SUARA UTAMA, Timor Tengah Selatan – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam bersama Penghulu dan Penyuluh Agama Islam KUA, dan Ketua MUI Kecamatan di TTS menggelar Event Implementasi Berbasis Lokasi Kampung Moderasi Beragama (KMB) dengan peserta sebanyak 55 orang pada Senin (24/11/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Hotel Jati Asih Kota Soe yang dibuka oleh Kepala Kantor Kemenag TTS, Agus Nggiku, pemateri dari Kapolres TTS yang diwakili oleh Kusnadi, Ketua Baznas TTS, H. Rahmat Hasan dan Ketua Dewan Masjid Indonesia Kabupaten TTS, Muhazir Syukur ditutup Kepala Seksi Bimas Islam Arifin Abdul Fattah.
Menanamkan Nilai-nilai Moderasi Beragama
Dalam sambutannya, Kakan Kemenag Timor Tengah Selatan berpesan pentingnya menanamkan nilai-nilai moderasi beragama di tengah masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang harmonis serta mencegah berkembangnya paham ekstremisme dan radikalisme.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga menjadi wadah kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, tokoh agama, akademisi, media serta masyarakat yang menjadi kunci dalam menghadapi isu-isu aktual agar tidak berkembang menjadi konflik atau kesalahpahaman,” tegasnya.
Ketua Panitia kegiatan, Jidro Beis dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah menghadirkan dialog konstruktif terkait isu-isu aktual yang mempengaruhi kehidupan Masyarakat TTS.
Di antaranya menciptakan kerukunan dengan menumbuhkan kehidupan yang rukun dan harmonis di tengah keberagaman agama.
Menguatkan sikap moderat yakni mendorong masyarakat menerapkan ajaran agama yang menonjolkan nilai positif.
Menghormati perbedaan dan membangun kolaborasi dengan mengutamakan kerja sama lintas unsur, lembaga, dan masyarakat dalam menciptakan kehidupan sosial yang ideal.
Menciptakan Kerukunan Lintas Agama Melalui Moderasi Beragama
Materi dari Pihak Polres TTS disampaikan oleh Kusnadi Kanit Binkamsa Satbinmas Polres TTS tentang pentingnya menjaga kamtibmas dalam setiap kegiatan agar tercipta kerukunan diantara sesama dan tetap mencegah hal hal yang tidak dinginkan.
Sementara dari Ketua Baznas TTS, H. Rahmat Hasan, dalam kegiatan KMB berbasis lokasi, ajaran Islam menekankan pada beberapa hal fundamental.
Tujuannya untuk memastikan kegiatan tersebut bermanfaat (maslahat), adil, dan sesuai dengan prinsip-prinsip moral dan etika islam.
Antara lain, landasan spiritual dan niat, prinsip kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan, menjaga etika dalam pelaksanaan juga memperhatikan dampak dalam implementasi kegiatan tersebut.
Ketua Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Timor Tengah Selatan, Muhazir Syukur dalam materinya menyampaikan point-point tentang makna persatuan sesuai dengan landasan Al-Quran surat Al Imran ayat 103 dan makna kebangsaan dalam penerapan KMB (Kampung Moderasi Beragama).
Lalu, ditutup dengan kisah kerukunan yang terjadi di Kampung Fatumetan, di mana Jemaat Gereja gotong royong merenovasi rumah salah satu guru ngaji di Pedalaman Timor sebagai realitas yang ada di bumi Nusa Tenggara Timur.
Penulis : Muhazir Syukur
Editor : Nurana Prasari
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama














