Kremasi di Desa Dharma Agung: Tradisi dan Religiusitas Hindu di Lampung

- Writer

Jumat, 21 Maret 2025 - 21:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prosesi Kremasi Pan Sumadra, Jumat (21/03/2025).suarautama.id

Prosesi Kremasi Pan Sumadra, Jumat (21/03/2025).suarautama.id

SUARA UTAMA, Lampung Tengah –
Asap putih membumbung perlahan ke langit, membawa doa-doa yang dipanjatkan dengan khidmat oleh keluarga dan warga Desa Dharma Agung, Kecamatan Seputih Mataram, Lampung Tengah. Suasana haru menyelimuti prosesi kremasi Pan Sumadra pada Jumat (21/03/2025) pukul 10.15 WIB.

Almarhum adalah ayahanda dari I Wayan Sumadra- seorang petani tambak udang yang juga – menjabat sebagai Kepala Urusan Keuangan Kampung Bumi Dipasena Utama, Rawajitu Timur, Tulang Bawang.

Kepergian Pan Sumadra pada Kamis malam pukul 23.15 WIB menjadi momen duka yang dihadapi dengan keteguhan hati oleh keluarga. Dalam hitungan jam, segala persiapan dilakukan untuk menghormati almarhum sesuai tata cara adat Hindu yang diwariskan turun-temurun.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Kremasi di Desa Dharma Agung: Tradisi dan Religiusitas Hindu di Lampung Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di bawah langit yang mendung, deretan dupa menyebarkan aroma khas yang menyatu dengan udara pagi. Keluarga dan warga berdiri dengan tangan terkatup, mengiringi alunan kidung suci yang menggema, menciptakan suasana yang penuh ketenangan dan kekhusyukan.

Prosesi Mecaru digelar sebelum api suci dinyalakan sebagai bentuk penyucian diri keluarga dan penghormatan bagi almarhum. Dalam ritual ini, keluarga menjalani melukat atau mandi suci sebagai simbol pembersihan lahir dan batin.

Doa-doa suci dipanjatkan di bawah bimbingan seorang Pemangku, memohon restu Sang Hyang Widhi agar perjalanan roh almarhum menuju alam leluhur berjalan tanpa rintangan. “Kremasi adalah bagian dari siklus kehidupan yang harus dijalani dengan penuh ketulusan. Dengan menjalankan upacara ini, kita berharap bahwa arwah almarhum dapat mencapai alam suci tanpa hambatan,” ujar Mangku Bakti, yang memimpin prosesi.

BACA JUGA :  Kolaborasi Maryamshop, Gercepta Takalar, TPA Haqqul Yaqin Sompu Semarakkan Ramadhan

Dalam ajaran Hindu, api bukan sekadar alat pembakaran, tetapi juga simbol penyucian dan pelepasan. Melalui api, roh yang berpulang terbebas dari belenggu duniawi dan diarahkan menuju alam kelahiran kembali atau moksa—pembebasan dari siklus kehidupan. Asap yang mengepul dari pembakaran dipercaya sebagai wahana yang menghantarkan roh menuju keabadian.

Di antara para pelayat yang hadir, I Wayan Sumadra tampak menahan haru. Dengan suara bergetar, ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh warga yang telah mengiringi kepergian ayahnya.

“Kami sekeluarga sangat bersyukur atas doa dan dukungan seluruh warga. Kremasi ini bukan hanya kewajiban, tetapi juga wujud penghormatan dan kasih sayang terakhir untuk ayah kami. Semoga beliau memperoleh kedamaian abadi,” ujar I Wayan, dengan mata berkaca-kaca.

Bagi umat Hindu, kematian bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru. Setiap perpisahan duniawi harus diiringi doa, penghormatan, dan pengharapan agar arwah yang berpulang dapat mencapai tempat terbaik di sisi-Nya.

Setiap kepergian meninggalkan duka, tetapi juga menjadi pengingat bahwa hidup adalah perjalanan menuju keabadian. Dalam ketulusan melepas, terselip keyakinan bahwa roh yang berpulang akan menemukan kedamaiannya di alam yang lebih tinggi.

Penulis : Irvandi

Editor : Nafian Faiz

Berita Terkait

Seminar Hukum dan Peluncuran Lembaga Bantuan Hukum Justice Nusantara MPK
Ekspedisi Qur’an Pelosok Negeri,Tebar AlQur’an Untuk Membantu Pembelajaran
Kemah Pramuka Giat Songsong Ramadhan (GSR) III Tahun 2025 Sukses Digelar di Kecamatan Limau, SMKN 1 Kotaagung Barat Jadi Juara Umum
Camat Muara Enim, Bersama Tim Safari Ramadhan Gelar Tarawih Keliling Di Kelurahan Pasar III Kecamatan Muara Enim
Komunitas BTN Gelar Santunan Yatim dan Dhuafa di Surabaya, Sambut Ramadhan dengan Berbagi
Penanganan Kasus Pemerkosaan Anak di Bawah Umur di Kabupaten Lumajang Dinilai Lamban
Bupati Mesuji Buka Safari Ramadhan 2025 di Desa Fajar Asri
Masjid Al Hadi Hikmatul Ilmi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Gelar Buka Puasa dan Tarawih Bersama Syekh Abdurrahman Al-Ausy
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 21 Maret 2025 - 21:47 WIB

Kremasi di Desa Dharma Agung: Tradisi dan Religiusitas Hindu di Lampung

Selasa, 18 Maret 2025 - 20:10 WIB

Seminar Hukum dan Peluncuran Lembaga Bantuan Hukum Justice Nusantara MPK

Senin, 17 Maret 2025 - 20:13 WIB

Ekspedisi Qur’an Pelosok Negeri,Tebar AlQur’an Untuk Membantu Pembelajaran

Minggu, 16 Maret 2025 - 09:35 WIB

Kemah Pramuka Giat Songsong Ramadhan (GSR) III Tahun 2025 Sukses Digelar di Kecamatan Limau, SMKN 1 Kotaagung Barat Jadi Juara Umum

Kamis, 13 Maret 2025 - 21:35 WIB

Camat Muara Enim, Bersama Tim Safari Ramadhan Gelar Tarawih Keliling Di Kelurahan Pasar III Kecamatan Muara Enim

Selasa, 11 Maret 2025 - 15:46 WIB

Komunitas BTN Gelar Santunan Yatim dan Dhuafa di Surabaya, Sambut Ramadhan dengan Berbagi

Selasa, 11 Maret 2025 - 06:55 WIB

Penanganan Kasus Pemerkosaan Anak di Bawah Umur di Kabupaten Lumajang Dinilai Lamban

Selasa, 4 Maret 2025 - 21:15 WIB

Bupati Mesuji Buka Safari Ramadhan 2025 di Desa Fajar Asri

Berita Terbaru

Berita Utama

PGRI Berbagi

Jumat, 21 Mar 2025 - 22:42 WIB