SUARA UTAMA,Merangin – Setelah kasus dugaan mangkirnya Abdul Malik, guru agama di SD Negeri 135 Pulau Raman, Kecamatan Muara Siau, Kabupaten Merangin, Jambi ramai diberitakan di media online, sang guru sempat muncul kembali ke sekolah. Namun kemunculannya hanya sesaat.
Salah satu wali murid mengungkapkan kekecewaannya.
“Benar, setelah beritanya heboh, Abdul Malik sempat masuk. Tapi cuma dua hari. Setelah itu hilang lagi. Kami juga tidak tahu apakah dua hari itu dia mengajar atau cuma duduk saja. Yang jelas, sampai sekarang tidak pernah terlihat lagi,” ujarnya kesal.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kondisi ini menimbulkan kemarahan orang tua siswa. Mereka merasa anak-anak mereka dipermainkan oleh oknum guru yang tidak bertanggung jawab.
Seorang tokoh masyarakat setempat ikut angkat bicara.
“Kalau memang seperti itu kelakuannya, jelas dia tidak layak disebut guru. ASN itu digaji dari uang rakyat. Kalau tidak mau mengajar, mundur saja. Jangan makan gaji buta,” tegasnya.
Wali murid kini mendesak Kementerian Agama Kabupaten Merangin untuk tidak lagi memberi toleransi.
“Kami minta Abdul Malik segera diberi sanksi tegas. Kalau dibiarkan, nanti guru lain ikut-ikutan. Pendidikan ini bukan tempat main-main,” tambah warga lainnya.
Kasus ini semakin memperkuat dugaan bahwa Abdul Malik tidak memiliki komitmen terhadap tugasnya sebagai pendidik. Jika benar demikian, maka sudah sepantasnya Kemenag Merangin menjatuhkan sanksi disiplin sesuai aturan ASN, agar dunia pendidikan tidak terus dirusak oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Penulis : Ady Lubis
Sumber Berita : Wartawan Suara Utama














