SUARA UTAMA, Bandung – Komunitas penggiat sastra Bandung menggelar Festival Bukan Jumaahan Akbar di Kafe Jante, Perpustakaan Ajip Rosidi Bandung, Jawa Barat, pada 10–11 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi puncak refleksi atas diskusi mingguan yang telah mereka jalankan selama 140 kali sejak 2021.
Festival menghadirkan beragam agenda, mulai dari diskusi buku, bedah karya, pertunjukan puisi dan teater, lokakarya, hingga bazar buku komunitas. Tiga karya yang menjadi sorotan utama yakni Duri dan Kutuk karya Cicilia Oday, Hantu Padang karya Esha Tegar Putra, dan Akhir Sang Gajah di Bukit Kupu-Kupu karya Sasti Gotama.
Direktur Bukan Jumaahan Akbar, Zulfa Nasrulloh, menegaskan pentingnya ruang publik bagi pegiat literasi di tengah derasnya arus digital dan kecerdasan buatan (AI). Ia berharap festival ini menjadi wadah kolaborasi dan simbol bahwa Bandung masih memiliki denyut sastra yang hidup.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Penulis : Diwana Fikri Aghniya
Editor : Mas Andre Hariyanto
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama














