Reporter : Saathir Mustaqim – Editor : Hafshah Anissa Shafira
SUARA UTAMA, YOGYAKARTA- Penggiat Anti Narkoba Indonesia (PANI) dalam waktu dekat akan mereformasi dan merombak total kepenggusan tingkat pusat (Nasional). Demikian Pernyataan Dedi Ginanjar selaku Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PANI sebagaimana laporan diterima dapur redaksi Suara Utama ID, Rabu (23/11/2022).
BACA JUGA : Penggiat Anti Narkoba Indonesia (PANI) Yogyakarta Kumpul Kopdar Ringan
Kang Dedi Ginanjar memberikan amanah khusus kepada kader muda PANI yakni Mas Andre Hariyanto yang sebelumnya mengemban amanah sebagai Kepala Divisi Media (Humas) Dewan Pimpinan Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DPW D.I Yogyakarta).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya tunjuk dan pilih Mas Andre Hariyanto asal Surabaya dan tinggal saat ini di Yogyakarta sebagai Sekjend DPP PANI. Semoga ia amanah dan menjalankan tugas sebagai mungkin,” ujar Dedi Ginanjar asal Cianjur Jawa Barat.
Dalam waktu dekat, lanjut Dedi Ginanjar, kita akan mengadakan rapat internal bersama yang akan disiapkan waktunya oleh Sekjend baru kita dan mempersiapkan kesanggupan komitmen berupa surat form pernyataan keanggotaan, fakta integritas, dan persiapan MUNAS PANI termasuk peresmian klinik rehabilitas medis korban narkoba pada tanggal 26 November mendatang insya Allah di Subang Jawa Barat.
“DPP PANI dalam waktu dekat ada agenda besar yaitu mengadakan MUNAS dan pengurus baru akan segera Dilantik dan berSK. Mohon doanya,” ujar Ketum yang kini tinggal di Kabupaten Subang.
Sementara itu, Mas Andre Hariyanto mengucapkan banyak terima kasih kepada Ketua Umum PANI Pusat atas kepercayaan telah mengangkat dan menunjuk sebagai Sekretaris Jendral Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PANI.
“Luar biasa. Jika itu terbaik dalam kebaikan dan amanah dari pimpinan, Insya Allah Sami’na Wa Atho’na yang artinya kami mendengar dan kami taat,” tanggap Mas Andre Hariyanto yang juga sosok anak muda yang juga memimpin sebuah Lembaga AR Learning Center setara Internasional dan Ketua Pembina Yayasan Pusat Pembelajaran Nusantara (YPPN).
Namun, masih kata pria kelahiran 24 Mei 1993, mengharapkan dan minta tolong agar dipandu, dibimbing dan diarahkan karena tentu masih minim pengalaman organisasi.
“Semoga Allah Mudahkan, hatur nuhun komandanku dan jajaran DPP.” Harap dan doa Mas Andre demikian sapaanya.
Dedi Ginanjar mengulas kembali sejarah bahwa, organisasi PANI sudah aktif sejak tahun 2016 silam. PANI sendiri, kepengurusannya telah tersebar lintas Nusantara.
“Awalnya kita hanya fokus untuk melakukan upaya preventif, dengan cara memberikan penyuluhan bahaya narkoba kepada generasi muda bagi kalangan pelajar dan mahasiswa. Namun ternyata itu belum cukup, perlu adanya suatu tempat bernaung untuk para penderita narkoba,” ujarnya, Kamis (22/9/2022) lansir times jabar.
Dedi menambahkan, sesuai dengan AD/ ART PANI, ada program rehabilitasi untuk para korban narkoba. Hal ini telah sesuai atas arahan khusus oleh Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI). PANI telah mendapatkan ijin rekomendasi untuk mendirikan lembaga rehabilitasi bagi para korban narkoba awalnya dari Provinsi Jawa Barat,” ucap dan jelasnya.
Dedi mengatakan, Indonesia masih dalam kondisi darurat narkoba, sehingga BNN juga mendorong PANI untuk terus memberikan penyuluhan kepada masyarakat dan menyiapkan klinik rehabilitasi bagi para korban narkoba dan sejenisnya.