SUARA UTAMA, Merangin — Keberadaan dugaan penampungan atau tempat penadah emas ilegal di Desa Buluran Panjang, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Jambi, dinilai menjadi faktor yang memperkuat maraknya aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah tersebut, terutama di sepanjang bantaran Sungai Batang Tabir.
Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan bahwa hasil penambangan emas dari para pelaku PETI di sekitar desa tersebut diduga ditampung oleh seorang pengusaha setempat bernama Madi.
Menurut salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, para penambang kerap menjual hasil kegiatan ilegal itu pada sore hari setelah selesai bekerja.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Biasanya setelah mereka menambang, sore itu langsung dijual ke penampung. Namanya Madi,” ungkapnya, Minggu (30/11/2025) dini hari.
Warga itu juga menyebut bahwa lokasi penampungan emas tersebut berada di kediaman Madi.
Menindaklanjuti informasi tersebut, tim media ini mendatangi rumah yang diduga menjadi tempat pembakaran atau peleburan emas ilegal di Desa Buluran Panjang. Namun, pemilik rumah atas nama Madi tidak berada di tempat. Meski demikian, sejumlah warga terlihat berada di halaman rumah tersebut dan membenarkan bahwa lokasi itu kerap ramai didatangi para penambang.
“Masih ramai bang. Banyak yang menjual emas di sini. Alat-alatnya juga ada di dalam,” ujar salah satu warga sembari menunjukkan ruangan yang diduga sebagai tempat pembakaran emas. Di dalamnya tampak beberapa peralatan yang biasa digunakan dalam proses pembelian emas, seperti timbangan digital dan perlengkapan lainnya.
Warga menilai maraknya PETI di wilayah tersebut tidak lepas dari keberadaan penadah yang diduga memfasilitasi penjualan emas ilegal dengan menyediakan tempat peleburan secara langsung.
“Kalau mau mengurangi PETI, aparat harus menindak penadahnya. Selama penadah masih bebas beroperasi, aktivitas PETI tidak akan pernah habis. Kalau penadahnya ditindak, pelaku tambangnya juga pasti berkurang,” tegas seorang warga lainnya.
Penulis : Ady Lubis
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama














