MBG Jadi Sorotan: Eko Wahyu Pramono Desak Moratorium dan Evaluasi Menyeluruh

- Penulis

Selasa, 23 September 2025 - 08:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) – Seorang guru membagikan makanan bergizi kepada para siswa sekolah dasar. Program ini bertujuan memberikan asupan gizi seimbang bagi anak-anak di sekolah, namun kini tengah menjadi sorotan publik karena maraknya kasus keracunan massal di berbagai daerah. (SUARA UTAMA/Ilustrasi)

Ilustrasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) – Seorang guru membagikan makanan bergizi kepada para siswa sekolah dasar. Program ini bertujuan memberikan asupan gizi seimbang bagi anak-anak di sekolah, namun kini tengah menjadi sorotan publik karena maraknya kasus keracunan massal di berbagai daerah. (SUARA UTAMA/Ilustrasi)

SUARA UTAMA – Jakarta, 23 September 2025 – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah untuk meningkatkan gizi pelajar justru menuai sorotan tajam. Sejak diluncurkan, berbagai laporan kasus keracunan massal muncul di sejumlah daerah, menimbulkan pertanyaan serius mengenai aspek keamanan pangan dalam distribusi program ini.

Ribuan Korban Keracunan

Data Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat sedikitnya 45 kasus keracunan yang terjadi sejak program MBG bergulir. Dari catatan tersebut, jumlah korban mencapai 4.711 orang yang tersebar dari tingkat PAUD hingga SMA.

Laporan senada datang dari lembaga riset ekonomi INDEF, yang mengungkapkan lebih dari 4.000 siswa menjadi korban keracunan dalam kurun delapan bulan terakhir. Sementara itu, CISDI (Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives) mencatat 1.530 anak mengalami gejala sakit akibat konsumsi makanan dari MBG.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 MBG Jadi Sorotan: Eko Wahyu Pramono Desak Moratorium dan Evaluasi Menyeluruh Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kasus di Lapangan

Salah satu insiden besar terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Ratusan siswa SMPN 8 Kupang mengalami diare, mual, dan muntah usai mengonsumsi makanan MBG. Kejadian serupa juga dilaporkan di berbagai daerah lain dengan pola gejala yang hampir sama.

Investigasi dan Tanggapan

BGN menegaskan pihaknya telah membentuk tim investigasi khusus untuk menelusuri rantai distribusi, mulai dari pemasok bahan, pengolah makanan, hingga pendistribusian di sekolah. Tujuannya, memastikan standar keamanan pangan dijalankan ketat agar kasus serupa tidak terus berulang.

BACA JUGA :  Ayah Ketua Pengawas YPPN-ALC Anis Fatiha Hilang saat Menghadiri Muktamar Muhammadiyah di Solo, Berikut info Detailnya 

Kritik dan Desakan Moratorium

Praktisi hukum dan kebijakan publik, Eko Wahyu Pramono, menilai program MBG sudah sampai pada titik darurat. Menurutnya, jumlah korban yang mencapai ribuan bukan lagi masalah teknis semata, melainkan cerminan kegagalan sistemik.

“Program ini seharusnya dimoratorium segera. Tidak pantas negara mempertaruhkan keselamatan anak-anak dengan dalih distribusi gizi. Sebelum ada evaluasi menyeluruh terhadap rantai pasok, standar higienitas, serta mekanisme kontrol kualitas, MBG justru berpotensi jadi bencana sosial,” ujar Eko.

Senada dengan itu, CISDI mendesak pemerintah untuk segera menghentikan sementara program MBG.

“Dengan lebih dari lima ribu anak menjadi korban keracunan di berbagai daerah, pemerintah tidak bisa lagi menutup mata. MBG harus dimoratorium, sambil dilakukan evaluasi menyeluruh dari sisi penyediaan makanan, standar gizi, keamanan pangan, variasi menu, hingga mekanisme distribusi. Kalau tidak, keselamatan anak-anak akan terus dipertaruhkan,” tegas CISDI.

Tantangan Program

Program MBG sejatinya bertujuan mulia, yakni memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses gizi seimbang. Namun, buruknya standar keamanan pangan, lemahnya kontrol kualitas, dan praktik distribusi yang tidak merata berpotensi menjadikan program ini bumerang.

Ke depan, pemerintah diharapkan tidak hanya mengejar target kuantitas penerima, tetapi juga memastikan kualitas makanan benar-benar aman dan layak konsumsi. Tanpa perbaikan serius, MBG bisa kehilangan legitimasi sebagai program unggulan pemerintah.

 

Penulis : Odie Priambodo

Editor : Andre Hariyanto

Sumber Berita : Wartawan Suara Utama

Berita Terkait

Semakin Memanas, Terindikasi Dugaan Pesanan Dalam Rotasi/Mutasi Pegawai Perumda Air Minum Tirta Argapura 
Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 
Warga Desa Tegalwatu di Dampingi Pakopak, Terduga Pelaku Penipuan Asli Kelahiran Dusun Klagin Desa Brabe
Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif
Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  
Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia
Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas
Pakopak Menduga Prematur, Perihal Rotasi/Mutasi Pegawai PDAM Tirta Argapura Saat Seleksi Direktur Berlangsung 
Berita ini 32 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 19:21 WIB

Semakin Memanas, Terindikasi Dugaan Pesanan Dalam Rotasi/Mutasi Pegawai Perumda Air Minum Tirta Argapura 

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:08 WIB

Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 

Jumat, 5 Desember 2025 - 12:32 WIB

Warga Desa Tegalwatu di Dampingi Pakopak, Terduga Pelaku Penipuan Asli Kelahiran Dusun Klagin Desa Brabe

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:26 WIB

Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:29 WIB

Dakwah Dan Aktivitas Amar Ma’ruf Nahi Munkar  

Kamis, 4 Desember 2025 - 16:12 WIB

Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:37 WIB

Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas

Kamis, 4 Desember 2025 - 11:03 WIB

Pakopak Menduga Prematur, Perihal Rotasi/Mutasi Pegawai PDAM Tirta Argapura Saat Seleksi Direktur Berlangsung 

Berita Terbaru