Jakarta, 28/09/2025 —
Kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mencuat di berbagai daerah Jawa Barat bukan sekadar soal kelalaian teknis, tetapi menyimpan akar persoalan yang lebih dalam: dugaan praktik korupsi dalam pengadaan dan distribusi oleh mitra penyelenggara.
—
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Akar Masalah: Dugaan Korupsi Mitra MBG
1. Tender Bermasalah — banyak mitra dipilih secara “titipan” tanpa kompetensi memadai.
2. Markup Anggaran — kualitas bahan pangan ditekan demi memperbesar keuntungan.
3. Distribusi Asal Jadi — penyimpanan, suhu, dan waktu distribusi tidak sesuai standar.
4. Lemahnya Pengawasan Pemerintah — abai dalam mengontrol mitra sehingga praktik curang berulang.
—
Dampak Nyata di Lapangan
Hasil laboratorium Labkesda Jabar menemukan bakteri patogen berbahaya dalam sampel makanan MBG. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa distribusi dilakukan tanpa memperhatikan standar keamanan pangan. Ratusan warga, mayoritas pelajar, menjadi korban keracunan dengan gejala mual, muntah, hingga dirawat di rumah sakit.
—
Tuntutan Transparansi dan Akuntabilitas
Kami mendesak agar pemerintah:
Mengusut tuntas dugaan korupsi mitra MBG.
Menghentikan kontrak mitra nakal serta membuka audit forensik atas anggaran MBG.
Memberikan sanksi hukum bagi pejabat dan pengusaha yang terbukti bermain dalam program ini.
Memastikan standar keamanan pangan dipenuhi secara ketat.
—
Himbauan kepada Media
Kami juga menghimbau rekan-rekan jurnalis, media cetak, online, radio, dan televisi untuk:
Terus memantau kinerja mitra MBG di lapangan.
Menyuarakan temuan dan fakta nyata agar publik tidak menjadi korban informasi yang ditutup-tutupi.
Mengawal transparansi anggaran MBG, sehingga setiap rupiah benar-benar sampai untuk kepentingan rakyat, bukan masuk ke kantong oknum.
Media adalah garda depan dalam memastikan program publik dijalankan dengan bersih, aman, dan berpihak kepada masyarakat.
Penulis : Ziqro fernando
Editor : Ziqro fernando
Sumber Berita : Tim-Z














