Survei Indeks Literasi Zakat Lazismu : Generasi Muda Sudah Sadar Berzakat

- Penulis

Senin, 20 Maret 2023 - 07:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Survei Indeks Literasi Zakat Lazismu

Survei Indeks Literasi Zakat Lazismu

Suara Utama, Jakarta – Untuk mengukur tingkat kepahaman masyarakat mengenai zakat, Lazismu menggunakan instrumen yaitu Indeks Literasi Zakat (ILZ) berdasarkan kajian dari Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat Nasional (PUSKAS BAZNAS). ILZ ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana program-program edukasi zakat yang dilaksanakan lembaga zakat berhasil dijalankan, sehingga ke depan program yang disusun akan lebih efektif. Hasil dari pengukuran ini pun disampaikan melalui diskusi dengan tema “Yang Muda Yang Beraksi!”.

Diskusi ini berlangsung secara daring pada Jumat (17/03) pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai melalui aplikasi Zoom Meeting dan kanal Youtube Lazismu Pusat. Acara ini menghadirkan Sita Rahmi BS (Manajer R&D Lazismu PP Muhammadiyah), Amelia Fauzia (Peneliti Filantropi Islam/Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah), Beta Pujangga Mukti (Dai Muda/Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah), Barry Aditya (Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah), dan Kusuma Dyah Sekararum (Youth Leaders Ashoka Indonesia), serta sambutan dari Ahmad Imam Mujadid Rais (Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah).

BACA JUGA : Esensi Evaluasi Dalam Filsafat Pendidikan Islam

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Survei Indeks Literasi Zakat Lazismu : Generasi Muda Sudah Sadar Berzakat Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Ahmad Imam Mujadid Rais saat membuka acara ini menyampaikan pentingnya riset atau data sebagai elemen dalam suatu gerakan, dalam hal ini gerakan filantropi. Hasil dari riset tersebut dapat menjadi rujukan dalam mengambil langkah-langkah pada gerakan filantropi. “Harapannya tentu hasil riset ini menjadi terobosan untuk lebih memasifkan gerakan zakat pada generasi Z dan Milenial, tentunya dengan berkolaborasi bersama angkatan muda Muhammadiyah,” ujarnya.

Lebih jauh Rais mencontohkan bahwa gerakan zakat di kalangan muda kini telah menjadi kontekstual. Hal ini bisa dilihat dengan munculnya berbagai gerakan ‘crowdfunding’ atau penghimpunan dana dalam membantu penyelesaikan permasalahan sosial. Hal ini kontras dengan maraknya media sosial yang pada sisi lain menjadi wadah untuk memamerkan gaya hidup kaum muda di tengah masih banyaknya kemiskinan. Ia pun berharap agar referensi zakat yang dimiliki generasi muda dapat mendorong gerakan atau inovasi sosial dalam rangka ikut serta mengentaskan kemiskinan dan menegakkan keadilan sebagaimana perintah Al-Qur’an.

BACA JUGA : Kebakaran Kembali Terjadi, Kantor DPRD Kabupaten Dogiyai Ludes Terbakar Api

“Setelah sholat tentu zakat. Kita melihat bagaimana satu rangkaian ibadah ini yang vertikal harus ada tanggung jawab sosial, harus memiliki satu bentuk horizontal dalam mendorong adanya solidaritas sosial di tengah masyarakat,” harap Rais.

Terakhir, kepercayaan harus dibangun di lembaga filantropi. Kepercayaan tersebut berupa keyakinan di tengah masyarakat bahwa harta yang dititipkan dapat didistribusikan dan memberikan manfaat yang nyata. “Ini bisa digali, bagaimana generasi Z memiliki suatu pendekatan yang bisa disentuh lewat sisi humanistik. Pengemasan gerakan zakat bisa menggunakan media sosial yang efektif tentu akan bisa menyentuh bagaimana mereka bisa berpartisipasi dalam gerakan zakat yang diinisiasi oleh Lazismu,” pungkasnya.

BACA JUGA : Prodi Pendidikan Ekonomi Uniflor Gelar Abdimas di Manggarai Timur

Hasil Laporan Survei Indeks Literasi Zakat Warga Muhammadiyah 2022 dipaparkan oleh Sita Rahmi BS selaku Manajer R&D Lazismu PP Muhammadiyah. Riset ini menjadi penting berdasarkan 4 hal. Pertama, potensi zakat di Indonesia cukup besar namun capaian belum optimal. Kedua, literasi atau pengetahuan berpengaruh kepada kesadaran, intensi dan perilaku (Theory of Planned Behavior). Termasuk perilaku berzakat atau berderma. Ketiga, jumlah penduduk generasi Z dan Milenial sebagai kelompok mayoritas di Indonesia berdasarkan data BPS 2020. Generasi muda adalah generasi kunci yang akan menjadi Muzakki dan penggerak masa depan. Keempat, perlu dirumuskan peran generasi muda dalam gerakan zakat baik sebagai objek atau subjek dakwah. Strategi lintas Majelis, Lembaga, dan Ortom (MLO) di Muhammadiyah berdasarkan amanah Muktamar 48.

