Padang,suarautama.id –
Gerakan mewujudkan Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) semakin mendapat dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat, tokoh adat, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga politik. Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM), Dr. H. Fauzi Bahar Datuak Nan Sati, bersama pengurus, melakukan kunjungan ke Senayan dan menyerukan agar seluruh anggota DPR dan DPD RI asal Sumatera Barat bersatu memperjuangkan lahirnya DIM.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi PAN, Arisal Aziz, menyatakan dukungan penuh terhadap gagasan ini.
> “Saya bangga lahir, tumbuh, dan besar sebagai orang Minangkabau. Sejarah mencatat peran besar urang Minang, termasuk dalam momen bersejarah Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 1948–1949. Andai tidak ada PDRI, mungkin republik ini sudah tidak ada lagi. Itu adalah bukti sahih betapa besarnya peran Minangkabau dalam menjaga keutuhan bangsa,” ujarnya.
Selain itu, dukungan juga datang dari Andre Rosiade, Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra.
> “Saya mendukung sepenuhnya perjuangan menjadikan Minangkabau sebagai daerah istimewa. Ini bukan hanya tentang kebanggaan kultural, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat memperjuangkan kemajuan Sumatera Barat melalui kebijakan yang berpihak pada masyarakat. Mari kita bersatu memperjuangkan hak-hak daerah sesuai falsafah ABS-SBK,” tegas Andre.
Tak hanya PAN dan Gerindra, Fraksi NasDem dan Fraksi Partai Demokrat juga menyatakan dukungan penuh.
> “NasDem selalu mendorong agar identitas dan kekayaan adat budaya Minangkabau terus dijaga. Gagasan Daerah Istimewa Minangkabau dapat menjadi instrumen untuk mempercepat pembangunan berbasis kearifan lokal. Kami siap mengawal proses politik ini di Senayan,” ujar anggota DPR RI Fraksi NasDem asal Sumbar.
> “Demokrat mendukung penuh gagasan DIM karena sesuai dengan semangat desentralisasi dan pemerataan pembangunan. Dengan status daerah istimewa, Sumatera Barat dapat lebih leluasa mengelola potensi daerahnya berdasarkan falsafah ABS-SBK,” tambah anggota DPR RI Fraksi Demokrat.
Dukungan penuh juga datang dari Dewan Pimpinan Pusat LKAAM (DPP LKAAM).
“LKAAM siap berada di garis depan dalam memperjuangkan DIM. Ini adalah momentum penting untuk mengembalikan marwah Minangkabau, memperkuat adat dan budaya, sekaligus mempercepat pembangunan daerah yang berlandaskan ABS-SBK,” tegas DPP LKAAM melalui pernyataan resminya.
Selain dukungan legislatif dan lembaga adat, elemen mahasiswa turut bersuara.
Ketua SEMMI (Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia) Wilayah Sumatera Barat menyatakan bahwa mahasiswa siap menjadi garda terdepan mengawal proses terwujudnya DIM.
“Kami dari SEMMI Sumatera Barat mendukung penuh gerakan DIM. Mahasiswa akan mengawal proses politik ini agar transparan, berkeadilan, dan berpihak kepada masyarakat Minangkabau. Status daerah istimewa akan memberi ruang lebih besar untuk memajukan pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan berbasis ABS-SBK,” tegas Ketua SEMMI Sumbar.
Dukungan lintas fraksi DPR RI, lembaga adat, dan elemen mahasiswa ini memperlihatkan semakin menguatnya wacana DIM sebagai momentum kebangkitan falsafah hidup Minangkabau Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Gerakan DIM diharapkan menjadi wadah kebangkitan budaya, penguatan adat, dan percepatan pembangunan daerah sesuai jati diri Minangkabau. Dukungan masyarakat Minang di perantauan, tokoh adat, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang, dan generasi muda sangat dinantikan agar cita-cita ini dapat terwujud.
Ajakan untuk Masyarakat Minang Se-Dunia
Panitia dan relawan DIM mengimbau seluruh lapisan masyarakat Minangkabau, baik di ranah maupun di rantau, untuk mendukung wacana ini melalui diskusi santun, sosialisasi, dan penyebaran informasi yang sehat demi mewujudkan Daerah Istimewa Minangkabau.
