
SUARA UTAMA, MAUPUNGGO,NAGEKEO, NTT Sepekan pascabanjir bandang yang melanda Desa Aewoe, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, puluhan Orang Muda Katolik (OMK) Stasi Aewoe pada Sabtu (13/9/2025) bergotong royong membersihkan Jembatan Aetoro yang tertimbun material lumpur, batu, dan sampah.
Aksi swadaya ini dilakukan tanpa menunggu bantuan pihak luar. Dengan peralatan sederhana seperti cangkul, sekop, dan karung, para pemuda bahu-membahu menyingkirkan sisa banjir yang menutup akses vital penghubung Mauponggo menuju Kabupaten Ngada.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua OMK Aewoe, Yohanes Alvian Watu, menjelaskan bahwa inisiatif tersebut muncul spontan setelah melihat kondisi jembatan yang memprihatinkan.
“Jembatan ini satu-satunya akses vital warga. Kalau tidak segera dibersihkan, aktivitas masyarakat bisa terhambat,” ujarnya.
Banjir bandang yang terjadi pada Senin (8/9/2025) diketahui merusak sejumlah rumah warga dan mengancam infrastruktur jembatan. Meski Jembatan Aetoro mengalami kerusakan cukup parah, jalur tersebut masih bisa dilewati setelah dibersihkan dari timbunan material.
Ketua Stasi Aewoe, Yustinus Eo, memberikan apresiasi atas kepedulian para pemuda.
“Mereka adalah pahlawan kecil yang bergerak cepat memperbaiki infrastruktur demi memulihkan ekonomi masyarakat,” katanya.
Sementara itu, pemerintah bersama tim relawan masih berfokus pada pencarian korban hilang serta distribusi bantuan logistik ke desa-desa terdampak banjir.
Aksi gotong royong pemuda Aewoe ini diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Nagekeo yang juga terdampak bencana untuk segera bangkit dan memulihkan kondisi kehidupan warganya.
Penulis : Severinus Je Raga
Sumber Berita : Suara Utama














