Dimana Allah? Jawaban Menurut Al-Qur’an dan Sunnah

- Writer

Jumat, 11 Oktober 2024 - 12:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Abu Mahdi Ibn Ibrahim
Abu Mahdi Ibn Ibrahim

Oleh: Abu Mahdi ibn Ibrohim

 

Pertanyaan “Dimana Allah?” sering kali muncul di benak umat Islam. Pertanyaan ini seakan mendasari adanya ruang dan tempat, seolah Allah harus berada di suatu lokasi tertentu. Namun, konsep ini lebih sesuai untuk makhluk yang terikat oleh ruang dan waktu. Makhluk membutuhkan tempat, sementara Allah, pencipta ruang dan waktu, tidak memerlukan keduanya.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Dimana Allah? Jawaban Menurut Al-Qur'an dan Sunnah Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

Allah Pencipta Ruang dan Waktu

Sebagai makhluk, kita terbatas oleh ruang dan waktu. Misalnya, seseorang tidak mungkin berada di dua tempat sekaligus pada waktu yang sama. Ini adalah sifat keterbatasan yang dimiliki oleh makhluk. Namun, Allah, yang menciptakan segala sesuatu, termasuk ruang dan waktu, tidak terikat oleh keterbatasan tersebut.

Allah Maha Sempurna dan tidak memiliki kekurangan. Keterikatan pada ruang dan waktu merupakan tanda ketidaksempurnaan, yang jelas tidak berlaku bagi Allah. Dalam berbagai ayat Al-Qur’an, Allah menyatakan kebesaran-Nya, menunjukkan bahwa Dia lebih besar dari apapun yang diciptakan-Nya. Tidak mungkin Allah terikat oleh ruang seperti makhluk-Nya, karena Dia memiliki sifat yang Maha Sempurna.

Allah Tidak Membutuhkan Tempat

Sebagai Pencipta, Allah tidak membutuhkan tempat. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa “kursi-Nya meliputi langit dan bumi” (Al-Baqarah: 255) dan arsy-Nya berada di atas air. Penjelasan ini bukan menunjukkan bahwa Allah butuh tempat duduk, tetapi sebagai gambaran kekuasaan-Nya yang meliputi seluruh alam semesta. Allah tidak memerlukan arsy atau air, karena keduanya adalah makhluk ciptaan-Nya.

BACA JUGA :  Peningkatan Kemampuan Bahasa Anak Dalam Membaca Gambar Dengan Media “Play Blue Comp” di  Kelompok A TK Dharma Wanita Persatuan Sambibulu Kecamatan taman Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur - Semester 1 Tahun Ajaran 2021/2022

Dalam surat Al-Anbiya ayat 30, Allah berfirman, “Dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup.” Air, yang menjadi sumber kehidupan, adalah ciptaan Allah, namun keberadaannya tidak diperlukan oleh Allah. Begitu pula, dalam surat Thaha ayat 55, Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah dan akan kembali ke tanah.

Allah Lebih Dekat dari Urat Leher

Ketika seorang hamba bertanya “Dimana Allah?”, Al-Qur’an menjelaskan bahwa Allah dekat, bahkan lebih dekat dari urat lehernya sendiri (Qaf: 16). Ini bisa bermakna secara literal bahwa Allah sangat dekat dengan kita, atau bisa juga diartikan bahwa ilmu dan pengawasan-Nya meliputi seluruh makhluk-Nya, termasuk semua organ tubuh manusia.

Namun, dalam sebuah riwayat, ketika seorang Badui bertanya “Dimana Allah?”, Rasulullah SAW menjawab, “Allah di langit”. Jawaban ini diberikan untuk menggambarkan bahwa Allah Maha Tinggi, kekuasaan dan pengawasan-Nya meliputi seluruh alam semesta. Dengan menyebut “langit”, Rasulullah ingin menjelaskan bahwa Allah berada di atas segalanya, dalam arti kekuasaan dan pengetahuan-Nya tidak terbatas dan tidak bisa dijangkau oleh makhluk-Nya.

Kesimpulan

Pertanyaan “Dimana Allah?” tidak bisa dijawab dengan pengertian fisik atau lokasi karena Allah tidak terikat oleh ruang dan waktu. Allah dekat dengan hamba-Nya dalam hal pengawasan dan ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu. Sebagai umat Islam, memahami konsep ini dengan mengacu pada Al-Qur’an dan Sunnah dapat membantu kita memahami kebesaran dan keagungan-Nya.

Wallaahu a’lam.

Editor : Redaksi Suara Utama

Berita Terkait

Musrenbang Kelurahan Pasar III, Desiana: Fokuskan Pembangunan dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Habis Energi Karena Simpati
Ruang Publik Media Massa Untuk Siapa?
Ketika AI Mengubah Segala Lini Kehidupan
Implikasi Positip Kebijakan Hilirisasi terhadap Perekonomian Indonesia
Saat Tindakan Lebih Bermakna daripada Suara
Tiga Hal yang Menghalangi Datangnya Hidayah
Revitalisasi Pasar Simpang Pematang: Harapan Baru untuk Perekonomian Mesuji
Berita ini 62 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 13 Januari 2025 - 09:54 WIB

Musrenbang Kelurahan Pasar III, Desiana: Fokuskan Pembangunan dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Senin, 13 Januari 2025 - 05:45 WIB

Habis Energi Karena Simpati

Minggu, 12 Januari 2025 - 10:59 WIB

Ruang Publik Media Massa Untuk Siapa?

Minggu, 12 Januari 2025 - 05:44 WIB

Ketika AI Mengubah Segala Lini Kehidupan

Jumat, 10 Januari 2025 - 17:10 WIB

Implikasi Positip Kebijakan Hilirisasi terhadap Perekonomian Indonesia

Jumat, 10 Januari 2025 - 17:05 WIB

Saat Tindakan Lebih Bermakna daripada Suara

Jumat, 10 Januari 2025 - 10:45 WIB

Tiga Hal yang Menghalangi Datangnya Hidayah

Kamis, 9 Januari 2025 - 18:12 WIB

Revitalisasi Pasar Simpang Pematang: Harapan Baru untuk Perekonomian Mesuji

Berita Terbaru

Ilustrasi: Habis Energi Karena Simpati (Nafian Faiz)

Artikel

Habis Energi Karena Simpati

Senin, 13 Jan 2025 - 05:45 WIB