SUARA UTAMA, Asahan – Dewan Pimpinan adakan Mudzakarah Khusus Ramadhan Tentang Distorsi Akidah Islam disampaikan H. Salman Abdullah Tanjung. MA Ketua Umum MUI Kabupaten Asahan dengan Moderator Drs. H. Ibrahim Margolang, MA. turut dihadiri Seluruh pengurus Dewan Pimpinan MUI Kabupaten, Anggota Pengurus Komisi/Lembaga, DP. MUI Kecamatan, KA. Kua Kecamatan, Penyuluh Agama Islam. Acara berlangsung Semarak dengan Tanya Jawab berdasarkan Tema Distorsi Akidah Agama Islam bertempat di Aula MUI Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara. Ahad, (07/04/2024).
Distorsi menurut KBBI adalah pemutarbalikan suatu fakta, aturan, dan sebagainya; penyimpangan: untuk memperoleh keuntungan pribadi tidak jarang orang melakukan terhadap fakta yang ada.
Buya Salman Abdullah Tanjung, MA mengatakan “Fenomena Baru Perusakan Akidah Islam pertama Pengkalenderan Hari-hari Besar Agama Non Muslim, kedua Ucapan Selamat Hari Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus, ketiga Eksploitasi Instansi Pemerintahan untuk Penyebaran “Distorsi” Akidah Agama Islam. Keempat Penyebaran Virus SIPILIS ( Skulerisme- Pluralisme – Liberalisme)”. Ucap Ketua Umum MUI Kabupaten Asahan. Sabtu, (06/04/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
BACA :Syafari Ramadhan DP. MUI di Masjid Ukhuwah Islamiyah Desa Bagan Asahan 1445 H
Penjelasan mengenai Distorsi terdapat pada Faktor-faktor “Ambisi” Pengelabuan Akidah Islam pertama Faktor Kejahilan Terhadap Prinsip-prinsip Islam, kedua Faktor kerasukan Pemahaman “SIPILIS”, ketiga Faktor ambisius untuk menjaga eksistensi “jabatan” tertentu, keempat Faktor untuk “kesohor”, kelimaFaktor alasan “toleransi”, keenam Faktor misi “Moderasi Beragama”, ketujuh Faktor ketidak pedulian terhadap kerusakan Akidahnya, kedelapan Yang Penting dapat penghargaan.
Buya Salman Abdullah Tanjung, MA menyatakan “Hukum Pengingkaran Terhadap nash Syari’ah Alquranul Karim yaitu Nushus adalah Semua Nash Alquran “Qath’iy al-Tsubut, Mengingkarinya Kafir. Dalalah atau tujuan makna ayat ada dua: Pertama: Muhkam, maknanya hanya satu saja (Qath’iy al-Dilalah, hukum mengingkari makna ayat: Kafir. Kedua: Maknanya mendua, mengingkari salah satu dilalahnya tidak kafir”. Ungkap Pimpinan MUI Kabupaten Asahan.
Foto Dokumentasi Suhardi Mudzakaroh Distorsi Akidah Agama Islam
Penjelasan Nash-nash Alqur’an Yang Mengandung Qath’iy Al-thubut Dan Qathiy Al-dilalah Menafikan “Kematian Dan Kebangkitan Isa as”.
إِذْ قَالَ اللّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُواْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ ﴿٥٥
Artinya : (Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai `Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya”. (Q.S: Annisa’: 55).
BACA :Mudzakarah Ramadhan MUI Asahan : Ummat Washato 1445 H
وَبِكُفْرِهِمْ وَقَوْلِهِمْ عَلَى مَرْيَمَ بُهْتَاناً عَظِيماً ﴿١٥٦﴾ وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَـكِن شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُواْ فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ مَا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلاَّ اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِيناً ﴿١٥٧﴾ بَل رَّفَعَهُ اللّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللّهُ عَزِيزاً حَكِيماً ﴿١٥٨
Artinya : Dan karena kekafiran mereka (terhadap `Isa), dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina) (156), dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) `Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah `Isa (157), Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat `Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S: Annisa’:156-158).
Foto Dokumentasi Suhardi Mudzakaroh Distorsi Akidah Agama Islam
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لاَ تَغْلُواْ فِي دِينِكُمْ وَلاَ تَقُولُواْ عَلَى اللّهِ إِلاَّ الْحَقِّ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِّنْهُ فَآمِنُواْ بِاللّهِ وَرُسُلِهِ وَلاَ تَقُولُواْ ثَلاَثَةٌ انتَهُواْ خَيْراً لَّكُمْ إِنَّمَا اللّهُ إِلَـهٌ وَاحِدٌ سُبْحَانَهُ أَن يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَات وَمَا فِي الأَرْضِ وَكَفَى بِاللّهِ وَكِيلاً ﴿١٧١
Artinya : Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, `Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara. (Q.S: Annisa’: 171).
