Dugaan Praktik Ilegal Pengolahan Limbah Medis, 4 Karyawan RS Swasta Bethesda Diamankan Polres Nias

- Penulis

Selasa, 20 Mei 2025 - 18:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suarautama.id,Gunungsitoli – Dugaan praktik ilegal pengelolaan limbah medis yang seharusnya ditangani dengan sangat hati-hati, kini menyeruak dari jantung pelayanan kesehatan di Gunungsitoli. Empat karyawan Rumah Sakit Swasta Bethesda Gunungsitoli terpaksa diamankan jajaran Polres Nias, Selasa (20/5), setelah kedapatan membuang limbah medis padat di lokasi yang disinyalir tidak sesuai prosedur. Insiden ini sontak memicu pertanyaan besar tentang komitmen rumah sakit dalam menjaga kesehatan publik dan lingkungan.

Aroma pelanggaran ini mulai tercium setelah laporan masyarakat menyoroti aktivitas pembuangan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang mencurigakan. Informasi ini, jika terbukti, bukan sekadar kelalaian administrasi, melainkan potensi ancaman serius bagi ekosistem dan kesehatan ribuan warga Nias. Limbah medis, yang dapat mengandung patogen berbahaya hingga zat kimia beracun, jika tidak diolah secara benar, adalah bom waktu lingkungan yang siap meledak.

Unit IV Satreskrim Polres Nias tak tinggal diam. Dengan sigap, tim kepolisian melakukan pembuntutan terhadap sebuah kendaraan yang mengangkut limbah medis tersebut. Pukul 10.30 WIB, drama penangkapan terjadi di Desa Ombolata Simenari, Kecamatan Gunungsitoli Selatan. Sebuah mobil pick up yang mengangkut dua boks besar berisi limbah medis padat, tertangkap tangan tengah menurunkannya di sebuah gudang tak jauh dari akses jalan umum. Empat karyawan RS Swasta Bethesda, yang kemudian diketahui berinisial D.F.Z. (19), C.L. (28), D.L. (26), dan F.M.S.L. (18), langsung digelandang bersama barang bukti.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Dugaan Praktik Ilegal Pengolahan Limbah Medis, 4 Karyawan RS Swasta Bethesda Diamankan Polres Nias Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kasat Reskrim Polres Nias, AKP Adlersen Lambas Parto, S.H., M.H., menegaskan keseriusan polisi dalam kasus ini. “Pengelolaan limbah medis memiliki standar dan regulasi ketat yang harus dipatuhi. Ini bukan main-main. Kami akan mendalami dugaan pelanggaran Undang-Undang Lingkungan Hidup dan peraturan terkait limbah B3 yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat,” tegas AKP Adlersen, menggambarkan potensi ancaman laten dari praktik semacam ini.

BACA JUGA :  Siapkan Juru Bicara Handal dalam Perusahaan, AR Learning Center Gelar Pelatihan Public Relation

Langkah-langkah awal kepolisian, mulai dari olah TKP, pengamanan terduga, hingga pembuatan Laporan Polisi Model A, menunjukkan komitmen untuk membongkar tuntas praktik yang membahayakan ini. Namun, penangkapan karyawan di lapangan adalah puncak gunung es. Pertanyaan mendasar yang harus dijawab adalah: mengapa praktik ini bisa terjadi? Apakah ada standar operasional prosedur yang diabaikan, ataukah ini indikasi kelemahan sistematis dalam pengelolaan limbah di RS Swasta Bethesda? Siapa yang bertanggung jawab penuh atas rantai pengelolaan limbah di fasilitas kesehatan vital ini? Dimanakah Pemerintah selama ini?

Publik Nias berhak mendapatkan kejelasan. Insiden ini bukan hanya tentang empat karyawan yang tertangkap, melainkan tentang transparansi dan akuntabilitas sebuah institusi kesehatan dalam menjalankan tugasnya. Proses penyidikan yang kini berlangsung diharapkan tidak hanya berhenti pada pelaku lapangan, namun mampu mengungkap seluruh jaringan dan pertanggungjawaban, hingga ke tingkat manajemen tertinggi jika ditemukan kelalaian atau pembiaran. Kesehatan lingkungan dan masyarakat adalah taruhannya.

Hingga kini pihak Rumah Sakit Swasta Bethesda belum memberikan tanggapan resmi terkait hal tersebut dan awak media tengah berupaya untuk mengkonfirmasi.


Berita Terkait

Gelar Reses, Petrus Goo Siap Perjuangkan Aspirasi Demi Kesejahteraan Masyarakat
Negara Hadir: Bupati Subang Jenguk Dua Warga Penderita Tumor di Ciasem, Biaya Medis Ditanggung Pemda
PGRI Padang Pariaman Salurkan Bantuan ke Murid dan Warga Terdampak Banjir
Warga Kampung Baruh Resah, Bantuan BLT Diduga Dipungut Oknum Ketua PKH Sebesar Rp100 Ribu
Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi
Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun
Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan
Urgennya Normalisasi Sungai Batang Gasan
Berita ini 402 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 22:05 WIB

Gelar Reses, Petrus Goo Siap Perjuangkan Aspirasi Demi Kesejahteraan Masyarakat

Senin, 15 Desember 2025 - 14:04 WIB

Negara Hadir: Bupati Subang Jenguk Dua Warga Penderita Tumor di Ciasem, Biaya Medis Ditanggung Pemda

Senin, 15 Desember 2025 - 10:27 WIB

PGRI Padang Pariaman Salurkan Bantuan ke Murid dan Warga Terdampak Banjir

Minggu, 14 Desember 2025 - 19:23 WIB

Warga Kampung Baruh Resah, Bantuan BLT Diduga Dipungut Oknum Ketua PKH Sebesar Rp100 Ribu

Minggu, 14 Desember 2025 - 11:02 WIB

Semarak HUT ke-45 Desa Rasau, Pawai Budaya Angkat Sejarah Transmigrasi

Minggu, 14 Desember 2025 - 05:23 WIB

Diduga Tak Pernah Beres di 2024, Aris Kurniawan Tetap Dipercaya Kerjakan Proyek 2025 di Kelurahan Mampun

Sabtu, 13 Desember 2025 - 22:45 WIB

Jambore Posyandu Jadi Momentum, Honor Kader di Subang Dinaikkan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:32 WIB

Urgennya Normalisasi Sungai Batang Gasan

Berita Terbaru