SUARA UTAMA, Banjarmasin, 23 Mei 2025— Solidaritas mahasiswa yang tergabung dalam Aksi Kamisan Kalimantan Selatan kembali turun ke jalan hari ini, tepat 28 tahun setelah tragedi kelam yang mengguncang kota Banjarmasin pada 23 Mei 1997. Mereka berdiri di ruang publik sebagai bentuk perlawanan terhadap sikap diam dan pembiaran negara atas tragedi yang dikenal sebagai Jumat Kelabu.
Tragedi berdarah yang terjadi menjelang pemilu 1997 itu menelan ratusan korban jiwa dan melukai ribuan lainnya. Kota Banjarmasin saat itu berubah menjadi medan kekerasan, namun hingga kini, tak satu pun pelaku dibawa ke meja hijau. Negara dinilai gagal mengungkap kebenaran secara menyeluruh dan memberikan pertanggungjawaban hukum yang adil.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami hadir hari ini bukan untuk seremonial, tapi sebagai pengingat bahwa tragedi ini belum selesai. Ini adalah luka lama, luka sejarah yang tidak bisa ditutup-tutupi,” ujar Muhammad Kahfi, Orator pada Aksi Kamisan Kalimantan Selatan.
Aksi ini juga menjadi suara tuntutan terhadap negara agar segera membuka fakta utuh tanpa sensor terkait tragedi Jumat Kelabu. Aksi ini menegaskan bahwa kejadian ini bukanlah hasil rekayasa atau manipulasi sejarah, melainkan kenyataan pahit yang harus diakui dan direspons secara adil.
Aksi Kamisan Kalimantan Selatan menekankan tiga poin utama sebagai bentuk tuntutan:
-
Pengungkapan kebenaran atas seluruh kronologi dan aktor-aktor yang terlibat dalam tragedi.
-
Pertanggungjawaban hukum, terutama terhadap pihak-pihak yang diduga melakukan kekerasan, aparat yang membiarkan, serta elite politik yang diuntungkan dari kekacauan tersebut.
-
Pemulihan menyeluruh bagi seluruh korban, termasuk keluarga korban, melalui pernyataan resmi negara, permintaan maaf, serta kompensasi yang layak.
Hingga hari ini, kasus Jumat Kelabu masih belum mendapatkan tempat dalam agenda penegakan HAM di Indonesia secara serius. Aksi ini menjadi simbol bahwa memori masyarakat tak akan padam, dan desakan terhadap keadilan akan terus disuarakan.
Penulis : Muhammad Rizky Fadirubun
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama
