Buya Salman Abdullah Tanjung, MA menyampaikan “Hadis Nabi Shallallahu’alaihi wasallam Nushusnya terbagi dua Pertama: Qathiy al-Tsubut disebut hadis mutawatir, mengingkarinya “Kafir”. Kedua: Thanniy al-Thubut yaitu kedudukan hadisnya shaheh atau hasan tidak sampai mutawatir, maka mengingkarinya “Fasik”. Ungkap Pimpinan MUI Kabupaten Asahan.
BACA :MUI Kabupaten Asahan Kukuhkan Pengurus LADUI Masa Khidmat 2022-2026
Dalalah atau tujuan makna hadisnya ada dua: Pertama: Muhkam, maknanya hanya satu saja (Qath’iy al-Dilalah, hukum mengingkari makna hadis: Kafir. Kedua: Maknanya mendua (Zhanniy al-Dilalah), mengingkari salah satu dilalahnya tidak kafir.
Penjelasan Nash-nash Hadis Berkaitan Dengan Isa Al-masih AS.عن أبي هريرة – رضي الله عنه – يقول: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم – : ( والذي نفسي بيده ليوشكن أن ينزل فيكم بن مريم – صلى الله عليه وسلم – حكماً مقسطاً، فيكسر الصليب، ويقتل الخنزير، ويضع الجزية، ويفيض المال حتى لا يقبله أحد ) متفق عليه .
Dari Abi Hurairah R.A, berkata: Bersabda Rasulullah SAW:”Demi diriku berada dalam gemgamannya, benar-benar dikhawatirkan turun ditengah-tengah kamu Isa Putra Maryam A.S, Ia akan menerapkan hukum dengan adil, lalu Ia akan menghancurkan Palang Salib, dan Ia akanmembunuh babi, dan Ia akan menerapkan Belasting, dan akan harta akan berlimpah, sehingga tidak ada seorangpun yang menerimanya”. (H.R: Bukhari dan Muslim).
Menguatkan akidah الفوائد العقدية pertama نزول عيسى آخر الزمان من أمور الاعتقاد الثابتة .Turunnya Isa A.S diakhir zaman merupakan prinsip Akidah Islam yang tak terbantahkan, kedua حكمه بين الناس بشريعة محمد – صلى الله عليه وسلم -. Syariat Nabi Muhammad SAW agama yang akan di terapkan Nabi Isa AS. Ketiga – إبطاله دين النصارى . Pembatalan agama Nashrani. Keempat – إبطاله دين اليهود .Pembatalan agama Yahudi. kelima فرضه الجزية عليهم. Penerapan Belasting.
Urgensi Mengucapkan Selamat Atas Kematian dan Kebangkitan Yesus pertama Aspek Agama, sama sekali tidak memberikan manfaat agama baik bagi pribadi atau kelompok, baik dunia maupun akhirat, bahkan sebaliknya dapat mendistorsi Akidah umat Islam. kedua Aspek Sosial juga tidak ada manfaatnya, ternyata dilapangan penganut agama lainpun tidak merasa gembira dengan ucapan-ucapan selamat yang ditujukan kepada non muslim. ketiga Aspek Persatuan, juga tidak berefek baik bagi persatuan, malah menjadi topik pembicaraan yang cendrung negatif. keempat Aspek peningkatan toleran, juga demikian dengan ucapan selamat seperti itu hanya berada pada level pejabat tinggi, eselon tertentu, adapun dibawah tidak ada peningkatan toleransi beragama sesuai yang diharapkan.
BACA :Sikap MUI dan Ormas Islam Terhadap Penistaan Agama Tahun1444 H
Sebenarnya Siapa Mereka Yang Selalu Hadir Dalam Ucapan Sakral Keagamaan pertama Mereka adalah kelompok yang berasal dari latar agama yang berbeda, ada yang berasal dari kalangan “muslim”, Kristen, Yahudi, Atheis dan kelompok agama-agama lainnya. Mereka tidak mewakili suatu agama. Kedua Mereka adalah kelompok RADIKAL yang terpapar virus “SIPILIS”. ketiga Mereka adalah sekelompok pemburu “Popularitas”. keempat Mereka adalah sekelompok orang yang menjadi pemburu “Jabatan”. kelima Mereka adalah orang yang tidak memiliki dasar ilmu agama yang kuat. Keenam Mereka adalah orang-orang yang ikut-ikutan dengan kelompok “kiri”. ketujuh Mereka lebih cendrung kepada penganut “Aliran Kepercayaan” atau “Non Penganut Agama”.
Penutup pertama Pengingkaran terhadap dalil Qathiy al-Thubut dan Qathi’iy al-Dilalah adalah Kafir. kedua Pengingkaran terhadap dalil saheh Zhanniy al-Thubut dan Zhanniy al-Dilalah adalah fasik. Ketiga Pengucapan Selamat Memperingati Hari Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus Mengandung pengakuan terhadap akidah agama tertentu dan pengingkaran terhadap Akidah Islam, apabila dilakukan dengan sadar dan sengaja maka jatuh kepada kufur dan fasik. Wallahu A’lam Bi al-Shawab.