Yogyakarta suarautama.id Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Moni (IPMMO) Se-Jawa dan Bali Korwil Yogyakarta-Solo ambil 8 pernyataan sikap Menolak Pembangunan Pos dan Penempatan Pos Aparat Militer di seluruh Kampung di Kabupaten Intan Jaya. Pada hari senin 15 september 2025. Di asrama intan yogyakarta.

begini 4 Alasannya IPMMO SE-JAWA Dan BALI Tolak Rencana Pembangunan Kodim di Intan Jaya
Kami Ikatan Pelajar Dan Mahasiswa Moni (IPMMO) Se-Jawa dan Bali Menolak Pembangunan Pos dan Penempatan Pos Aparat Militer di seluruh Kampung di Kabupaten Intan Jaya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Narator dalam pernyataan ‘ferdinan selegani’ menjelaskan begini’ Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah, merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi kekayaan alam yang sangat besar. Menurut sumber informasi dari AusIMM dan Amnesty, kandungan mineral terbesar di wilayah ini adalah emas, dengan perkiraan cadangan di Blok Wabu mencapai lebih dari 116 juta ton bijih mineral, disertai potensi mineral lainnya seperti perak, nikel, dan kobalt. Katanya selegani.
Lanjut’ Narator ‘ferdinan selegani’ menjelaskan begini’ Besarnya potensi ini sejak tahun 2014 menjadi sasaran berbagai upaya dari pihak kolonialisme Indonesia untuk masuk dan menguasai kekayaan alam Intan Jaya. Namun, penolakan tegas datang dari seluruh elemen masyarakat, mulai dari tokoh adat, tokoh gereja, tokoh intelektual, pelajar, mahasiswa, hingga rakyat kecil. Dan seluruh rencana ini dinilai bahwa rencana penambangan tersebut hanya akan membawa kerugian besar bagi masyarakat Intan Jaya. Pungkasnya ferdinan.
Eklesia Zondegau: Terpilih Ketua Panitia Reorganisasi Ipmmo Se-Jawa dan Bali Korwil Yogyakarta-Solo
Lanjut’ Narator dalam pernyataan ‘ferdinan selegani’ menjelaskan begini’ Di waktu yang hampir bersamaan, pada tanggal 11 September 2025, masyarakat Distrik Homeyo melaporkan adanya pengerahan 500 personel militer non-organik. Pasukan ini dibagi ke dalam kelompok berjumlah 50 orang yang direncanakan disebar ke 21 kampung di Distrik Homeyo tanpa tujuan yang jelas. Para aparat militer ini sebagian sudah memasuki Kampung Sanepa hingga Mene Iwampa, dan selanjutnya akan
menempati di seluruh 21 kampung di Distrik Homeyo. Melihat jumlah personel militer non-organik yang begitu besar dikirim ke Intan Jaya, kuat dugaan bahwa tujuan utama aparat militer Indonesia adalah untuk menguasai seluruh wilayah Kabupaten Intan Jaya, Maka kami Ikatan Pelajar Dan Mahasiswa Moni IPMMO Se-Jawa dan Bali Koordinator wilayah Yogyakarta-Solo Dengan Tegas menyatakan:
begini 4 Alasannya IPMMO SE-JAWA Dan BALI Tolak Rencana Pembangunan Kodim di Intan Jaya

1. Kami Menolak pembangunan pos-pos militer baru di seluruh wilayah Kabupaten Intan Jaya karena berpotensi memperluas konflik, menambah pengungsian, dan menghilangkan rasa aman bagi masyarakat setempat.
2. Kami Menolak dengan tegas segala bentuk pendekatan militer, organik maupun non organik di Kabupaten Intan Jaya.
3. Kami Menuntut kepada Presiden RI dan Kementerian Pertahanan RI segera menarik seluruh aparat militer non-organik dari Kabupaten Intan Jaya.
4. Kami mendesak kepada pemerintah daerah segera hentikan segala bentuk pembangunan yang berpotensi mendukung operasi militer di Kabupaten intan jaya.
5. Kami Menuntut kepada pemerintah pusat, pemerintah Provinsi Papua Tengah dan pemerintah Kabupaten Intan Jaya, Segera hentikan seluruh bentuk pengungsian paksa yang ditimbulkan oleh operasi militer, serta menjamin pemulangan warga ke kampung halaman pengungsi dengan aman.
begini 4 Alasannya IPMMO SE-JAWA Dan BALI Tolak Rencana Pembangunan Kodim di Intan Jaya
6. Kami Menolak segala bentuk eksploitasi kekayaan alam yang mengabaikan hak dasar rakyat Intan Jaya, dan menegaskan bahwa tanah serta sumber daya alam merupakan warisan leluhur yang harus dijaga untuk generasi mendatang.
7. Kami Menolak dengan tegas seluruh rencana penambangan emas dan mineral lainnya di Blok B Wabu maupun wilayah lain di Kabupaten Intan Jaya, karena hanya akan merugikan masyarakat adat dan merusak lingkungan hidup.
8. Kami Mendesak Kepada DPR Provinsi Papua Tengah dan DPR Kabupaten Intan Jaya, Segera Melihat penderitaan masyarakat di kabupaten intan jaya.

Lebih lanjut Narator dalam pernyataan ‘ferdinan selegani’ menjelaskan begini’ Karena menghadapi penolakan, pihak Indonesia kemudian menggunakan pendekatan militer untuk memaksakan penguasaan wilayah. Sejak tahun 2019, militer non-organik dikirim ke Intan Jaya dan melakukan operasi militer besar-besaran yang hingga kini telah menimbulkan ratusan korban jiwa dari masyarakat sipil yang tidak bersalah. Kemudian dilanjutkan lagi dengan peristiwa terbaru terjadi pada Kamis, 11 September 2025, ketika 400 personel militer non-organik dari satuan Kodim Infanteri 17/052 masuk ke Kampung Jalai. Para aparat
militer ini datang dengan peralatan bangunan untuk mendirikan pos militer, lalu mereka juga menempati rumah guru, gedung sekolah SD YPPK Fransiskus Jalai, serta rumah-rumah warga di sekitarnya. Akibatnya, warga terpaksa mengungsi ke Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya. Tidak berhenti di situ, aparat militer juga berencana membangun pos-pos lain di berbagai wilayah, antara lain: Kampung, Wabogopone, Wandoga, Eknemba, Jalai, Titigi, dan seluruh kampung di Distrik Sugapa dan sekitarnya. Jelasnya selegani.
Demikian tolong berikan kami hidup yang layak seperti manusia lain dibumi ini lalu berikan kami pendidikan gratis bukan polisi dan bunyi tembakan senjata.
Penulis : Ferdinan selegani
Editor : Mas Yatt














