Suara Utama (Kapuas Hulu)- Dalam menghadapi dampak banjir yang melanda Kabupaten Kapuas Hulu, Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, memainkan peran kunci dalam mengeksekusi respons cepat. Dengan didukung oleh Presiden Joko Widodo, Harisson memimpin upacara serah terima bantuan di Kantor Desa Marsedan Raya pada Jumat pagi (12/1). Upacara ini bukan hanya sekadar simbolis, namun juga mencerminkan tekad kuat pemerintah untuk memberikan bantuan yang signifikan kepada masyarakat yang terdampak.
Bantuan yang diserahkan oleh Harisson mencakup berbagai kebutuhan mendesak, seperti selimut, makanan siap saji, tenda gulung, tenda serba guna, kasur, kid ware, dan familiy kit. Menanggapi kebutuhan pangan, Harisson juga menyerahkan beras cadangan sebanyak 97,86 ton. Selain itu, ada kontribusi tambahan berupa satu unit mobil ambulans dan 100 paket bahan pokok dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Kalbar, khususnya untuk warga terdampak banjir di Kecamatan Semitau.
Tindakan ini tidak hanya merupakan bantuan materiil semata, tetapi juga menandakan komitmen Pemprov Kalbar, yang ditegaskan oleh Harisson, untuk terus memberikan perhatian kepada masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu. Respons cepat dan tanggap pemerintah mencerminkan kepedulian terhadap kesejahteraan warga yang terdampak musibah alam tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, menyambut baik bantuan yang diberikan oleh Pemprov Kalbar. Dalam ungkapannya, Diaan mengapresiasi berbagai program bantuan yang langsung menyentuh masyarakat Kapuas Hulu. Terima kasih disampaikan kepada Pj Gubernur Kalbar atas perhatiannya terhadap kondisi sulit yang dihadapi oleh warga. Ini menunjukkan solidaritas dan kerjasama yang diperlukan dalam mengatasi situasi darurat.
Pentingnya respons pemerintah terhadap bencana tidak hanya terletak pada jumlah dan jenis bantuan yang disediakan, tetapi juga pada sentuhan kemanusiaan yang terpancar. Bencana bukan hanya masalah fisik, tetapi juga melibatkan aspek-aspek psikologis dan emosional masyarakat yang terdampak. Dalam konteks ini, tindakan cepat dan bantuan yang diberikan oleh Pj Gubernur Harisson bukan hanya memberikan kebutuhan fisik, tetapi juga menjadi sumber harapan dan kekuatan bagi masyarakat yang sedang mengalami kesulitan.
Hal ini sejalan dengan konsep respons pemerintah yang tidak hanya melibatkan pendekatan materiil, tetapi juga memahami dan merespons kebutuhan psikologis dan sosial masyarakat. Pemprov Kalbar, melalui Harisson, memberikan contoh positif dalam menjawab tantangan bencana dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk membangun ketahanan bersama di tengah krisis.
Tindakan kemanusiaan ini tidak hanya menciptakan ikatan yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga membangun kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap pemerintah. Kepedulian dan responsifnya Pemprov Kalbar diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menghadapi bencana alam yang serupa.
Melalui bantuan yang diberikan, Pemprov Kalbar tidak hanya memberikan solusi jangka pendek untuk membantu masyarakat Kapuas Hulu pulih dari dampak banjir, tetapi juga membentuk dasar untuk pembangunan ketahanan komunitas di masa depan. Dengan demikian, tindakan kemanusiaan ini bukan hanya menjadi cerminan empati, tetapi juga investasi dalam pembangunan yang berkelanjutan.
Upaya Pj Gubernur Kalbar, Harisson, dalam memberikan bantuan kepada Kapuas Hulu bukan hanya sebuah tanggapan cepat terhadap bencana, tetapi juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan perlindungan dan dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan. Sentuhan kemanusiaan dalam penanggulangan bencana ini menciptakan ikatan emosional antara pemerintah dan masyarakat, menciptakan landasan untuk pembangunan yang berkelanjutan, dan memberikan harapan bagi masa depan yang lebih baik.