KNPI Yahukimo Pertanyakan Tujuan Kunjungan Kerja Wagub Papua Pegunungan

- Penulis

Jumat, 13 Juni 2025 - 18:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA, Yahukimo – Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Yahukimo, Arius Yahuli, ST mempertanyakan kejelasan tujuan kunjungan kerja Wakil Gubernur Provinsi Papua Pegunungan ke Yahukimo yang melibatkan enam kementerian terkait. Menurutnya, hingga saat ini belum ada penjelasan resmi dari pemerintah provinsi maupun kementerian mengenai maksud kunjungan tersebut.

“Kami mempertanyakan kejelasan kunjungan kerja Wakil Gubernur bersama enam kementerian. Sampai hari ini, belum ada informasi yang pasti kepada masyarakat terkait tujuan utama kunjungan tersebut. Ini penting agar publik tidak salah menafsirkan,” ujar Arius Yahuli di Dekai, Yahukimo, Jumat (13/6/2025).

Arius menyatakan, pihaknya mendukung penuh program pemerintah pusat terkait rencana pembangunan 10.000 unit rumah yang akan dibagi ke delapan kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan, termasuk Yahukimo. Ia menilai program tersebut sangat baik untuk membantu masyarakat, khususnya masyarakat asli Yahukimo.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 KNPI Yahukimo Pertanyakan Tujuan Kunjungan Kerja Wagub Papua Pegunungan Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, ia juga menyoroti rencana pembukaan 4.000 hektare lahan di kawasan Moroku, Kampung Muara. Ia meminta pemerintah provinsi dan kementerian terkait memberikan penjelasan secara terbuka dan rinci kepada masyarakat, terutama menyangkut dampak, manfaat, serta keterlibatan masyarakat adat sebagai pemilik hak ulayat.

BACA JUGA :  Syafruddin Kambo Temui Grand Syekh Al Azhar, Bahas Kerja Sama untuk Pendidikan dan Perdamaian Dunia

“Kami memahami bahwa masyarakat adat khususnya Suku Momuna belum sepenuhnya paham terkait penanaman dan pengolahan padi hingga pemasaran. Karena itu, pemerintah harus memberikan jaminan kepastian agar program ini tidak merugikan masyarakat adat,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan pemerintah agar tidak membuka peluang bagi praktik-praktik yang berpotensi menjadi bentuk penjajahan baru melalui program transmigrasi yang berujung pada penguasaan tanah adat.

“Tanah adat Suku Momuna bukan tanah kosong. Kami minta pemerintah tidak melakukan pembebasan lahan tanpa ada kesepakatan yang terikat secara adat,” ujarnya.

Selain itu, Arius juga menyerukan kepada para intelektual, tokoh gereja, kepala suku, dan aktivis kemanusiaan di Yahukimo untuk bersatu menjaga tanah dan hutan dari ancaman eksploitasi liar oleh investor asing. Menurutnya, sumber daya alam (SDA) Yahukimo yang melimpah, seperti cadangan emas dan batu bara, harus diawasi secara ketat oleh masyarakat adat agar tidak dieksploitasi tanpa manfaat yang jelas bagi masyarakat setempat.

“Kami sebagai pemilik atas sumber daya alam wajib mengawasi penuh agar kekayaan alam Yahukimo tidak dikuasai oleh pihak luar,” pungkasnya.

Penulis : Vekson Aliknoe

Berita Terkait

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan
Perlu Normalisasi Sungai Batang Gasan yang Masuk ke Pemukiman Penduduk di Korong Piliang
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Andi Jadi Sorotan: Pembangunan Sumur Bor di Kelurahan Mampun Diduga Tak Sesuai Aturan Transparansi
Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi
Bidan PPPK Desa Beringin Sanggul Dinilai Tak Maksimal, Warga Minta Dinkes Merangin Turun Tangan
Ironi Merangin: Jembatan Hampir Ambruk, Warga Terjatuh, Pemerintah Belum Juga Hadir
Proyek Drainase Tanpa Papan Informasi di Kelurahan Mampun Diduga Milik CV Masyarakat Merangin Mandiri: Warga Pertanyakan Transparansi
Berita ini 1,578 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 13 Desember 2025 - 22:45 WIB

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:32 WIB

Perlu Normalisasi Sungai Batang Gasan yang Masuk ke Pemukiman Penduduk di Korong Piliang

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:16 WIB

Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:56 WIB

Proyek Sumur Bor APBN di Dusun Baru Diduga Tidak Transparan, Warga Pertanyakan Tanpa Papan Informasi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 05:16 WIB

Bidan PPPK Desa Beringin Sanggul Dinilai Tak Maksimal, Warga Minta Dinkes Merangin Turun Tangan

Jumat, 12 Desember 2025 - 22:12 WIB

Ironi Merangin: Jembatan Hampir Ambruk, Warga Terjatuh, Pemerintah Belum Juga Hadir

Jumat, 12 Desember 2025 - 21:53 WIB

Proyek Drainase Tanpa Papan Informasi di Kelurahan Mampun Diduga Milik CV Masyarakat Merangin Mandiri: Warga Pertanyakan Transparansi

Jumat, 12 Desember 2025 - 17:49 WIB

Memahami SP2DK dari Kacamata Wajib Pajak dan Fiskus

Berita Terbaru

Gambar Kegiatan Jambore Pos Yandu Kabupaten Subang 2025 – Sabtu, 13/12/2025.

Berita Utama

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Des 2025 - 22:45 WIB

Dr. Firman Tobing

Hukum

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Des 2025 - 15:21 WIB