Gerakan mewujudkan Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) semakin mendapat dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat, tokoh adat, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga politik. Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM), Dr. H. Fauzi Bahar Datuak Nan Sati, bersama pengurus, melakukan kunjungan ke Senayan dan menyerukan agar seluruh anggota DPR dan DPD RI asal Sumatera Barat bersatu memperjuangkan lahirnya DIM.
Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi PAN, Arisal Aziz, menyatakan dukungan penuh terhadap gagasan ini.
> “Saya bangga lahir, tumbuh, dan besar sebagai orang Minangkabau. Sejarah mencatat peran besar urang Minang, termasuk dalam momen bersejarah Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 1948–1949. Andai tidak ada PDRI, mungkin republik ini sudah tidak ada lagi. Itu adalah bukti sahih betapa besarnya peran Minangkabau dalam menjaga keutuhan bangsa,” ujarnya.
Selain itu, dukungan juga datang dari Andre Rosiade, Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra.
> “Saya mendukung sepenuhnya perjuangan menjadikan Minangkabau sebagai daerah istimewa. Ini bukan hanya tentang kebanggaan kultural, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat memperjuangkan kemajuan Sumatera Barat melalui kebijakan yang berpihak pada masyarakat. Mari kita bersatu memperjuangkan hak-hak daerah sesuai falsafah ABS-SBK,” tegas Andre.
Tak hanya PAN dan Gerindra, Fraksi NasDem dan Fraksi Partai Demokrat juga menyatakan dukungan penuh.
> “NasDem selalu mendorong agar identitas dan kekayaan adat budaya Minangkabau terus dijaga. Gagasan Daerah Istimewa Minangkabau dapat menjadi instrumen untuk mempercepat pembangunan berbasis kearifan lokal. Kami siap mengawal proses politik ini di Senayan,” ujar anggota DPR RI Fraksi NasDem asal Sumbar.
> “Demokrat mendukung penuh gagasan DIM karena sesuai dengan semangat desentralisasi dan pemerataan pembangunan. Dengan status daerah istimewa, Sumatera Barat dapat lebih leluasa mengelola potensi daerahnya berdasarkan falsafah ABS-SBK,” tambah anggota DPR RI Fraksi Demokrat.
Dukungan penuh juga datang dari Dewan Pimpinan Pusat LKAAM (DPP LKAAM) dan DPP LAKAM.
> “LKAAM dan LAKAM siap berada di garis depan memperjuangkan DIM. Ini adalah momentum penting untuk mengembalikan marwah Minangkabau, memperkuat adat dan budaya, sekaligus mempercepat pembangunan daerah yang berlandaskan ABS-SBK,” tegas pernyataan bersama DPP LKAAM dan DPP LAKAM.
Selain dukungan legislatif dan lembaga adat, elemen mahasiswa turut bersuara.
Ketua SEMMI (Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia) Wilayah Sumatera Barat menyatakan bahwa mahasiswa siap menjadi garda terdepan mengawal proses terwujudnya DIM.
> “Kami dari SEMMI Sumatera Barat mendukung penuh gerakan DIM. Mahasiswa akan mengawal proses politik ini agar transparan, berkeadilan, dan berpihak kepada masyarakat Minangkabau. Status daerah istimewa akan memberi ruang lebih besar untuk memajukan pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan berbasis ABS-SBK,” tegas Ketua SEMMI Sumbar.
Dukungan lintas fraksi DPR RI, lembaga adat, ormas seperti LKAAM & LAKAM, serta elemen mahasiswa ini memperlihatkan semakin menguatnya wacana DIM sebagai momentum kebangkitan falsafah hidup Minangkabau Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Gerakan DIM diharapkan menjadi wadah kebangkitan budaya, penguatan adat, dan percepatan pembangunan daerah sesuai jati diri Minangkabau. Dukungan masyarakat Minang di perantauan, tokoh adat, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang, dan generasi muda sangat dinantikan agar cita-cita ini dapat terwujud.
Ajakan untuk Masyarakat Minang Se-Dunia
Panitia dan relawan DIM mengimbau seluruh lapisan masyarakat Minangkabau, baik di ranah maupun di rantau, untuk mendukung wacana ini melalui diskusi santun, sosialisasi, dan penyebaran informasi yang sehat demi mewujudkan Daerah Istimewa Minangkabau.
Penulis : Ziqro fernando
Editor : Ziqro fernando














