SUARA UTAMA,Merangin – Proyek bronjong air bersih di Sungai Maram, Desa Koto Baru, Kecamatan Jangkat Timur, Kabupaten Merangin, diduga kuat bermasalah. Pekerjaan yang dibiayai dari Dana Desa tahun anggaran 2025 itu jadi sorotan karena ambruk sebelum hitungan bulan.
Pantauan warga, proyek tersebut diduga dikerjakan tanpa pondasi yang layak. Seorang pekerja lapangan, SMN, mengaku hanya dibayar Rp17 juta untuk pemasangan, sementara TPK menerima Rp800 ribu, dan material yang digunakan hanya sekitar 17 kubik.
Yang makin disesalkan, proyek ini disebut tak pernah dibahas dengan BPD. Ketua BPD pun belum menandatangani apa pun, namun pekerjaan sudah berjalan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bronjongnya sudah roboh, kami tidak tahu ke mana dananya. Setahu kami belum ada kesepakatan dengan BPD,” ujar salah seorang warga.
Sejak Herman Hadi menjabat sebagai Kades, warga mengaku setiap pekerjaan fisik selalu diatur sepihak, tanpa pelibatan masyarakat.
“Material dia beli sendiri, semua diurus sendiri. Kami hanya bisa melihat,” keluh warga lainnya.
Warga kini mendesak aparat penegak hukum turun tangan untuk memeriksa pengelolaan Dana Desa Koto Baru. Mereka menilai dugaan penyimpangan ini tidak bisa dibiarkan dan harus segera diusut.
Penulis : Ady Lubis
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama














