SUARA UTAMA, Probolinggo – Pemerintah Kabupaten Probolinggo lagi gencar membangun infrastruktur jalan yang sudah puluhan Tahun tidak tersentuh. Namun, sangat di sayangkan apabila oknum Kontraktor (pemenang tender) menggunakan material yang diduga tidak sesuai spesifikasi. Hal tersebut akan berdampak jalan cepat rusak / tidak kokoh, sehingga dapat merugikan negara dan masyarakat.
Salah satunya, proyek peningkatan ruas jalan Condong -Segaran yang terus menjadi sorotan publik. Dalam pemberitaan sebelumnya, Proyek tersebut yang di kerjakan oleh CV Makmur diduga tidak sesuai spesifikasi dan mengabaikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). 03/08/2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Adapun material yang di duga tidak sesuai spesifikasi, agregat produk lokal serta paving block. Saat Team media Jejak Trabas melakukan pemantauan langsung ke lokasi proyek tersebut di sisi selatan (Desa Jangkang) yang di temui oleh “Andi” sebagai pelaksana, “Adi” bagian Logistik dan “Levy” bagian dokumentasi.
Dalam konfirmasi media tanggal 01 Agustus 2025 di lapangan, prihal agregat lokal yang diduga tidak sesuai spesifikasi yang saat ini sudah di stop. Namun, agregat tersebut masih tetap di pergunakan. Team media mendapatkan dua statement yang berbeda di antara pelaksana proyek dengan bagian logistik.
Menurut bagian logistik CV. Makmur “Adi” awal nya mencoba memakai material agregat lokal yang kwalitas nya jelek. Seharusnya, bagian logistik mengetahui dan memastikan terlebih dahulu material agregat yang di terima nya sudah sesuai spesifikasi atau tidak.
“Kalau kelas nya agregat itu sama namun itu lokal, yang warna coklat itu yang lokal, waktu itu traiyel memang mencoba beberapa DT, karena di lihat kwalitas material nya jelek, jadi gak di lanjutin. sekarang sudah pakai yang dari Jember terus. kalau yang biru ini kan bagus, sampai ke atas sana (wedusan) pakai yang biru. “Jelas nya.
Berbeda dengan statement pelaksana proyek CV. Makmur “Andi” Ia mengatakan bahwa matrial agregat lokal yang di terima nya masih ada kelayakan. padahal pelaksana proyek seharusnya memahami Manajemen logistik material yang efektif.
“Sebenarnya kemarin agregat kita mengambil dari Jember, yang bersih lah. tapi ada subkon dari lokal yang minta ikut ngisi (agregat) ya mau gak mau kita pakai, sementara material itu di tes masih masuk, masih ada kelayakan, ya sudah kita pakai, tapi ini kita sudah of kan dulu kita tetap pakai yang dari Jember. “Ucap nya.
Dengan perbedaan kedua statement tersebut semakin kuat dugaan bahwa material lokal yang di pergunakan tidak sesuai spesifikasi. Sementara, Paving block yang di temukan patah di beberapa titik. Menurut pelaksana proyek tersebut, patah di karenakan di buat ganjel. Sementara jika di lihat paving block yang patah, tidak terdapat tanda-tanda bekas ban Mobil ataupun Wales.
Penulis : Ali Misno














