SUARA UTAMA, Lumajang – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali meningkat signifikan pada Rabu (19/11/2025). Serangkaian erupsi yang terjadi sejak dini hari hingga sore hari memicu keluarnya awan panas guguran, kolom abu yang menjulang tinggi, serta peningkatan intensitas getaran seismik.

Laporan yang diterima Redaksi SUARA UTAMA dari Rochmad, salah satu warga Pronojiwo, menggambarkan kondisi terkini di wilayah tersebut yang kini diguyur hujan lebat bercampur material vulkanik.
“Di depan rumah terjadi hujan, tetapi tidak seperti biasanya. Hujannya bercampur lumpur, genangannya berwarna cokelat akibat erupsi Gunung Semeru,” ujarnya kepada wartawan SUARA UTAMA, Andre Hariyanto.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Erupsi pertama tercatat pada sekitar pukul 04.10 WIB dengan kolom abu mencapai 500 meter di atas puncak. Aktivitas kemudian meningkat pada siang hingga sore hari. Sekitar pukul 16.00 WIB, Semeru meluncurkan awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur mencapai 5,5 hingga 8,5 kilometer ke arah Besuk Kobokan. Pengamatan visual juga menunjukkan kolom abu membubung hingga sekitar 2.000 meter di atas puncak. Beberapa laporan pemantauan independen bahkan menyebutkan sebaran guguran dapat menjangkau hingga 13 kilometer ke sepanjang aliran sungai tertentu.
PVMBG resmi menaikkan tingkat aktivitas Gunung Semeru menjadi Level IV (Awas) sekitar pukul 17.00 WIB. Keputusan ini diambil menyusul peningkatan mencolok pada parameter visual dan kegempaan. Dalam 24 jam terakhir, tercatat lebih dari seratus gempa letusan dengan amplitudo tinggi dan durasi panjang, disertai puluhan gempa guguran serta hembusan.
Langkah Keamanan dan Imbauan
Dengan status Awas, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 8 kilometer dari puncak, khususnya di sektor tenggara pada aliran Besuk Kobokan. Warga yang bermukim di sepanjang sungai berhulu di Semeru juga diminta menjauh setidaknya 500 meter dari tepi sungai karena potensi lahar serta aliran material vulkanik dapat terjadi sewaktu-waktu.
BPBD Lumajang telah menurunkan tim reaksi cepat guna memantau kondisi lapangan dan memastikan keselamatan warga di kawasan rawan. Hingga berita ini ditayangkan, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa ataupun kerusakan besar.
Kepala BPBD Lumajang, Isnugroho, menyampaikan bahwa luncuran awan panas kali ini tergolong besar dan masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi erupsi susulan. Sementara itu, Kepala Badan Geologi, M. Wafid, menegaskan bahwa kenaikan status dilakukan semata-mata untuk menjamin keselamatan warga, mengingat terjadinya lonjakan aktivitas vulkanik yang signifikan.
Tetap Siaga
Pemerintah daerah, aparat keamanan, dan relawan kini berada dalam kondisi siaga penuh menghadapi kemungkinan evakuasi lanjutan. Warga diimbau untuk mengikuti instruksi resmi, tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, dan terus memantau perkembangan melalui kanal komunikasi pemerintah.
Sebagai gunung api aktif tertinggi di Pulau Jawa, Semeru dikenal memiliki pola erupsi yang fluktuatif. Aktivitas hari ini menjadi salah satu yang terkuat dalam beberapa periode terakhir.
SUARA UTAMA akan terus menyampaikan informasi terbaru dan perkembangan situasi di lapangan sesuai data resmi yang diterima.
Penulis : Andre Hariyanto
Editor : Dzhafran Saif Ghozi Al - Amin
Sumber Berita : Redaksi Suara Utama














