Realitas Semu Program Sinetron Televisi

- Writer

Rabu, 11 Desember 2024 - 17:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi : Menonton program siaran televisi (Sumber : Freepik)

Ilustrasi : Menonton program siaran televisi (Sumber : Freepik)

SUARA UTAMA– Tumbangnya rezim orde baru pada tahun 1998, oleh kekuatan reformasi memunculkan perubahan yang sangat mendasar dalam kehidupan demokratisasi di Indonesia.  Kebebasan masyarakat dalam ber-ekpresi telah terbuka dan dijamin oleh undang-undang dalam pemerintahan reformasi, tak terkecuali dalam hal kebebasan di dunia informasi penyiaran televisi. Awalnya adalah sebuah stasiun siaran  Televisi Republik Indonesia ( kita kenal dengan nama TVRI), merupakan satu-satunya lembaga penyiaran televisi publik milik pemerintah yang mendominasi dunia informasi untuk kepentingan penguasa saat itu. Sebagaimana pandangan Armando (2011) bahwa TVRI adalah media propaganda, dengan tugasnya memberikan penerangan,  untuk mengarahkan rakyat untuk menerima dan mendukung langkah-langkah pemerintah.

Dengan diberlakukannya UU no 32 tahun 2002 tentang penyiaran, pihak swasta diberi kesempatan untuk menjalankan usaha dibidang penyiaran dengan ketentuan dan syarat-syarat tertentu, terutama diatur dalam bagian ke tiga pasal 13 ayat ayat 1 dan 2. mengenai jasa penyiaran  masing-masing mengenai : jasa penyiaran radio, televisi. Penyiaran dimaksud diselenggarakan oleh : lembaga penyiaran publik, swasta, komunitas dan lembaga penyiaran berlangganan.

Salah satu  program siaran televisi yang banyak digemari oleh seluruh masyarakat  dan dominan dimiliki oleh seluruh lembaga penyiaran televisi adalah sinetron televisi. Sinetron berasal dari kata sinema dan elektronik yaitu merupakan perubahan dari istilah drama sandiwara yang dulu sempat populer di TVRI sekitar tahun 1980-an. Sinetron televisi adalah bentuk dari proses dialog beberapa peran yang membahas tentang persoalan sehari-hari kehidupan masyarakat, dengan balutan tampilan unsur musik, tampilan fashion baju glamor, kendaraan mobil mahal dan  dukungan para aktor-artis yang dominan dari para selebritis.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Realitas Semu Program Sinetron Televisi Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ragam program siaran sinetron televisi dapat kita lihat dari tayangan televisi-televisi swasta :  sinetron komedi, sinetron horor, sinetron romantik. Semuanya dibuat dalam rangka memberikan hiburan, nilai-nilai filosofis hidup, wawasan, inspirasi pada masyarakat. Dimana secara alur isi cerita hendaknya mengacu pada ketentuan UU no 32 tahun 2002 pasal 5, secara khusus pada Pedoman Perilaku Penyiaran Standar Program Siaran ( P3SPS) yang dibuat oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bersama masukan dari masyarakat.

Realitas Semu versi Sinetron

Realitas tayangan yang ditampilkan dalam sinetron melalui media televisi, selintas tidak jauh dari realitas kehidupan yang kita alami dalam keseharian, tentang kehidupan sosial. Namun faktanya yang lebih dominan dalam sinetron yang ada lebih banyak pada seputar : percintaan, konflik rumah tangga, perselingkuhan  adalah tema-tema trend yang diusung oleh program sinetron  pada saat ini. Hampir terdapat keseragaman pada semua televisi dengan program siaran sinetronnya. Padahal dalam amanat UU no 32 tahun 2002, menjelaskan bahwa tayangan suatu konten yang dibuat hendaknya beragam yang dapat memberikan perspektif baru bagi masyarakat secara positif  ( diversity of content).

Fakta dominan secara realitas yang muncul pada sinetron televisi adalah alur cerita yang dibolak-balik, tampilan para aktor yang bermain memperlihatkan gaya-gaya hedonis, standar kecantikan dalam suatu kehidupan yang ideal diantaranya dengan menampilkan tokoh-tokoh dengan karakter fisik yang sempurna dan glamor. Masalah-masalah yang kompleks dalam realitas nyata, ditampilkan disederhanakan seolah-olah ada yang dapat dipahami oleh penonton ketika melihat suatu permasalahan dalam realitas semu.

BACA JUGA :  Wartawan Kompeten Adalah Segudang Karya

Tataran nilai-nilai kehidupan yang disajikan dalam sinetron televisi, tidak selamanya sama dengan nilai-nilai dalam kehidupan nyata. Singkatnya  semuanya diarahkan  adalah sebagai dunia paralel yang diciptakan untuk hiburan. Semua ditampilkan  tampak lebih sempurna, dramatis dan lebih mudah diselesaikan  dibandingkan dengan realitas kehidupan sehari-hari. Sebagai akibat dari hal tersebut, sinetron secara komersial adalah merupakan suatu komoditas jualan yang dipaksakan pada masyarakat dengan  makna ganda dalam realitas semu.

