Oknum Pejabat Disperindag Dikecam, GPM Halsel : DPRD dan Bupati Harus Ambil Langkah Tegas

- Penulis

Jumat, 3 Oktober 2025 - 20:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suarautama.id | Halmahera Selatan — Dugaan praktik kotor dalam distribusi minyak tanah bersubsidi kembali mencuat di Halmahera Selatan. Sorotan kali ini mengarah pada oknum pejabat Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Halsel yang disebut-sebut terlibat langsung dalam permainan BBM bersubsidi.

Informasi dari warga Desa Nondang menyebutkan, harga minyak tanah di lapangan jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Rp 6.000 per liter. Warga mengaku harus membeli di kisaran Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per liter dari pasokan yang diduga sengaja diputar oleh oknum pemilik pangkalan.

“Minyak dari Indari dibawa pakai mobil bodi besar warna kuning. Pas sampai ke kami, harganya sudah naik. Padahal jelas HET hanya enam ribu,” ungkap seorang warga yang enggan namanya ditulis.

ADVERTISEMENT

IMG 20240411 WA00381 Oknum Pejabat Disperindag Dikecam, GPM Halsel : DPRD dan Bupati Harus Ambil Langkah Tegas Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama

SCROLL TO RESUME CONTENT

file 00000000535461f8993dfade2cec745a Oknum Pejabat Disperindag Dikecam, GPM Halsel : DPRD dan Bupati Harus Ambil Langkah Tegas Suara Utama ID Mengabarkan Kebenaran | Website Resmi Suara Utama
Ilustrasi

Lebih mengejutkan, pangkalan tersebut diduga kuat dimiliki salah satu Kabid Perdagangan Diskoperindag Halsel berinisial NK. Untuk menghindari sorotan publik, pengelolaannya disebut dipercayakan kepada dua ponakannya.

“Pemilik sebenarnya itu Kabid NK. Tapi dia kasih kelola dua ponakannya yang tinggal di Bala-Bala dan Indari. Dorang main tutup-tutupi, padahal ini barang subsidi,” beber sumber lainnya.

Praktik serupa juga diduga terjadi di beberapa pangkalan di Kota Labuha. Sejumlah pemilik pangkalan mengaku kerap diminta “jatah minyak” untuk disetorkan kepada NK setiap kali mereka beroperasi.

BACA JUGA :  Kesempatan Emas: Pendaftaran Kartu Prakerja Purbalingga untuk Pabrik Garmen Dibuka!

Menyikapi hal ini, Ketua DPC Gerakan Pemuda Marhaenisme (GPM) Halsel, Harmain Rusli, mendesak Bupati Bassam Kasuba agar segera bertindak.

“Kami minta Bupati Halsel tidak tinggal diam. Evaluasi pejabat Diskoperindag, terutama Kabid yang diduga ikut bermain. Jangan sampai pejabat yang seharusnya mengawasi malah ikut menjadi mafia. Kalau praktik busuk ini dibiarkan, rakyat kecil yang paling dirugikan,” tegas Harmain.

Ia juga menyoroti peran DPRD Halsel yang dinilai tidak boleh pasif dalam mengawasi jalannya distribusi BBM bersubsidi.

“DPRD jangan tutup mata. Laksanakan fungsi pengawasan dengan serius. Kalau perlu, panggil pejabat terkait untuk rapat dengar pendapat. Kami akan terus mengawal kasus ini dan siap turun aksi bila pemerintah daerah lamban bergerak,” tandasnya.

Harmain menekankan, minyak tanah bersubsidi adalah hak rakyat kecil yang harus dikelola secara adil, transparan, dan sesuai aturan. Dugaan keterlibatan pejabat Diskoperindag, kata dia, adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah publik.

“Kalau pejabat daerah saja ikut bermain, lalu siapa lagi yang bisa dipercaya? Bupati dan DPRD wajib turun tangan. Bila perlu, copot pejabat yang terbukti bermain di balik distribusi,” tegasnya menutup pernyataan.

Penulis : Rafsanjani M.utu

Editor : Admin Suarautama.id

Sumber Berita : Wawancara

Berita Terkait

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal
Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 
Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif
Polsek Tabir Bergerak Cepat Usai Viral Dugaan Penampungan Emas Ilegal Milik Badi
Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan
Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia
Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas
Diduga Dibacking Orang Kuat, PETI Milik Eng di Sungai Putih Melenggang Bebas Tak Tersentuh Hukum
Berita ini 38 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 21:28 WIB

Bumdes Desa Mudo Diduga Mangkrak, Kolam Lele Senilai Rp 85 Juta Tak Beroperasi Maksimal

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:08 WIB

Umat Stase Goodide Gelar Renungan Pendalaman Masa Adven: Keluarga dalam Terang Iman 

Jumat, 5 Desember 2025 - 11:26 WIB

Rakor Kecamatan Dorong Efektivitas Program Tata Kelola Pemerintahan Responsif

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:14 WIB

Program Rehabilitasi Lapas IIB Bangko Berakhir, 20 WBP Tunjukkan Hasil Positif Pemulihan

Kamis, 4 Desember 2025 - 16:12 WIB

Penguatan HAM Dalam Wadah Negara Demokrasi Indonesia

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:37 WIB

Tinjau Proyek Jalan Rp1,3 Miliar di Pamanukan, Bupati Subang Tegaskan: Tidak Ada Anak Emas, Semua Wilayah Prioritas

Kamis, 4 Desember 2025 - 07:47 WIB

Diduga Dibacking Orang Kuat, PETI Milik Eng di Sungai Putih Melenggang Bebas Tak Tersentuh Hukum

Kamis, 4 Desember 2025 - 06:48 WIB

Badi Diduga Fasilitasi Pebleburuan Emas PETI di Desa Buluran Panjang,Tabir

Berita Terbaru