SUARA UTAMA, Bekasi – Hari Raya Pagerwesi, dirayakan pada setiap Rabu Kliwon Sinta dalam kalender Bali, umat Hindu merayakan peringatan untuk memperkuat benteng spiritual dalam diri mereka. Sekretaris Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) KITA IHC, I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya, hipnoterapis professional dari Indonesian Hypnosis Centre (IHC) pun turut merayakannya pada Rabu, 17/07/2024.
Menurut Dewa, sapaan akrab dari Assesor BNSP RI pada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kompeten Hipnotis Indonesia (KHI), bahwa Hari Raya Pagerwesi tidak hanya dipenuhi dengan doa dan persembahyangan, tetapi juga dengan refleksi mendalam tentang diri dan kehidupan.
Ia menjelaskan bahwa Pagerwesi berasal dari kata “pager” yang berarti pagar, dan “wesi” yang berarti besi. Secara harfiah, Pagerwesi berarti “pagar besi”, yang melambangkan perlindungan kuat terhadap pengaruh negatif baik dari dalam maupun luar diri.
“Umat Hindu pada hari ini merenungkan makna sejati dari perlindungan spiritual, introspeksi, dan memperkuat iman serta ketahanan mental mereka”, ujar Dewa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pria kelahiran Karangasem Bali yang kini aktif melayani umat di lembaga Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat sebagai Wakil Ketua IX ini menuturkan bahwa ada keterkaitan antara Hari Raya Pagerwesi dan keilmuan hipnosis yang ditekuninya.
“Hipnoterapi adalah metode terapi yang memanfaatkan teknik hipnosis untuk mencapai kondisi relaksasi mendalam, sehingga dalam kondisi ini, seseorang menjadi lebih terbuka terhadap sugesti positif yang bertujuan untuk mengatasi berbagai masalah psikologis seperti kecemasan, stres, dan kebiasaan buruk lainnya”, terangnya.
Hipnoterapis bersertifikasi internasional dari lembaga International Titik Nol – Platform Terapi Terpercaya (titiknolhipnoterapi.com) (IACT) yang berpusat di Amerika, menerangkan bahwa terdapat keselarasan yang kuat antara praktik Hari Raya Pagerwesi dan hipnoterapi dalam hal introspeksi dan perlindungan diri.
“Pada hari raya Pagerwesi, umat Hindu berfokus pada penguatan spiritual dan mental mereka melalui ritual dan meditasi, dan ini sejalan dengan tujuan hipnoterapi yang juga berfokus pada kesehatan mental dan emosional”, imbuhnya.
Dewa lalu menyampaikan bahwa di Indonesia profesi hipnotis merupakan profesi mulia yang telah diakui pemerintah, melalui standar kompetensi kerja dari Kemenaker, standar kompetensi lulusan dari Kemendikbudristek, serta diakui kompetensinya oleh BNSP RI.
“Hipnotis adalah profesi mulia, masyarakat dapat mempelajarinya di kota terdekat dengan mendaftar pada lembaga pelatihan resmi yang terakreditasi pemerintah yaitu Indonesian Hypnosis Centre (IHC)”, ungkapnya.
Bagi masyarakat yang memerlukan pendampingan berupa terapi kini pun dapat dilayani oleh para hipnoterapis kompeten, bisa mendatangi klinik-klinik hipnoterapi resmi, ataupun melalui platform hipnoterapi titik nol yang menyediakan layanan online yang efektif untuk membantu berbagai permasalahan psikologis dan psikosomatis.
Penulis : Idewa Adiyadnya
Editor : Kabid SDM RSU