
SUARA UTAMA Probolinggo-
pasca putus nya jembatan utama penghubung desa sumbersecang kecamatan gading dan desa satrian kecamatan maron. kini jembatan Darurat yang terbuat dari kayu dan bambu menuai kontroversi. jembatan darutat di bangun pada tanggal 30 Maret 2025 (30 Romadhon 1446 Hijriyah).
Muncul nya kontroversi setelah adanya pemberitaan di beberapa media online yang menyebutkan bahwa ketahanan/kekokohan jembatan darurat di ragukan sehingga kepala desa sumbersicang berencana dalam waktu dekat akan melakukan penutupan jembatan tersebut. 04/04/2025.
Menurut salah satu warga desa brani wetan “Yudi” dirinya berinisiatif membangun jembatan darurat di perbatasan desa sumbersicang dengan desa satrian. dengan maksud dan tujuan. pertama niat beribadah di bulan Ramadhan. kedua, di karenakan dua unit mobil nya terdampar di desa sumbersecang semenjak jembatan terputus.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya dan masyarakat berinisiatif membangun jembatan darurat terbuat dari kayu dan bambu. niatan saya beribadah di bulan ramadhan. dan dua unit mobil saya terdampar di desa sumbersicang. satu unit mobil dagangan yaitu avanza punya orang. satu unit mobil Agya jual beli. ” kata yudi.
dirinya juga mengatakan bahwa membuat jembatan darurat menggunakan dana pribadi hampir 8 juta. “Sebelumnya kita sudah kordinasi dengan kepala desa sumbersicang, namun, kepala desa tidak mendukung sama sekali. memang kita sempat menyampaikan bahwa nanti nya mobil yang dari luar akan kita mintai sumbangan seikhlasnya. “ucap nya.
Yudi juga menjelaskan bahwa tidak kesemuanya yang mempunyai roda empat memberikan sumbangan. “yang mempunyai mobil itu tidak kesemuanya menyumbang, sumbangan itu terkumpul Rp 2600.000. ada juga yang mempunyai mobil menyumbang tenaga. sedangkan warga masyarakat memberikan makanan kepada yang kerja. “Pungkas nya.
Sementara kepala desa sumbersicang “Sukron Waliyudin” saat di konfirmasi media lewat jejaring sosial watshap via telpon membantah jika dirinya tidak merespon dan mendukung Swadaya pembuatan jembatan darurat tersebut.
“kita bukan tidak merespon dan mendukung, pada saat itu,Yudi bersama teman nya, datang kerumah menyampaikan bahwa pembiayaan akan di handle dirinya dulu. nanti habis berapa mau di sampaikan, dan orang yang menyebrang akan kita kasih tarif seikhlasnya. “Ucap yudi di sampaikan kepala desa sumbersicang.
kepala desa sumbersicang juga menjelaskan, “mobil yang menyebrang di kenakan tarif Rp300.000 per mobil. akhirnya kita tanya, habis berapa bangun jembatan, Versi nya Yudi, 2 juta. sedangkan versi suman, tukang nya 4juta setengah. ini kan tidak sama, mana yang benar ini. yang awal nya di prediksi dan kalkulasi paling banyak 3 juta. soal nya saya borong Bambu itu saya kasih semua. “Ucap nya lagi.
kepala desa sumbersicang menambah bahwa dirinya dilema, tidak di izinkan Bupati dan warga ada yang ngotot. “Saya Dilema, tidak di izinkan Gus Haris, di sisi lain warga yang ngotot ya saya ngotot juga gitu. saya bukan nya tidak menyumbang, saya menyumbang. namun, tidak saya kasih ke Yudi, saya kasih ke orang Satrian. jembatan itu perbatasan antara satrian dan sumbersicang. “imbuh nya.
Penulis : Ali Misno