SUARA UTAMA, Serang – Dua kandidat calon gubernur Banten, Airin dan Andra, telah resmi diumumkan kepada publik. Berdasarkan refleksi peta kekuatan politik dari Pemilihan Legislatif (Pileg) terakhir, ada lima variabel yang dapat menggambarkan potensi keduanya dalam kontestasi Pilgub Banten. Peta Pileg merupakan alat yang reliabel untuk memetakan potensi suara, memberikan dua variabel penting: suara pemilih partai calon dan pasangan calon.
Mengapa suara partai yang digunakan, bukan suara perolehan personal? Ada perbedaan karakteristik antara kontestan Pileg dan Pilkada. Kontestan Pileg cenderung bersaing secara personal, bahkan sesama kader dalam satu daerah pemilihan (dapil). Sementara Pilkada adalah keputusan partai yang kolektif. Ketika partai sudah mengambil keputusan, mesin partai harus menjalankannya. Semua caleg terpilih harus mengamankan amanat partai mereka, atau menghadapi konsekuensi panjang sebagai utusan partai di legislatif. Suara Pileg terbatas pada area dapil, sedangkan kontestasi Pilgub mencakup seluruh Banten.
Dari agregat suara partai, potensi suara Golkar dan Gerindra berselisih tipis, masing-masing di angka 932 ribu berbanding 886 ribu. Hal ini menarik mengingat pasangan Andra sudah diumumkan, yaitu Dimyati yang diusung PKS. Suara PKS patut diperhitungkan. Sementara Airin belum mengumumkan pasangannya, tetapi rumor menyebutkan tokoh dari PDIP. Jika ini terjadi, suara PDIP dan PKS juga berselisih tipis, yaitu 810 ribu berbanding 735 ribu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kontestasi semakin menarik dan dinamis ketika memperhitungkan tiga agregat lain: modal kapital, kapital sosial, dan kapital power. Modal kapital sulit diukur karena pola kampanye di sektor keuangan pada pemilu di Indonesia tidak menganut sistem transparan. Laporan dana pemilu dilaporkan belakangan, sehingga agregat ini sementara disandarkan pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) calon.
Dalam agregat modal kapital, Airin dan Andra kembali tidak berpaut jauh. Namun, angka ini masih misterius, dan publik lebih mengetahui soal ini. Pada agregat kapital sosial, Andra memiliki enam partai yang disebut di media, memberikan 60 poin, sementara Airin memiliki 30 poin, dengan asumsi Demokrat akan bergabung. Jika Demokrat menyeberang, Andra menjadi 70 dan Airin menjadi 20. Sebaliknya, jika PAN dan PKB bisa ditarik oleh Airin, peta agregat kapital sosial akan semakin menarik. Agregat ini juga mencakup variabel lain seperti ormas, organisasi kebudayaan, keagamaan, keluarga, dan elite.
Agregat kapital power adalah yang paling menarik. Peta politik Banten dipengaruhi oleh keputusan politik di Jakarta. Dengan Presiden berada di kubu Gerindra, kapital power Gerindra diberi bobot lebih 0,10 dibandingkan Golkar. Pesona Presiden berperan besar, sebagaimana terlihat pada era SBY dan Jokowi. Kubu Airin berada pada skor 450, sementara Andra 500.
Formasi dan bagaimana tiga agregat ini dimainkan di lapangan akan sangat menentukan. Politik selalu dinamis, sehingga potensi kemenangan tergantung pada padu padan strategi yang cermat. Pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa strategi yang tepat dan kemampuan beradaptasi dengan dinamika lapangan sangat krusial. Dalam hal ini, kedua kandidat harus bekerja keras untuk menarik simpati publik serta memastikan dukungan penuh dari partai-partai pendukung dan kelompok-kelompok sosial lainnya.
Kampanye di lapangan akan menjadi arena pertempuran utama. Andra, dengan dukungan kuat dari Gerindra dan pengaruh Presiden, perlu mengoptimalkan strategi untuk memastikan suara-suara dari basis pemilih tradisional partainya tetap solid. Di sisi lain, Airin perlu bergerak cepat untuk memastikan koalisi yang lebih kuat dan merata, serta memanfaatkan jaringan sosial dan politik yang ada untuk memperkuat dukungan di berbagai lapisan masyarakat.
Keberhasilan kedua kandidat dalam membangun narasi kampanye yang efektif dan mampu menggerakkan mesin partai serta simpatisan mereka akan menjadi kunci. Selain itu, faktor-faktor seperti kemampuan untuk mengatasi isu-isu lokal yang spesifik dan membangun visi pembangunan yang realistis dan menarik bagi warga Banten juga akan sangat berpengaruh.
Hudjolly, Analis RUSH (lingkaR stUdi maSyarakat dan Hukum), menutup analisisnya dengan menekankan bahwa di tengah dinamika politik yang terus berubah, kemampuan beradaptasi dan mengelola tiga agregat modal kapital, kapital sosial, dan kapital power secara efisien akan menentukan siapa yang akhirnya memenangkan kontestasi ini.
Selamat meramu, para kandidat. Pertarungan sesungguhnya baru saja dimulai.