Menggapai Sukses dari Berjualan Bakso, Kisah Perjuangan Slamet Riyadi di Taiwan

- Penulis

Jumat, 2 Agustus 2024 - 07:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TKI Slamet Riyadi, Berjualan Bakso di Taiwan, Foto : Nunung NB (SUARA UTAMA.ID)

TKI Slamet Riyadi, Berjualan Bakso di Taiwan, Foto : Nunung NB (SUARA UTAMA.ID)

SUARA UTAMA, Taipe- Bakso, makanan yang menjadi favorit berbagai kalangan di Indonesia, kini telah melintasi batas negara dan meraih popularitas di Taiwan. Kisah inspiratif Slamet Riyadi, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Semarang, menggambarkan bagaimana bakso bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga menjadi alat untuk bertahan hidup dan mencapai keberhasilan di negeri orang.

Slamet Riyadi (36 tahun), pertama kali menjadi TKI pada tahun 2009.  Sempat pulang ke Indonesia, ia kembali lagi ke Taiwan pada tahun 2019 dan bekerja di sebuah pabrik elektronik. Namun, pandemi COVID-19 membawa dampak besar, termasuk di bidang ekonomi. Banyak perusahaan mengalami penurunan produksi, dan pemutusan hubungan kerja pun tak terelakkan, termasuk di Taiwan.

Pandemi berdampak langsung pada pekerjaan Slamet. Pabrik tempat ia bekerja mengurangi jam lembur, itu berarti pendapatannya menurun. Sementara tuntutan kebutuhan keluarga tak bisa ditunda. Karenanya Slamet mencari cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Menggapai Sukses dari Berjualan Bakso, Kisah Perjuangan Slamet Riyadi di Taiwan Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada tahun 2021, ia mulai menjual bakso setiap akhir pekan dan hari libur di depan Stasiun Taipe.

IMG 20240802 064417 Menggapai Sukses dari Berjualan Bakso, Kisah Perjuangan Slamet Riyadi di Taiwan Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama
Pembeli Bakso Slamet Riyadi di Taiwan, Foto : Nunung NB (SUARA UTAMA.ID)

Menjual bakso menjadi solusi bagi Slamet, dengan berjualan bakso,  menambah pendapatan sekaligus memanfaatkan waktu luangnya dengan produktif.

Slamet hanya karyawan, bukan pemilik usaha, namun kegigihan dan keuletannya dalam menjalani pekerjaan ini, apalagi di negeri orang, patut diapresiasi.

BACA JUGA :  SPBU Sebopet Bengkayang Pastikan Pengisian BBM Sesuai SOP dan ketentuan Pertamina

Saat ditanya mengenai jumlah porsi yang terjual, Slamet tidak bisa memberikan angka pasti, tetapi ramainya pembeli menunjukkan bahwa bakso yang dijualnya cukup enak dan diminati.

Penulis sendiri telah mencicipi bakso yang dijual Slamet. Citra rasa bakso tersebut memang enak dan mantap. Tak jauh berbeda dengan rasa bakso di Indonesia. Sayangnya, pemilik usaha bakso ini tidak bersedia untuk diwawancarai, sehingga informasi lebih lanjut mengenai usaha ini terbatas.

Bagi Slamet, berjualan di depan Stasiun Taipe bukan tanpa tantangan. Lokasi tersebut bukanlah area dagang resmi, melainkan taman tempat orang duduk, sehingga sering terjadi razia. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat Slamet untuk tetap berjualan, mengingat banyaknya pelanggan setia, baik dari kalangan orang Indonesia maupun Taiwan.

Kisah Slamet Riyadi mengajarkan kita tentang semangat pantang menyerah dan kreativitas dalam menghadapi tantangan hidup. Di tengah pandemi yang mengubah banyak aspek kehidupan, Slamet mampu beradaptasi dan menemukan jalan baru untuk menghidupi keluarganya. Dengan tekad yang kuat dan kerja keras, Slamet membuktikan bahwa di mana ada kemauan, di situ ada jalan.

 

Penulis : Korespondensi SU di Taiwan: Nunung Nur Bahariah

Editor : Nafian Faiz

Berita Terkait

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal
Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 
Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif
Polsek Tabir Bergerak Cepat Usai Viral Dugaan Penampungan Emas Ilegal Milik Badi
Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan
Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia
Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas
Diduga Dibacking Orang Kuat, PETI Milik Eng di Sungai Putih Melenggang Bebas Tak Tersentuh Hukum
Berita ini 330 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 21:28 WIB

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:08 WIB

Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:26 WIB

Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:14 WIB

Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan

Kamis, 4 Desember 2025 - 16:12 WIB

Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:37 WIB

Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas

Kamis, 4 Desember 2025 - 07:47 WIB

Diduga Dibacking Orang Kuat, PETI Milik Eng di Sungai Putih Melenggang Bebas Tak Tersentuh Hukum

Kamis, 4 Desember 2025 - 06:48 WIB

Badi Diduga Fasilitasi Pebleburuan Emas PETI di Desa Buluran Panjang,Tabir

Berita Terbaru