- SUARA UTAMA, Padang Pariaman –
Padang Pariaman (13/12/2025). Warga Korong Piliang, Kecamatan Batang Gasan, kembali menyuarakan kekhawatiran mereka terkait aliran Sungai Batang Gasan yang kini sudah memasuki kawasan pemukiman penduduk. Perubahan arus sungai serta pengikisan tebing terjadi cukup cepat dalam beberapa tahun terakhir dan puncaknya pada banjir di akhir November 2025 lalu telah membuat rumah-rumah penduduk berada dalam kondisi rawan terdampak banjir dan longsor.
Menurut warga setempat di Kampung Tarandam korong Piliang, H. Zainal kondisi tersebut mulai terjadi sejak 3 tahun terakhir. Debit air yang meningkat di musim hujan mempercepat proses erosi dan menimbulkan timbunan material pengikisan dari bukitan dan hulu sungai, sehingga aliran sungai meninggi dan bergeser mengarah masuk ke pemukiman. Di beberapa titik, jarak tepi sungai dengan rumah warga kini tinggal beberapa meter saja.
“Kami sangat cemas setiap hujan deras, ungkap warga terdampak di perkampungan korong Piliang. Air sering meluap dengan arus kuat memasuki pekarangan rumah dan masuk ke dalam rumah. Jika sungai Batang Gasan ini tidak segera dinormalisasi mulai dari titik krusialnya yang berada di perbatasan korong Piliang dengan korong Koto Muaro, dikhawatirkan rumah warga di korong Piliang ini bisa hanyut, ujar Septi Nuranit salah seorang warga Korong Piliang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemerintah nagari dan kecamatan Batang Gasan menyampaikan bahwa persoalan normalisasi Sungai Batang Gasan telah disampaikan ke pemerintah daerah tentang kondisi ini, namun hingga saat ini masih menunggu pengerjaan fisik belum dapat dilakukan, karena keterbatasan anggaran dan masih menunggu program penanganan dari pemerintah kabupaten maupun provinsi.
Wali korong Piliang Junaidi Sayang membenarkan bahwa kondisi aliran sungai Batang Gasan yang menyasar ke pemukiman penduduk di korong Piliang termasuk dalam kategori rawan. Camat Batang Gasan, Syafrizal telah menyampaikan laporan langsung kepada pemerintah daerah Padang Pariaman. Pada (3/12/2025) kemarin Bupati Padang Pariaman Jhon Kenedi Azis bersama BPBD telah meninjau langsung ke lokasi dan benar bahwa aliran sungai di sana telah mengubah aliran ke lokasi pemukiman warga. Normalisasi arah jalur sungai dan pemasangan bronjong sangat mendesak untuk melindungi pemukiman.
Pihak BPBD Kabupaten Padang Pariaman juga telah melakukan survei ke lokasi dan memasukkan lokasi tersebut ke dalam daftar titik rawan yang perlu ditangani. Fluktuasi debit air sungai ditambah intensitas hujan tinggi membuat kawasan korong Piliang berada dalam kondisi rentan bencana.
Masyarakat berharap pemerintah segera mengirimkan alat berat untuk normalisasi, memperkuat tebing sungai, serta membuat jalur aliran yang lebih aman. Warga juga meminta agar penanganan dilakukan secara menyeluruh, bukan hanya perbaikan sementara.
“Kami tidak ingin menunggu sampai terjadi bencana. Yang kami butuhkan adalah tindakan cepat,” tambah seorang tokoh masyarakat Korong Piliang. Perlu ada operasi akat berat berupa eskavator untuk memotong jalur aliran sungai yang menyimpang. Saat ini lahan sawah warga di korong Piliang banyak yang telah hancur berganti aliran sungai dan bebatuan kerikil.
Dengan kondisi pindahnya aliran sungai yang menyasar ke pemukiman yang semakin kritis, langkah normalisasi dinilai sangat penting untuk mencegah kerusakan yang lebih besar dan menjaga keselamatan penduduk di sepanjang aliran sungai Batang Gasan.
Penulis : Suwardi
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama.Id












