SUARA UTAMA Probolinggo – Insiden tidak menyenangkan terjadi saat peliputan Serah Terima Jabatan (Sertijab) Bupati dan wakil Bupati Probolinggo Dr. Muhammad Haris dan Lora Fahmi Abdul Haq Zaini di kantor DPRD Kabupaten Probolinggo yang di hadiri Khofifah Indar parawansa sebagai Gubernur Jawa Timur. pada Senin (3/3/2025).
Sejumlah wartawan dihalangi oleh petugas keamanan outsourcing DPRD saat hendak mengambil gambar dan dokumentasi. Tindakan ini langsung menuai kritik dari insan pers, yang menilai bahwa pembatasan tersebut mencederai kebebasan pers yang dijamin oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Insiden ini membuat banyak wartawan kecewa, salah satu nya “syahrony” sebagai koordinator komunitas jurnalis Nusantara TRABAS. “Kami ini bekerja untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Tapi justru dihalangi, tidak boleh mengambil gambar atau foto. Ini jelas mengecewakan,” kata Syahrony.
Dirinya juga menjelaskan bahwa sempat mengklarifikasi oknum petugas keamanan yang di duga menghalangi tugas jurnalis. “Saya sempat mengklarifikasi oknum petugas keamanan pada saat Sertijab bupati dan wakil bupati Probolinggo. Oknum petugas menyebutkan yang boleh masuk Hanya Jurnalis yang mendapatkan rekomendasi dari diskominfo. “Jelas nya.
Kordinator Trabas juga mempertanyakan seperti apa rekomendasi dari diskominfo jurnalis yang di izinkan masuk untuk melaksanakan tugas nya sebagai jurnalis. “Saya pertanyakan seperti apa rekomendasi nya?. oknum itu malah menjawab di suruh tanya ke panitia, katanya yang lebih tau adalah panitia. “Tutup koordinator Trabas.
Sementara media Suara Utama mengkonfirmasi Diskominfo”Dody Kusman” lewat Sambungan watshap via telepon, dirinya mengatakan bahwa apa yang di sebut oknum keamanan itu tidak benar.
” itu tidak benar, kok bisa sebut sebut diskominfo, bisa tanya sendiri keteman teman media yang masuk. ini banyak kok di dalam. ini kan acaranya sekwan, kita tidak punya hak untuk melarang media keluar masuk. mungkin Mis komunikasi saja yang di bawah. “kata diskominfo.
Penulis : Ali Misno