Belanja Ilmu Dengan Window Shopping

- Penulis

Sabtu, 29 April 2023 - 03:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUARA UTAMA – Model pembelajaran adalah perencanaan yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengantisipasi tindakan kelas yang akan dilakukan dalam proses KBM. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi ajar yang akan disampaikan akan sangat membantu dalam proses pencapaian tujuan yang ingin dicapai. Model pembelajaran window shopping ini dikhususkan dalam mata pelajaran PPKN. Karena tingkat kesesuaian dengan bahan ajar yang ada sudah sangat baik dan dirasa akan sangat efisien jika model pembelajaran ini dilakukan dengan pemilihan materi ajar yang tepat. Walaupun pada dasarnya model ini sama dengan model kooperatif jigsaw tentu seorang guru yang mempunyai pemahaman tentang model-model pembelajaran akan lebih cermat dalam memilih model pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan siswa dalam memahami materi ajarnya.

Diskusi kelompok sesuai tema yang diberikan guru
Diskusi kelompok sesuai tema yang diberikan guru

Masalah utama yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana guru menngunakan metode, model dan media yang dapat membangkitkan keberanian siswa dalam bertanya, berpendapat dan menanggapi sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal serta dapat mengungkapkan ranah afektif. Cara yang digunakan agar siswa memiliki keberanian bertanya, berpendapat, dan menanggapi serta guru dapat memiliki alat ukur yang jelas dalam penilaian afektif dalam pembelajaran PPKN, digunakan Window Shopping.

Window Shopping adalah model pembelajaran berbasis kerja kelompok dengan melakukan berbelanja keliling melihat-lihat hasil karya kelompok lain untuk menambah wawasannya. Siswa dapat berbelanja secara aktif dan dinamis dengan memajang hasil karya secara kreatif. Satu orang dari masing-masing kelompok menjaga hasil karya mereka (menjaga stand/ toko). Anggota kelompok lainnya mengunjungi stand untuk melihat hasil karya kelompok lainnya (berbelanja) dengan memberi komentar dan penilaian sehingga setiap peserta dalam kelompok dapat memicu kreativitasnya.

Siswa membuat papan sketsa sesuai ide kelompok
Siswa membuat papan sketsa sesuai ide kelompok

Pembelajaran seperti ini dapat menimbulkan situasi yang menyenangkan, tetapi tetap efektif sesuai tujuan pembelajaran yang dicapai. Keunikan yang terdapat dalam model pembelajaran ini peserta tidak hanya melihat-lihat hasil pekerjaan kelompok lain tetapi juga mencatat hasil pekerjaan tersebut untuk saling berbagi dengan anggota kelompoknya. Sehingga setiap anggota atau kelompok tamu yang berkunjung juga berbelanja ilmu atau mendapatkan ilmu untuk oleh-oleh anggota lainnya khususnya anggota yang bertugas sebagai “penjaga stand/ toko”. Guru mengamati, memberi penekanan dan umpan balik, diakhiri dengan tes.

Keunggulan window shopping adalah: adanya tutor sebaya, menjadi daya tarik peserta untuk berperan lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan meringankan peran guru karena tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar, adanya kelompok tamu menjadi keunikan tersendiri karena perannya tidak hanya berkunjung melihat-lihat hasil pekerjaan kelompok lain tetapi juga mencatat hasil pekerjaan tersebut untuk dibagi (sharing) kepada anggota di kelompoknya, siswa berkemampuan tinggi dapat membantu siswa lainnya yang berkemampuan kurang dalam menyelesaikan tugas dan memahami konsep, serta makin tinggi antusiasme semakin tinggi pula ketertarikan dan keinginan untuk terlibat dalam pembelajaran, terlihat dari cara siswa menjelaskan hasil kerja kelompoknya kepada siswa yang bertanya.

Siswa menempelkan hasil materi diskusi kelompok di dinding, kemudian siswa lainnya bergiliran mengunjungi stand kelompok lain

Siswa menempelkan hasil materi diskusi kelompok di dinding, kemudian siswa lainnya bergiliran mengunjungi stand kelompok lain

Kelemahan window shopping adalah kadang kehabisan waktu jika proses belajar, anak enjoy dan bertanya,mengkritisi dan menanggapi kelompok lain terus-menerus. Selain itu juga apabila pas membuat display, kadang waktunya tersita, sementara baru keliling ke stand lain waktunya habis.

Manfaat model Pembelajaran window shopping: menumbuhkan kemampuan bertanya, berpendapat, menanggapi dalam proses pembelajaran PPKN, meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pemahaman materi PPKN, meningkatkan hasil belajar siswa melalui Window Shopping dan meningkatkan motivasi belajar siswa.

Berita Terkait

Tuntutan Tinggi BCKS, Minat Guru Rendah: Alarm Peringatan Kepemimpinan Sekolah di Daerah
Krisis Penegakan Hukum di Indonesia
Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola
Menjelang Nataru, harga Cabai di pasar Simpang Pematang melonjak tajam
Pernah Berhadapan dengan Hukum, Eko Wahyu Pramono Kini Aktif di Advokasi Publik
Memahami SP2DK dari Kacamata Wajib Pajak dan Fiskus
Moekajat Fun Camp 2025 #1 Sukses Digelar, Pererat Kebersamaan Keluarga Lintas Generasi
Berita ini 855 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 14 Desember 2025 - 17:02 WIB

Tuntutan Tinggi BCKS, Minat Guru Rendah: Alarm Peringatan Kepemimpinan Sekolah di Daerah

Sabtu, 13 Desember 2025 - 15:21 WIB

Krisis Penegakan Hukum di Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:16 WIB

Pemerintah Sesuaikan PTKP 2025 untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 - 11:11 WIB

Kaleidoskop 2025: Bukan Sekadar Bencana Alam, tetapi Bencana Tata Kelola

Jumat, 12 Desember 2025 - 20:02 WIB

Menjelang Nataru, harga Cabai di pasar Simpang Pematang melonjak tajam

Jumat, 12 Desember 2025 - 18:30 WIB

Pernah Berhadapan dengan Hukum, Eko Wahyu Pramono Kini Aktif di Advokasi Publik

Jumat, 12 Desember 2025 - 17:49 WIB

Memahami SP2DK dari Kacamata Wajib Pajak dan Fiskus

Jumat, 12 Desember 2025 - 17:13 WIB

Moekajat Fun Camp 2025 #1 Sukses Digelar, Pererat Kebersamaan Keluarga Lintas Generasi

Berita Terbaru