BACA JUGA :  Konsolidasi Demokrasi: UU Kepartaian dengan Pembatasan Jumlah Partai Politik

Sita kemudian mengungkapkan beberapa temuan dalam survei yang digagas oleh R&D Lazismu PP Muhammadiyah, di antaranya yaitu generasi muda Muhammadiyah memiliki pemahaman mengenai zakat yang cukup baik. Sementara itu, materi tentang penghitungan dan objek zakat masih perlu diperkuat. Dalam sosialisasi zakat, pendekatan humanistik lebih cocok untuk generasi Z dan pendekatan transaksional lebih cocok untuk generasi Milenial. Terkait sumber informasi zakat, infak, dan sedekah di kalangan anak muda, media sosial menjadi yang utama.

BACA JUGA : Lazismu, Dikdasmen PP Muhammadiyah dan Ashoka Kolaborasi Selenggarakan Festival Gaharu, Dorong Perubahan Positif Di Sekolah

Selain itu, lanjut Sita, gerakan berinfak lebih sering dilakukan daripada berzakat dan disalurkan melalui masjid atau mustahik. “Era sudah digital tapi membayar zakat tetap dalam bentuk tunaik karena masih banyak yang belum menunaikan zakat di lembaga zakat. Program pendidikan dan ekonomi pun menjadi yang paling banyak diminati oleh responden pada semua generasi,” ungkap Sita.

Ada beberapa hal yang kemudian menjadi rekomendasi dari hasil survei ini, di antaranya adalah pengukuran Indeks Literasi Zakat (ILZ) di Muhammadiyah perlu.

BACA JUGA : Lazismu dan Baznas Hadirkan Layanan Kesehatan di Kawasan Terpencil Maluku

dilakukan secara berkala untuk memantau perkembangan pemahaman zakat warga persyarikatan secara umum atau spesifik generasi muda. Strategi edukasi zakat yang melibatkan generasi muda sebagai sasaran dakwah sekaligus penggerak juga perlu dirumuskan. Selain itu juga perlu disusun kurikulum zakat yang menyenangkan bagi terutama prioritas materi yang kurang dikuasai generasi muda serta perlu diperhatikan psikologi komunikasi dakwah zakat berdasarkan karakteristik tiap segmen generasi.

Berita Terkait

Hoax, Tegas Kepala BPBD kabupaten Probolinggo Perihal Video Bencana Banjir di Tiris Ribuan Rumah dan Jembatan Hancur
Solidaritas Peduli Jila Gelar Aksi Damai di DPRK Mimika
Sumitro Djojohadikusumo: Pahlawan Nasional yang Terlambat Diakui Negara
Kiat Sukses Akreditasi Unggul: Langkah Strategis Menghadapi BAN-PT dan LAM-PT
PT Arion Indonesia Uji Materi Pasal 78 UU Pengadilan Pajak ke MK
Paguyuban Sekcam Serahkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Bencana Alam Wilayah Tiris 
Pembangunan Fisik KDMP Terkesan Tidak Transparan di wilayah kecamatan Banyuanyar, Pakopak Geram
Proyek Jalan Usaha Tani di Desa Rantau Bayur Jadi Sorotan, Warga Minta Audit Menyeluruh
Berita ini 53 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 17 Desember 2025 - 18:58 WIB

Hoax, Tegas Kepala BPBD kabupaten Probolinggo Perihal Video Bencana Banjir di Tiris Ribuan Rumah dan Jembatan Hancur

Rabu, 17 Desember 2025 - 18:17 WIB

Solidaritas Peduli Jila Gelar Aksi Damai di DPRK Mimika

Rabu, 17 Desember 2025 - 12:45 WIB

Sumitro Djojohadikusumo: Pahlawan Nasional yang Terlambat Diakui Negara

Rabu, 17 Desember 2025 - 10:28 WIB

Kiat Sukses Akreditasi Unggul: Langkah Strategis Menghadapi BAN-PT dan LAM-PT

Rabu, 17 Desember 2025 - 08:58 WIB

PT Arion Indonesia Uji Materi Pasal 78 UU Pengadilan Pajak ke MK

Selasa, 16 Desember 2025 - 19:29 WIB

Pembangunan Fisik KDMP Terkesan Tidak Transparan di wilayah kecamatan Banyuanyar, Pakopak Geram

Selasa, 16 Desember 2025 - 13:17 WIB

Proyek Jalan Usaha Tani di Desa Rantau Bayur Jadi Sorotan, Warga Minta Audit Menyeluruh

Senin, 15 Desember 2025 - 22:05 WIB

Gelar Reses, Petrus Goo Siap Perjuangkan Aspirasi Demi Kesejahteraan Masyarakat

Berita Terbaru

Berita Utama

Solidaritas Peduli Jila Gelar Aksi Damai di DPRK Mimika

Rabu, 17 Des 2025 - 18:17 WIB

Komisaris PT Arion Indonesia, Rinto Setiyawan, A.Md., S.H., CTP (kiri), mengikuti sidang pendahuluan pengujian materiil Pasal 78 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak secara daring di Mahkamah Konstitusi

Berita Utama

PT Arion Indonesia Uji Materi Pasal 78 UU Pengadilan Pajak ke MK

Rabu, 17 Des 2025 - 08:58 WIB