Pertama. Sinetron memperteguh suatu pemahaman tentang realitas semu dalam dunia media, yang faktanya jauh berbeda dengan realitas nyata dalam kehidupan.

Kedua. membawa orientasi pada penggiringan mind set masyarakat akan suatu produk-produk yang ditawarkan oleh produsen untuk senantiasa disikapi (dikonsumsi) secara terus-menerus. sebagai salah satu penyokong sponsor untuk program-program siaran sinetron televisi.

Sikap seharusnya pada tayangan Sinetron Televisi

Tentunya merupakan keprihatinan kita bersama terkait dengan tayangan-tayangan program siaran sinetron televisi. Hal-hal tersebut secara realitas akan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat : gaya hidup hedonis, sikap individualis, konsumerisme, adalah bagian dari dampak-dampak kehidupan yang dapat kita lihat dalam potret kehidupan nyata.

Penguatan peran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tidak hanya bertugas mengawasi dan memberikan peringatan berupa teguran disertai penghentian sementara suatu program siaran, apabila program siaran tidak sesuai dengan ketentuan dalam P3SPS. Sebagai lembaga pelaksana Undang-undang penyiaran, KPI diberi ruang lebih yaitu mampu menjadi lembaga eksekusi terhadap lembaga-lembaga penyiaran televisi yang membandel atas konten siaran yang tidak sesuai dengan regulasi dalam hal ini UU no 32 tahun 2002 dan P3SPS.

Secara internal KPI diisi oleh para komisioner yang berintegritas, profesional, cakap dan memahami tentang dunia penyiaran. Hal ini akan ber-relasi dan terlihat dimana tayangan-tayangan sinetron yang kita tonton lebih berkualitas karena di kawal, dimonitor dan disikapi dengan baik oleh para komisioner.

Bagi masyarakat, lebih selektif dalam memilih program-program siaran televisi terutama sinetron televisi. Tidak semua sinetron televisi memiliki kualitas yang sama. Pilihan terhadap sinetron televisi yang positif dan mendidik sudah saatnya lebih prioritas.  Selalu membandingkan suatu tayangan realitas semu  sinetron televisi yang selamanya tidak sama dengan realitas kehidupan, sebagai rujukan dalam menonton sinetron-sinetron selanjutnya.

Memperhatikan dan menelaah nilai pesan yang disampaikan oleh suatu sinetron televisi, apakah memberikan suatu pencerahan, penguatan akan hal-hal positif atau sebaliknya mendegradasi cara berpikir kita menjadi negatif. Membatasi waktu untuk menonton sinetron televisi, prioritaskan kegiatan yang lebih bermanfaat. Memberikan masukan terhadap pemerintah melalui media-media sosial, konvensional apabila terdapat program tayangan sinetron televisi yang tidak mendidik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penulis : Agus Budiana

Berita Terkait

Musrenbang Kelurahan Pasar III, Desiana: Fokuskan Pembangunan dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Habis Energi Karena Simpati
Ruang Publik Media Massa Untuk Siapa?
Ketika AI Mengubah Segala Lini Kehidupan
Implikasi Positip Kebijakan Hilirisasi terhadap Perekonomian Indonesia
Saat Tindakan Lebih Bermakna daripada Suara
Tiga Hal yang Menghalangi Datangnya Hidayah
Revitalisasi Pasar Simpang Pematang: Harapan Baru untuk Perekonomian Mesuji
Berita ini 479 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 13 Januari 2025 - 09:54 WIB

Musrenbang Kelurahan Pasar III, Desiana: Fokuskan Pembangunan dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Senin, 13 Januari 2025 - 05:45 WIB

Habis Energi Karena Simpati

Minggu, 12 Januari 2025 - 05:44 WIB

Ketika AI Mengubah Segala Lini Kehidupan

Jumat, 10 Januari 2025 - 17:10 WIB

Implikasi Positip Kebijakan Hilirisasi terhadap Perekonomian Indonesia

Jumat, 10 Januari 2025 - 17:05 WIB

Saat Tindakan Lebih Bermakna daripada Suara

Jumat, 10 Januari 2025 - 10:45 WIB

Tiga Hal yang Menghalangi Datangnya Hidayah

Kamis, 9 Januari 2025 - 18:12 WIB

Revitalisasi Pasar Simpang Pematang: Harapan Baru untuk Perekonomian Mesuji

Kamis, 9 Januari 2025 - 18:00 WIB

Dari Singa Kritikus Menjadi Kucing Jinak di Kursi Kekuasaan

Berita Terbaru

Ilustrasi: Habis Energi Karena Simpati (Nafian Faiz)

Artikel

Habis Energi Karena Simpati

Senin, 13 Jan 2025 - 05:45 WIB

Berita Utama

Scale Up PHR dan Peluncuran Program TIHWA di Gresik

Minggu, 12 Jan 2025 - 16:26 WIB