, dan untuk memajukan kesejahtreaan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta menciptakan ketertiban dunia. Ada suatu konsekuensi khusus untuk orang-orang yang terpilih ini, dalam mengemban tugas kewajibannya prioritasnya adalah kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Prioritas Rakyat dan Profesionalisme
Bergabungnya orang-orang yang mendapat amanah dari presiden dalam jajaran kabinet adalah, untuk membantu kinerja presiden lebih efektif dan maksimal. Penempatan profil biasanya disesuaikan dengan kapasitas dan keahlian yang dimiliki. Tentunya bukan merupakan suatu pekerjaan mudah dalam pelaksanaannya, membutuhkan komunikasi, koordinasi pada semua pihak secara intensif termasuk penanaman kesadaran dalam konteks profesionalisme kerja, menapikan kepentingan keluarga, kelompok sebaliknya senantiasa mengutamakan kepentingan rakyat.
Sebagai pembantu presiden, orang-orang yang akan menjadi menteri ini akan masuk pada suatu sistem birokrasi pemerintahan dan menjadi bagian didalamnya. Dimana salah satu fungsi tugasnya adalah pelayanan pada publik secara umum pada rakyat, hal tersebut sesuai dengan pendapat Yusfriana dan Supriatna ( 2021) Fungsi birokrasi pemerintahan yang berfokus pada fungsi kebijakan dan pelayanan publik ( pelayanan sipil dan masyarakat) melalui fungsi pengaturan, pembinaan dan pemberdayaan, fasilitasi, pengawasan dan pengendalian, dan kemitraan yang berkenaan dengan kegiatan baik pada sektor publik, swasta dan masyarakat yang berkenaan dengan barang dan jasa publik, secara terintegrasi dalam rangka memenuhi keinginan kepentingan dan kebutuhan masyarakat.
Dalam pelayanan publik, tentunya harus senantiasa diimbangi dengan sikap profesionalisme artinya, pekerjaan disesuaikan dengan keahlian untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Harizt (2006) menyatakan bahwa, profesionelisme birokrasi yang andal maksudnya aparatur atau pegawai yang bekerja pada setiap unit pelayanan pemerintahan dalam berbagai level, memiliki keahlian dan keterampilan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan tertentu dalam melaksanakan pekerjaannya dan memiliki tanggung jawab moral atau etika profesi dalam memberikan pelayanan kepada publik dan lingkungannya, sebagai bagian dari kewajiban kebijakannya. Perpaduan antar aspek profesionalisme dan pelayanan publik yang baik tentunya akan menumbuhkan simpati rakyat secara berkesinambungan jangka panjang, pada akhirnya akan terlihat dalam wujud partisipasi rakyat dalam pembangunan.
Persoalan yang Dihadapi
Sebagai menteri yang akan mengemban tugas tentunya akan menghadapi berbagai persoalan, sebagai salah satu dinamika dalam sebuah sistem. Semuanya berpulang pada tupoksi (tugas pokok dan fungsi) pekerjaannya disertai dengan kapasitas, keahlian yang dimilikinya dan rakyat tetap menjadi prioritas utama. Beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan ke depan bagi seorang menteri adalah, mampu menghadapi berbagai tekanan politik yang akan mengganggu kinerjanya sebagai aparat birokrasi pemerintah, termasuk tekanan politik dari presiden.
Perubahan apapun termasuk pada situasi dan kondisi untuk menuntut lebih efektif dalam tugas, harus dapat segera dibaca oleh seorang menteri dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian perubahan yang ada baik dalam perkembangan teknologi komunikasi, maupun penyesuaian regulasi terkait dengan kebutuhan aktual dan faktual yang menjadi kebutuhan rakyat.
Harus tahan kritik baik yang berasal dari sistemnya sendiri maupun dari publik, kritik dijadikan sebagai bagian dari pekerjaan yang harus dijalani dan memahami bahwa suatu pekerjaan tidak luput dari kelemahan dan kekurangan. Kritik dianggap sebagai bagian dari solusi untuk melakukan sesuatu yang terbaik dalam suatu proses pekerjaan, secara jangka panjang.
Komunikasi, koordinasi lintas departemen menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan bagi seorang menteri, untuk mengetahui persoalan-persoalan lain yang terkait dengan departemen yang dipimpinnya. Persoalan korupsi adalah bagian proritas utama yang harus menjadi perhatian dan sikap bagi seorang menteri, terutama korupsi yang terjadi ada departemennya. Seorang menteri harus mampu menjadi solusi dan tauladan yang terbaik dalam persoalan korupsi, minimal pada departemennya.
Harapan Rakyat pada Menteri
Apa yang menjadi kebutuhan rakyat baik secara objektif dan faktual harus cepat disikapi dan ditindaklanjuti dengan membuat regulasi-regulasi dan eksekusi yang pro rakyat, transparan, akuntable dan memberikan yang terbaik bagi rakyat secara keseluruhan. Tuntutan rakyat sederhana, membutuhkan harga-harga sembako yang terjangkau, pendidikan gratis dan biaya murah, biaya kesehatan gratis, pemerataan pembangunan infrastuktur yang adil dan merata untuk semua wilayah, penerangan listrik sampai ke pelosok pedalaman pedesaan.
Pemanggilan orang-orang yang bakal menjadi menteri ke Kertanegara, tidak hanya sebatas tampilan formal diawal dan terhormat di mata publik, lebih dari itu bagi orang-orang yang akan terpilih nanti tertanam dalam hati dan pikirannya untuk membantu presiden dan membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia ke arah yang lebih baik. Karena didalamnya melekat tanggung jawab yang maha berat, tanggung jawab pada Tuhan YME, Rakyat dan pemerintah.
Selamat bertugas bapak-ibu menteri yang baru, kami menunggu sumbangsihmu…
Penulis : Agus Budiana
Editor : Redaksi Suara Utama