SUARA UTAMA, Merangin – Suasana di Desa Karang Berahi, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, kembali panas. Bukan hanya karena deru mesin dompeng di sungai, tetapi juga karena bau busuk dugaan pungutan liar (pungli) yang menyeret nama Kepala Desa, Samsul Fuad.
Dengan dalih pembangunan atau rehabilitasi jembatan gantung yang sudah nyaris roboh, Kades disebut-sebut memungut uang dari pelaku penambangan emas tanpa izin (PETI). Angkanya fantastis: 13 unit dompeng diminta menyetor Rp20 juta per bulan selama dua bulan, sementara 7 unit lain Rp5 juta per bulan selama periode yang sama. Jika ditotal, ratusan juta rupiah telah berpindah tangan.
Namun, jangankan jembatan, material pun tak kunjung tampak. Warga yang sudah menyetor pun mulai marah dan memilih berhenti membayar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Katanya untuk rehab jembatan, tapi sampai sekarang tidak ada wujudnya. Duitnya ke mana?” keluh salah seorang warga kepada media ini.
Kecurigaan semakin menguat ketika warga mendapati bahwa di kawasan Pulau Kadai—salah satu titik operasi PETI—ada lima rakit yang ternyata terkait keluarga Kades. Satu rakit milik anaknya, Nando, satu lagi milik menantunya, Andri. Dua rakit lain bahkan milik warga luar desa, yakni Riduan dari Tanjung Lamin dan Pir dari Limbur. Ironisnya, justru warga Karang Berahi sendiri yang dipersulit beroperasi di sungai tersebut.
Bagi warga, kondisi ini ibarat luka yang ditaburi garam. Mereka sudah “diperas” untuk sebuah janji manis jembatan gantung, tetapi justru mendapati dugaan praktik kepentingan keluarga di balik operasi PETI.
Jika benar praktik pungutan ini dilakukan oleh Kepala Desa, maka persoalan ini tak lagi sekadar urusan etika, melainkan sudah masuk ke ranah pidana. Aparat penegak hukum diminta bertindak cepat agar dugaan penyalahgunaan kewenangan ini tidak berlarut-larut.
Sampai berita ini dipublikasikan, Kepala Desa Karang Berahi, Samsul Fuad, belum memberikan keterangan resmi. Masyarakat kini menunggu jawaban: apakah jembatan gantung itu benar-benar akan dibangun, atau sekadar jembatan janji yang digantung.
Penulis : Ady Lubis
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama














