SUARA UTAMA, NAGEKEO NTT

Keluarga Prada Luky Namo masih diliputi duka dan amarah. Ayah kandungnya, Serma Chrestian Namo, yang juga menjabat sebagai Plt Danramil 1627-02 Pantai Baru, Rote Ndao, menyatakan dengan tegas bahwa ia tidak terima anaknya meninggal secara tidak wajar.
Dalam video yang ramai beredar di media sosial, Serma Chrestian menyampaikan kemarahannya terhadap institusi TNI.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“TNI main-main dengan nyawa. Anak saya sudah mati. Nyawa harus dibayar dengan nyawa. Saya minta keadilan!” ucapnya penuh emosi.
Ia juga menuntut agar para pelaku dihukum setimpal.
“Kalau nggak dihukum mati, ya pecat! Jangan dilindungi. Ini nyawa manusia, bukan mainan.”
Hingga saat ini, sudah ada empat orang pelaku yang disebut terlibat dalam kasus kematian Prada Luky dan telah diamankan oleh pihak berwenang. Namun keluarga masih menuntut agar proses hukum berjalan transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
Dalam salah satu video lainnya, Serma Chrestian juga menyampaikan bahwa kasus ini harus diketahui oleh publik, bahkan dunia.
“Jangankan Prabowo, dunia harus tahu!” katanya lantang.Kematian Prada Luky mengguncang banyak pihak, terutama masyarakat di NTT. Banyak yang menyatakan dukungan terhadap keluarga dan menuntut TNI serta aparat penegak hukum untuk bersikap adil dan terbuka.
Penulis : Severinus je
Sumber Berita : SUARA UTAMA














