SUARA UTAMA, Probolinggo – Perumda Air Minum Tirta Argapura Kabupaten Probolinggo Jawa Timur kini menjadi sorotan publik. Sebelumnya, diduga oknum PLT Direktur diduga menyalahgunakan wewenang perihal rotasi/mutasi pegawai pada saat seleksi direktur sedang bergulir. Sehingga mutasi/rotasi pegawai diduga prematur. 06/12/2025.
Kali ini, masyarakat kabupaten Probolinggo khususnya konsumen Perumda Air Minum Tirta Argapura angkat bicara perihal ketidak jelasan tarif bulanan yang di bayar nya. Hal tersebut di ungkapkan salah satu warga desa Condong kecamatan Gading “MJ” menurut nya tarif bulanan sangat mahal.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sebenarnya tarif ini berapa per kubik nya?. Ini kok mahal ya?. Jika yang banyak keluarga yang pasti banyak juga pemakaian air nya. Tapi jika hanya dalam satu keluarga hanya 2 sampai 3 orang dan tidak punya usaha, ini kok tarif bulanan nya hampir sama. Kebanyakan Rp. 60.000 (enam puluh ribu rupiah). Ke atas. “Ucap nya.
Ia mengaku mendapat informasi dari warga sekitar terkait tarif bulanan yang di bayar konsumen kepada oknum Perumda Air Minum Tirta Argapura. Menurutnya, tarif yang di bayar nya diduga tidak ada yang Rp. 40.000 ke bawah.
“Cara ngitung tarif bulanan per kubik atau bagaimana mana?.. informasi yang kami dapat, Jika konsumen menggunakan 10 kubik dalam satu bulan Rp. 40.000 (empat puluh ribu rupiah). Kalau lebih dari 10 kubik jelas tambah mahal. Namun, jika tidak sampai 10 kubik pemakaian air dalam 1 bulan,diduga masih tetap Rp. 40.000 ke atas membayarnya. Tidak ada tarif yang Rp. 40.000 Ke bawah. “Pungkas nya.
Senada di sampaikan “AM” warga gading kulon kecamatan Banyuanyar. Menurutnya, di saat membayar tarif bulanan oknum petugas tidak langsung membawa struk pembayaran. Struk tersebut di berikan pada bulan berikutnya.
“Kami masyarakat awam juga punya unek unek terkait tarif penggunaan air PDAM. Kami membayar nya setiap bulan lebih dari Rp.50.000 (lima puluh ribu rupiah). Aneh nya, di saat pembayaran, struk nya tidak di kasih saat itu juga. Masih nunggu bulan depan struk nya. Dari mana di ketahui besar nya tarif jika struk belum keluar. “Ungkap nya.
Ia menambahkan, menurut nya air di beberapa desa banyak yang mengeluh tidak lancar. Sering kali hanya angin yang keluar dari kran bukan air. Ia juga sangat menyayangkan air di puskesmas Ranugedang yang tidak di prioritaskan.
“Air PDAM ini menurut saya tidak lancar, sering kita buka kran yang keluar hanya angin saja, sementara meteran terus jalan. Miris nya, ketika keluarga saya masuk puskesmas Ranugedang selama 2 hari, di sana itu sering kekurangan air. Seharusnya puskesmas itu menjadi prioritas. “Imbuh nya.
Penulis : Ali Misno














